Kapal tag boat itu membawa 11 anak buah kapal. Kini semua awak kapal itu ditampung di rumah kepala desa setempat.
Kepala Polsek Pasongsongan, Ajun Komisaris Suwarno membenarkan. Menurut dia, kapal Sarana Samudera mengangkut batu bara dari Kalimantan Selatan dua hari lalu menuju Kabupaten Gresik. Namun saat tiba di selat Madura, satu dari dua mesin penggerak kapal rusak.
"Sebenarnya bisa berangkat pakai satu mesin, tapi karena angin sangat kencang, mereka memilih istirahat sambil perbaiki mesin," ujarnya.
Menurut Kepala Badan Metereolgi, Klimatologi dan Geosfisikan Kalianget, Samsul Arifin, saat ini perairan selat Madura kurang aman buat pelayaran. Diperkirakan, kecepatan angin mencapai 50 kilometer per jam dan bisa memicu gelombang setinggi 6 meter akan terjadi hingga tiga hari kedepan. "Gelombang 6 meter untuk laut lepas, seperti di pulau Masalembu," katanya.
Samsul meminta agar awak pelayaran waspada dan selalu berkoordinasi dengan pihak administrator pelabuhan Kalianget sebelum berlayar.
MUSTHOFA BISRI