Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari Buruh Internasional dari Masa ke Masa di Indonesia, Kapan Mulai Jadi Hari Libur Nasional?

image-gnews
Massa dari berbagai elemen organisasi buruh saat melakukan aksi peringatan May Day atau hari buruh Internasional di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, Rabu, 1 Mei 2024. Pengendara dihimbau untuk menghindari kawasan tersebut dkarenakan adanya penumpukan massa. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Massa dari berbagai elemen organisasi buruh saat melakukan aksi peringatan May Day atau hari buruh Internasional di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, Rabu, 1 Mei 2024. Pengendara dihimbau untuk menghindari kawasan tersebut dkarenakan adanya penumpukan massa. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Buruh Internasional diperingati setiap tahunnya pada 1 Mei. Momentum ini merupakan peringatan penting bagi kelas buruh atau pekerja di seluruh dunia dalam memperjuangkan hak-hak buruh yang layak.

Peringatan ini juga dikenal dengan sebutan International Worker’s Day atau Labour Day. Karena dirayakan pada bulan Mei, disebut juga sebagai May Day. Dibalik peringatan Hari Buruh ini, sejarah mencatat perjuangan panjang kaum buruh di Amerika Serikat pada 1 Mei 1886 dalam memperjuangkan haknya, salah satunya terkait jam kerja. 

Sejarah Hari Buruh

Asal usul Hari Buruh Internasional bermula dari peristiwa kelam yang terjadi di Chicago, Amerika Serikat, pada 1 Mei 1886. Para buruh yang kala itu bekerja selama 10 hingga 16 jam per hari menuntut jam kerja dikurangi menjadi 8 jam sehari. Aksi demonstrasi besar-besaran pun digelar, yang sayangnya berujung kerusuhan dan jatuhnya korban jiwa.

Peristiwa yang dikenal sebagai Haymarket Affair ini menjadi titik balik bagi perjuangan buruh global. Sebagai bentuk solidaritas dan penghormatan, Konferensi Sosialis Internasional di Paris pada 1889 mendeklarasikan 1 Mei sebagai Hari Buruh Internasional. 

Sejak saat itu Hari Buruh diwarnai dengan aksi demonstrasi, mogok kerja, dan berbagai kegiatan untuk memperjuangkan hak-hak buruh yang layak. 

Bagaimana Hari Buruh Diperingati di Indonesia?

Di Indonesia, Hari Buruh pertama kali diperingati pada 1 Mei 1918 oleh Serikat Buruh Kung Tang Hwee di Semarang. Saat itu para buruh menghadapi kondisi kerja yang tidak manusiawi, dengan upah minim dan jam kerja yang panjang. Perjuangan mereka di awal abad ke-20 ini menjadi cikal bakal gerakan buruh yang terus berkembang di Tanah Air.

Seiring berjalannya waktu, Hari Buruh menjadi momen penting bagi kaum buruh di Indonesia untuk bersatu dan menyuarakan aspirasinya. Berbagai organisasi buruh juga bermunculan, memperjuangkan hak-hak seperti pengaturan jam kerja, pemberian upah minimum, dan jaminan kesehatan dan keselamatan kerja.

Perjuangan yang dilakukan buruh dari zaman ke zaman tidak selalu mudah. Perjuangan kaum buruh Indonesia telah melalui berbagai fase, mulai dari era kolonial, orde lama, orde baru, reformasi, hingga pasca reformasi.

Dikutip dari tulisan Jafar Suryomenggolo dalam artikel Jurnal Sadane berjudul “Bagaiamana 1 Mei Dirayakan Pada Masa Lalu: Studi Perayaan Hari Buruh 1946-1947”, menyebutkan bahwa pada awal era pemerintah Soekarno memberikan dukungan besar dalam perayaan Hari Buruh. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada era Soekarno, jaminan bagi kaum buruh dalam merayakan hari kemenangannya merupakan satu bentuk kemenangan kecil gerakan buruh dari masa 1946-1947. Kemenangan ini dapat dinikmati tanpa ancaman negara sepanjang 1948-1950 hingga 1952. Masa ini juga menjadi periode perkembangan gerakan buruh Indonesia menjadi satu kekuatan sosial di dalam masyarakat.

Namun sejak 1967, perayaan Hari Buruh pada 1 Mei diharamkan, walau tidak ada peraturan hukum yang menyatakan demikian. Orde Baru menghendaki kepatuhan kelas buruh lewat kontrol politik dan teror sosial.

Pada periode Kepemimpinan Soeharto itu eksistensi gerakan buruh mengalami guncangan, Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1948 yang memberikan kesempatan bagi buruh untuk ‘dibebaskan dari kewajiban bekerja’ untuk ‘merayakan hari kemenangannya’ dipendam dan dikaburkan. 

Kemudian, sejak kejatuhan Soeharto, gerakan buruh kembali tumbuh. 1 Mei kembali rutin dirayakan setiap tahunanya diberbagai daerah. Serikat-serikat buruh juga kembali bermunculan.

Lebih lanjut, sejak pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Hari Buruh kemudian ditetapkan sebagai Hari Libur Nasional. Dalam sebuah acara di Surabaya pada 1 Mei 2013, ia menyatakan 1 Mei akan menjadi Hari Libur Nasional.

“Insya Allah mulai tahun depan Hari Buruh 1 Mei sebagai hari libur,” ujar SBY kepada ribuan buruh PT Maspion di Aloha, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu 1 Mei 2013.

SBY menyebut, dari 10 negara di ASEAN, sudah delapan negara di antaranya yang menjadikan Hari Buruh sebagai hari libur. Hanya Indonesia dan Brunei Darussalam yang belum menetapkan.

Pada 29 Juli 2013, Presiden SBY mengeluarkan Keppres Nomor 24 tahun 2013 tentang Penetapan 1 Mei sebagai Hari Libur Nasional. Sejak 2014, Hari Buruh 1 Mei  resmi menjadi libur nasional.

NI KADEK TRISNA CINTYA DEWI I EKA YUDHA SAPUTRA I ANANDA RIDHO/SULISTYA I  YUDONO YANUAR

Pilihan Editor: Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

4 Alasan Komisi II DPR Sebut Sistem Pemilu Harus Dievaluasi

1 hari lalu

Penyelenggaraan rapat kerja di ruang rapat Komisi II DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta. ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi
4 Alasan Komisi II DPR Sebut Sistem Pemilu Harus Dievaluasi

KPU menyatakan siap memberikan masukan perihal revisi Undang-Undang Pemilu.


82 Tahun Jusuf Kalla, Salah Satu Ikon Pengusaha Menjadi Politisi

1 hari lalu

Wakil presiden Indonesia periode 2004-2009 dan 2014-2019, Jusuf Kalla saat memberikan keterangan dalam acara konferensi pers Tokoh Bangsa di Jakarta, Kamis, 2 Februari 2024. Dalam konferensi pers tersebut tokoh bangsa dan para akademisi menyinggung soal politisasi bansos, serta menyuarakan gerakan pemilu jujur dan adil. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
82 Tahun Jusuf Kalla, Salah Satu Ikon Pengusaha Menjadi Politisi

Jusuf Kalla dikenal sebagai pengusaha keturunan Bugis yang memiliki bendera usaha Kalla Group, sebelum menjadi politisi, dua kali sebagai wapres.


82 Tahun Jusuf Kalla, Melihat Kembali Jejak Politik JK Wakil Presiden di 2 Pemerintahan

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo menerima laporan pertanggung jawaban dari Wapres Jusuf Kalla saat acara perpisahan dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan para menteri Kabinet Kerja periode 2014-2019 di Istana Negara, Jakarta, Jumat 18 Oktober 2019. TEMPO/Subekti
82 Tahun Jusuf Kalla, Melihat Kembali Jejak Politik JK Wakil Presiden di 2 Pemerintahan

Rabu, 15 Mei 2024, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia Jusuf Kalla genap berusia 82 tahun. Ini perjalanan politik JK.


26 Tahun Tragedi Trisakti, Bagaimana Perkembangan Pengusutan Pelanggaran HAM Berat Ini?

2 hari lalu

Sejumah Mahasiswa Trisakti melakukan aksi damai untuk memperingati 14 Tahun Tragedi Trisakti 12 Mei 1998, di Bundaran HI, Jakarta, Sabtu (12/5). ANTARA/Reno Esnir
26 Tahun Tragedi Trisakti, Bagaimana Perkembangan Pengusutan Pelanggaran HAM Berat Ini?

Genap 26 tahun Tragedi Trisakti, bagaimana perkembangan pengusutan pelanggaran HAM berat ini? KontraS sebut justru kemunduran di era Jokowi


Sri Mulyani Bertemu SBY, Jusuf Kalla dan Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Ini yang Dibahas

2 hari lalu

Sri Mulyani menghadiri halal bihalal yang diadakan SBY di Cikeas bersama menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Senin, 13 Mei 2024. Foto: Instagram/@smindrawati.
Sri Mulyani Bertemu SBY, Jusuf Kalla dan Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Ini yang Dibahas

Sri Mulyani mengungkapkan pertemuannya dengan SBY membahas berbagai hal


15 Pahlawan Nasional Asal Sumbar: Imam Bonjol, Mohammad Hatta, Rohana Kudus, hingga AK Gani

4 hari lalu

Ruhana Kuddus. Wikipedia
15 Pahlawan Nasional Asal Sumbar: Imam Bonjol, Mohammad Hatta, Rohana Kudus, hingga AK Gani

15 tokoh Sumbar dinobatkan sebagai pahlawan nasional, antara lain Proklamator Mohamad Hatta, Imam Bonjol, Rohana Kudus, Rasuna Said, hingga AK Gani.


26 Tahun Tragedi Trisakti 1998: Profil 4 Mahasiswa Jadi Korban dan Mendapat Gelar Pahlawan Reformasi

5 hari lalu

Aktivis 98 menaburkan bunga saat berziarah di makam Pejuang Reformasi di TPU Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Ahad, 12 Mei 2019. Ziarah ini untuk memperingati 21 tahun penembakan empat mahasiswa yang berdemo di depan kampus Trisakti pada 12 Mei 1998. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
26 Tahun Tragedi Trisakti 1998: Profil 4 Mahasiswa Jadi Korban dan Mendapat Gelar Pahlawan Reformasi

26 tahun berlalu, Tragedi Trisakti terjadi saat 4 mahasiswa Universitas Trisakti gugur akibat tertembak peluru tajam aparat saat ikut demo mahasiswa.


Prabowo Sebut Bung Karno Bukan Milik Satu Partai, Ini Reaksi Para Politikus PDIP

6 hari lalu

Presiden terpilih Prabowo Subianto saat menghadiri rapat koordinasi nasional (rakornas) pilkada Partai Amanat Nasional (PAN) di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Kamis, 9 Mei 2024. Dalam sambutannya, Prabowo memuji kesetiaan PAN atas dukungannya. Setidaknya PAN sudah mendukung Prabowo selama 15 tahun. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Prabowo Sebut Bung Karno Bukan Milik Satu Partai, Ini Reaksi Para Politikus PDIP

Presiden terpilih Prabowo Subianto mengatakan, Bung Karno milik seluruh rakyat Indonesia. Apa kata para politikus PDIP?


Jumlah Menteri Kabinet sejak Gus Dur, Megawati, SBY, sampai Jokowi

6 hari lalu

(ki-ka) Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Kelautan dan Prikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Menteri Soial Khofifah Indar Parawansa, melakukan swafoto dengan Menteri Kemaritiman Luhut Binsar Panjaita jelang pelantikan Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai panglima TNI di Istana Negara, Jakarta, 8 Desember 2017. TEMPO/Subekti.
Jumlah Menteri Kabinet sejak Gus Dur, Megawati, SBY, sampai Jokowi

Setiap kabinet pemerintahan Indonesia mempunyai jumlah menteri relatif berbeda, mulai Gus Dur Gus Dur, Megawati, SBY, sampai Jokowi.


Demokrat Klaim Ide Presidential Club Sudah Ada Sejak era SBY

8 hari lalu

Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief usai jalani sidang daring sebagai saksi dalam sidang kasus korupsi Pemkab Penajam Paser Utara (PPU) di Gedung Merah Putih KPK pada Kamis, 4 Januari 2024. TEMPO/Bagus Pribadi
Demokrat Klaim Ide Presidential Club Sudah Ada Sejak era SBY

Demokrat menyatakan ide pembentukan presidential club sebetulnya sudah tercetus sejak 2014.