Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Diterjang Ombak, Kapal Pengangkut 135 Ton Minyak Goreng Karam

image-gnews
ilustrasi kapal tenggelam. coachella.com
ilustrasi kapal tenggelam. coachella.com
Iklan

TEMPO.CO, Pangkalpinang - Kapal Layar Motor (KLM) Pantai Indah yang sedang mengangkut 135 ton minyak goreng karam setelah diterjang gelombang tinggi di Perairan Pulau Dapur, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Senin, 21 Agustus 2017. Beruntung empat kru kapal yang terdiri dari satu nakhoda dan tiga Anak Buah Kapal (ABK) berhasil diselamatkan oleh nelayan yang sedang melintasi perairan tersebut.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Bangka Belitung Ajun Komisaris Besar Abdul Mun'im mengatakan kapal pengangkut bahan kebutuhan pokok itu diketahui karam setelah nelayan menemukan banyak barang  mengapung di perairan Toboali. Setelah dicek, diketahui ada kapal yang tenggelam.

Baca: SAR Evakuasi Kapal Karam di Wakatobi dan 1 Nelayan Hilang

"Benar telah terjadi tenggelamnya sebuah kapal kayu bernama KLM Pantai Indah. Kapal tersebut bermuatan beras dan minyak goreng merk Fortune sebanyak 9.226 dus seberat 135 ton. Kapal tersebut tenggelam disebabkan oleh terjangan gelombang tinggi sehingga mengakibatkan pecahnya lambung kapal," ujar Abdul.

Menurut Abdul, empat kru kapal yang selamat  adalah Bapen (nakhoda) warga kampung Luar Batang V RT 015/003 Penjaringan, Aman Cik warga Jalan KH Azhari Palembang, Teguh warga Talang Putri Plaju Palembang dan Hanafi warga Kampung Kadu Ranca, Sukamanah, Palembang.

"Pemilik kapal adalah Hajah Akib dengan perusahaan PT Nissa Buana Nusantara. Alamat Jalan Sungai Selan Nomor 198, Depan Rumah Sakit Bakti Wara, Kota Pangkalpinang," ujar dia.

Simak: Evakuasi Kapal Tenggelam di Tarakan, 41 Selamat, 10 Tewas

Abdul menuturkan KLM Pantai Indah berangkat pada Jumat, 18 Agustus 2017 sekitar pukul 12.00 WIB dari Palembang, Sumatra Selatan dengan tujuan Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada Minggu, 20 Agustus 2017 sekitar pukul 02.00 WIB, saat kapal berada di wilayah perairan Pulau Dapur, muncul gempuran gelombang tinggi sehingga badan kapal tidak sanggup bertahan. Akhirnya bagian bawah kapal bocor.

Menurut Abdul  saat itu posisi kapal berada di koordinat 09.29 BT sekitar 25 mil dari Pulau Dapur. Kapten kapal dan ABK berusaha memompa air. "Dikarenakan situasi sudah tidak memungkinkan, akhirnya kapten beserta ABK berinisiatif untuk terjun ke laut dengan menggunakan pelampung dan meninggalkan kapal yang mulai tenggelam," ujar dia.

Lihat: Kapal Rombongan Pengantin Tenggelam di Pangkep, 6 Tewas

Akibat peristiwa itu, ujar Abdul, kapal dan muatannya tidak berhasil dievakuasi dikarenakan tenggelam ke dasar laut. "Rencananya keempat kru kapal akan dipulangkan ke Kantor Pusat di wilayah Provinsi Sumatra Selatan," ujar dia.

Abdul menambahkan polisi melaksanakan patroli perairan dan mengimbau nelayan untuk mengamankan barang muatan kapal apabila menemukannya. "Kita juga berkoordinasi dengan pihak pemilik kapal apabila akan melakukan evakuasi muatan kapal," ujar dia.

SERVIO MARANDA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Masyarakat Geruduk Polres Bangka Selatan, Protes Penangkapan Nelayan Penolak Tambang Timah

29 Mei 2023

Tidak terima rekannya ditangkap paksa polisi usai unjuk rasa menolak tambang timah laut dan berujung pengrusakan, ratusan nelayan Kecamatan Toboali Kabupaten Bangka Selatan mengepung gedung kantor Polres Bangka Selatan, Ahad Malam Ini, 28 Mei 2023. Istimewa
Masyarakat Geruduk Polres Bangka Selatan, Protes Penangkapan Nelayan Penolak Tambang Timah

Seorang nelayan yang berunjuk rasa menolak tambang timah ditangkap atas dugaan perusakan alat tambang milik perusahaan timah di Bangka Selatan.


Kapal MV Serasi I Rute Patimban - Belawan Tenggelam di Perairan Selat Bangka

1 Desember 2022

Kapal MV Serasi I dengan rute Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat menuju Pelabuhan Belawan, Medan, Sumatera Utara tenggelam di Perairan Selat Bangka, Kamis Dinihari,1 Desember 2022 sekitar pukul 01.09 WIB. Istimewa
Kapal MV Serasi I Rute Patimban - Belawan Tenggelam di Perairan Selat Bangka

Kapten kapal memutuskan untuk mengkandaskan kapal tersebut. Kapal tenggelam pada Kamis dinihari.


Investor Kawasan Industri Sadai Tanda Tangani MoU Meski Tak Dihadiri Pejabat Bangka Selatan

26 Oktober 2022

Investor Kawasan Industri Sadai melakukan penandatanganan MoU pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Sadai Integrated Industry and Ports Estate (SIIPE) Tahap II di Novotel Bangka, Rabu, 26 Oktober 2022. TEMPO/Servio Maranda
Investor Kawasan Industri Sadai Tanda Tangani MoU Meski Tak Dihadiri Pejabat Bangka Selatan

Kepala daerah dan pejabat Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan tidak menghadiri acara penandatanganan MoU investor yang mengelola Kawasan Industri (KI) Sadai.


Nelayan Bangka Tolak Tambang Timah, Pengusaha Diminta Angkat Kaki

6 Juni 2022

Pemandangan udara sejumlah poton kayu saat mengeruk dasar laut untuk deposit bijih timah di lepas pantai Toboali, di pantai selatan pulau Bangka, 1 Mei 2021. Pulau Bangka telah dieksploitasi secara besar-besaran di darat, dan meninggalkan bagian-bagian pulau. REUTERS/Willy Kurniawan
Nelayan Bangka Tolak Tambang Timah, Pengusaha Diminta Angkat Kaki

nelayan di Bangka tidak pernah menerima sosialisasi secara resmi dari pihak perusahaan ihwal masalah tambang timah.


Angin Kencang, 3 Kapal Nelayan Bengkulu Karam Digulung Ombak

31 Mei 2017

ilustrasi ombak. haoto.cn
Angin Kencang, 3 Kapal Nelayan Bengkulu Karam Digulung Ombak

Setelah hujan reda, TNI bersama Tagana dan BPBD telah berada di lokasi untuk mencari kapal nelayan yang hilang tersebut.


Dihantam Ombak, Kapal Nelayan Karam di Sekitar Pulau Tikus  

8 Maret 2017

Perahu nelayan melewati kapal Ferry  yang karam akibat Topan Kalmaegi, di Manila Bay, Filipina, 15 September 2014. REUTERS/Romeo Ranoco
Dihantam Ombak, Kapal Nelayan Karam di Sekitar Pulau Tikus  

Kapal motor milik nelayan Bengkulu karam di perairan sekitar Pulau Tikus akibat dihantam ombak besar.


KM Bunga Manis Asal Sulawesi Ditemukan di Perairan Bali

6 Maret 2017

Tim gabungan menyisir perairan untuk menemukan korban dalam tenggelamnya kapal TKI di Nongsa, Batam, 3 November 2016. Sebanyak 44 penumpang yang hilang masih dicari oleh petugas.  REUTERS/Edgar Su
KM Bunga Manis Asal Sulawesi Ditemukan di Perairan Bali

KM Bunga Manis yang ditemukan di sekitar perairan utara Bali kini sudah ditarik ke Pelabuhan Bangsal, Lombok Utara.


Syahbandar Mediasi Tuntutan Penumpang KM Mutiara Sentosa  

5 Februari 2017

Syahbandar Mediasi Tuntutan Penumpang KM Mutiara Sentosa  

Penumpang menuntut ganti rugi lantaran kapal terlambat sandar lebih dari 30 jam di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.


Tugboat Kapal Rimau Bermuatan Batu Bara Hilang

4 Februari 2017

Ilustrasi kapal tenggelam
Tugboat Kapal Rimau Bermuatan Batu Bara Hilang

Eddy menjelaskan TK Rimau hilang akibat cuaca buruk karena hujan deras disertai dengan angin kencang. Gelombang perairan Selayar tinggi.


Kehabisan BBM, Kapal Motor Mutiara Ditarik ke Tanjung Perak  

4 Februari 2017

ANTARA/Muhammad Iqbal
Kehabisan BBM, Kapal Motor Mutiara Ditarik ke Tanjung Perak  

Menurut Tonny, kapal perlu ditarik lantaran pihaknya yang belum berhasil mengirim persediaan bahan bakar sebanyak 40 ton melalui MT Arfa Ocean.