TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Kurniasih Mufidayati menyoroti masalah kenaikan angka penderita diabetes dan gagal ginjal pada anak. Ia meminta pemerintah segera membuat kebijakan komprehensif mulai dari promotif, preventif, kuratif hingga rehabilitatif untuk mengatasi masalah tersebut.
"Pemerintah berkewajiban melindungi anak-anak kita dari dampak berbahaya penyakit yang kini menyerang usia muda. Jangan sampai upaya kita fokus melindungi balita dari stunting tapi kecolongan di usia atasnya karena penyakit seperti gagal ginjal dan diabetes anak mengancam," kata Kurniasih, berdasarkan siaran pers yang diterima Tempo, Sabtu, 27 Juli 2024.
Pemerintah, kata Kurniasih, harus melakukan penguatan edukasi tentang bahaya makanan dengan kandungan Gula, Garam dan Lemak (GGL) berlebih. Kandungan Gula, Garam dan Lemak yang berlebih dalam makanan dan minuman menjadi salah satu penyebab terbesar anak-anak menderita penyakit seperti diabetes dan gagal ginjal.
Ia juga mendorong agar pihak-pihak yang bergerak di bidang industri makanan untuk mencantumkan tingkat kadar gula pada kemasan produknya.
Kurniasih menyebut saat ini Komisi IX DPR RI sedang membahas Panja Pengawasan Makanan Mengandung Gula, Garam, Lemak (GGL). Pembahasan ini melibatkan masukan dari Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Persatuan Ahli Gizi Indonesia, Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat dan para pakar lainnya.
"Ini tugas DPR bersama pemerintah menghasilkan regulasi untuk mengatur kandungan GGL termasuk pada makanan atau jajan anak-anak. Mencegah lebih baik daripada mengobati. Insyaallah demi generasi mendatang kita bisa," ujar Kurniasih.
Pilihan editor: Gibran soal Arahan Jokowi di Munas Relawan Alap-alap Jokowi: Ditunggu Dulu