INFO NASIONAL - Ketua Umum (Ketum) Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Tri Tito Karnavian meminta TP PKK se-Provinsi Papua Barat memanfaatkan potensi pangan lokal.
"Komoditas pangan sagu dan sukun merupakan potensi pangan lokal dari Papua Barat. Kiranya ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya," ujar Tri Tito Karnavian dalam acara "Asistensi Program B2SA dan Isi Piringku Dengan Pangan Lokal Untuk Mendukung Pengurangan Angka Stunting di Provinsi Papua Barat," di Gedung Auditorium PKK, Manokwari, Papua Barat, Selasa, 28 Juni 2022.
Sagu dan sukun dapat dimanfaatkan dengan membuat inovasi sehingga menghasilkan olahan makanan yang bervariasi. Pangan lokal sagu dan sukun diketahui memiliki kandungan gizi yang baik, dan dapat dijual sebagai makanan sehat.
Menurut Tri, kader PKK harus fokus memberikan edukasi kepada masyarakat terhadap pola hidup sehat melalui peran TP PKK dan Posyandu. "Peran Tim Penggerak PKK dan Posyandu dalam berbagai tingkatan sangat penting dalam rangka memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pola hidup sehat, makan beragam bergizi, seimbang dan aman," ujarnya.
"Di samping itu, peran pihak lainnya seperti BPOM, BKKBN serta OPD terkait juga mutlak diperlukan dalam mendukung pengembangan dan penguatan pengelolaan cadangan pangan yang memenuhi standar kelayakan di daerah untuk mengurangi tingginya angka stunting."
Makanan yang bergizi dan sehat tentunya dapat menurunkan angka stunting di Papua Barat yang saat ini 26,2 persen. jauh lebih tinggi dari angka nasional 24,41 persen. Bahkan, kasus stunting pada enam kabupaten di Papua Barat lebih dari 30 persen, yakni Kabupaten Sorong Selatan 35,39 persen, Tambraw 30,67 persen, Sorong 30,39 persen, Raja Ampat 27,46 persen, Teluk Wondama 27,45 persen, Maybrat 23,24 persen.
"Ini merupakan tantangan kita bersama untuk bekerja keras menurunkan kasus stunting dengan melibatkan lintas sektor sesuai dengan wewenang dan tugas fungsi masing-masing," kata Tri. (*)