INFO NASIONAL - Bupati OKU Timur Sumatera Selatan Ir H Lanosin MT menerima tanda kehormatan Satyalencana Wira Karya saat puncak peringatan Hari UMKM Nasional di Dinning Hall Jakabaring Sport City, Palembang, Kamis 5 September 2024.
Tanda kehormatan langsung dari Presiden RI Joko WIdodo itu diserahkan oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki. Pemerintah memberikan penghargaan Satyalencana Wira Karya Itu kepada dua kabupaten dan satu kota yaitu Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan dan Bandar Lampung (Lampung).
Penghargaan dan tanda kehormatan tersebut diberikan karena Bupati OKU Timur dinilai berhasil melakukan pembinaan dan pengembangan Koperasi dan UKM di Bumi Sebiduk Sehaluan.
Apresiasi itu juga mengukuhkan keberhasilan dan peran aktif Bupati Enos, sapaan Lanosin, dalam pengembangan koperasi dan usaha kecil dan menengah.
Bupati Enos menyampaikan terima kasih atas dukungan masyarakat OKU Timur, penghargaan itu didedikasikan kepada seluruh pelaku koperasi dan UMKM.
"Terima kasih karena kami menerima penghargaan Satyalencana Wira Karya dari Presiden RI melalui Menteri Koperasi dan UKM. Kami persembahkan penghargaan ini untuk seluruh pelaku UMKM dan Koperasi di OKU Timur,” katanya.
Bupati Enos juga menyampaikan bahwa penghargaan ini tidak dapat dicapai tanpa dukungan semua pihak. Termasuk terjalinnya kolaborasi yang solid antara pemerintah, kelompok masyarakat, komunitas, media, serta setiap unsur lainnya dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM OKU Timur.
“Bukti bahwa Kampung Koperasi yang diluncurkan beberapa tahun lalu, semakin menjadikan UMKM di OKU Timur tumbuh dengan jumlah yang sangat fantastis," katanya.
Pada 2021 Bupati Enos meluncurkan Kampung Koperasi di Desa Wana Bakti, Kecamatan Madang Suku III, Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan.
"Sejak ditetapkan menjadi Kampung Koperasi di Desa Wana Bakti, ada 7 koperasi aktif dengan aset fantastis, dan ada salah satu koperasi dengan aset diatas Rp25 miliar," kata Bupati Enos.
Dikatakan ditetapkanya Desa Wana Bakti sebagai Kampung Koperasi memberi dampak positif, mulai dari peningkatan infrastruktur, peningkatan ekonomi, hingga peningkatan UMKM. "Efeknya sampai ke desa-desa lain. Artinya banyak desa lain yang meniru seperti yang ada di desa Wana Bakti," ujarnya.
Kini, seiring waktu, di Desa Wana Bakti terdapat 7 unit koperasi simpan pinjam, dengan total aset sebesar Rp49 miliar, serta 2.292 anggota aktif. (*)