TEMPO.CO, Jakarta - Komisi I DPR RI merespon kritik yang dilontarkan Imparsial soal gaya anggota Komisi Pertahanan yang mengenakan baju berwarna hijau army saat menggelar uji kelayakan dan kepatutan calon Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Sabtu lalu.
Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Abdul Kharis Almasyhari menampik bahwa anggota dewan mulai bergaya 'ketentara-tentaraan' dengan tampilan berseragam hijau tersebut.
"Memang kalau warna hijau pasti army look? Ya enggak lah, itu nanti seragam PKB army look," ujarnya usai berkunjung ke kediaman calon Panglima TNI Andika Perkasa di Senayan Residence, Jakarta pada Ahad, 7 November 2021.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera itu menyebut bahwa baju hijau tersebut merupakan salah satu dari beberapa seragam anggota Komisi I yang dibuat jauh sebelum uji kelayakan dan kepatutan calon Panglima TNI. Kharis juga berdalih bahwa warna hijau tidak hanya identik dengan tentara.
"Warna hijau kan macam-macam, bukan cuma warna tentara. Itu dibuat sebelum fit and proper test," ujar dia.
Peneliti Imparsial, Hussein Ahmad sebelumnya mengkritik gaya anggota Komisi I tersebut. Menurutnya, pakaian bisa menyiratkan berbagai hal dan seorang pejabat mesti tahu menempatkan.
"Dengan baju army itu kan sinyalemen kalau mereka (DPR) sebenarnya enggak ngerti mereka mewakili siapa dan kenapa militerisme berbahaya sehingga harus dilawan," ujar Hussein saat dihubungi Tempo pada Ahad, 7 November 2021.
DPR sebagai wakil rakyat, tuturnya semestinya menunjukkan sinyal netralitas dan keberpihakan kepada rakyat.
Andika Perkasa mengikuti fit and proper test sebagai calon Panglima TNI pada Sabtu, 6 November 2021. Usai tes dilakukan, Andika telah mendapat persetujuan Komisi I DPR RI untuk disahkan sebagai calon Panglima TNI.
Rapat paripurna pengesahan akan dihelat pada Senin, 8 November 2021. Setelah disahkan, Andika Perkasa bakal dilantik Presiden Joko Widodo sebagai Panglima TNI.
DEWI NURITA
Baca: Andika Perkasa Bakal Jalin Komunikasi dengan Semua Matra TNI