TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto, mengklaim sebanyak 57 negara peserta Konferensi Tingkat Tinggi Organisasi Kerja Sama Islam (KTT OKI) mengecam pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump soal pemindahan Ibu Kota Israel ke Yerusalem. OKI, kata dia, meminta AS mempertimbangkan kembali pernyataan tersebut.
"Saya mendengarkan semua negara sepakat untuk mengecam langkah sepihak AS dan Presiden Trump yang menjadikan Yerusalem menjadi ibukota Israel," kata Wiranto di kantor Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat pada Jumat 15 Desember 2017.
Baca juga:
Baca: Wiranto Dukung MUI Gelar Aksi Bela Palestina
Wiranto menyebutkan semua negara OKI menentang dan bersepakat untuk tidak mengikuti langkah AS. Menurut dia, pernyataan Trump hanya akan menyulut, memanaskan, dan mengganggu proses perdamaian yang sedang digagas dan dibantu negara-negara di dunia. "Termasuk Amerika," kata dia.
Menurut Wiranto, semula AS juga menggagas perdamaian di Palestina dan Israel, terutama di Yerusalem. Sebab, kata dia, wilayah Yerusalem tidak hanya dimiliki Israel dan Palestina. "Tapi wilayah yang menjadi simbol, paling tidak, dua agama," ujarnya.
Baca: Tiga Tahun Lagi, Kedutaan Amerika Serikat Pindah ke Yerusalem
Ia pun memastikan Indonesia aktif memperjuangkan perdamaian di Palestina. Wiranto mengatakan telah menugaskan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Brussel, Belgia, untuk menggalang dukungan negara-negara Eropa untuk Palestina. "Dalam kacamata internasional, Indonesia cukup aktif," kata Wiranto.
Dalam KTT OKI di Istanbul, Turki, Presiden Joko Widodo meminta negara yang tergabung untuk membulatkan suara membela Palestina. Hal tersebut dilakukan menanggapi tindakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengumumkan bahwa pemerintahannya mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Pernyataan Trump itu menuai protes dan kecaman keras negara-negara lain karena dianggap melanggar kesepakatan internasional dan bisa membahayakan perdamaian dunia.