Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Buku Sejarah Banyak Ditulis Salah  

Editor

Eni Saeni

image-gnews
Seorang perangkat desa mengukur tinggi arca yang baru ditemukan di Balaidesa Ngenep, Malang, Jawa Timur, (28/8). Arca yang dikenal dengan nama Joloduoro tersebut diduga digunakan sebagai pancuran mata air pada masa kerajaan Majapahit pada abad 14 Masehi. ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Seorang perangkat desa mengukur tinggi arca yang baru ditemukan di Balaidesa Ngenep, Malang, Jawa Timur, (28/8). Arca yang dikenal dengan nama Joloduoro tersebut diduga digunakan sebagai pancuran mata air pada masa kerajaan Majapahit pada abad 14 Masehi. ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejarawan Sobana Hardjasaputra mengaku prihatin dengan kualitas buku-buku sejarah di  sekolah tingkat menengah dan tas. "Banyak kesalahan fatal terkait data dan penceritaan peristiwa sejarah tertentu, yang kerap luput dari koreksi," katanya, Senin, 12 November 2012.

Sobana mencontohkan,  buku  sejarah yang sudah terbit menulis bahwa Kerajaan Majapahit beribukota di Sumenep. "Itu kan jelas salah," ujarnya. Atau istilah Prabu Siliwangi ditulis sebagai salah satu raja kerajaan sunda. "Padahal, nama Prabu Siliwangi tidak pernah ada dalam daftar nama raja-raja sunda. Yang benar, itu adalah julukan bagi raja-raja sunda. "

Dia menilai, kesalahan tersebut karena banyak sejarawan yang ceroboh dan bersikap munafik akan fakta sejarah. Buku sejarah di garap dengan sistem tender, sehingga penerbit asal saja memilih penulisnya.

Padahal, sistem tender yang melibatkan para penerbit itu, kata Sobana, malah berujung pada tujuan profit oriented. "Kejar setoran, dalam pengerjaan proyek buku, membuat penerbit sembarangan memilih penulis dan penyusun buku," kata Sobana yang mengaku pernah terlibat tim yang koreksi  buku sejarah di Pusat Perbukuan Nasional.

Menurut dia, dari sekian banyak buku sosial yang ditelti, yang paling banyak kesalahan adalah buku sejarah. “Penulisannya asal-asalan, tidak berdasarkan kajian, kondisi ini akan lebih parah jika gurunya tidak kritis,” kata Sobana.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sobana mengatakan,  guru sejarah itu dituntut untuk memberikan penjelasan tidak hanya apa, kapan dan siapa. Tapi juga bagaimana dan mengapa. "Ini agar anak didik mengerti sejarah, belajar moral dari kajian sejarah," katanya.

SONIA FITRI |ENI S

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Aktivis Ingin Ajaran Tan Malaka Masuk Kurikulum Pendidikan

4 Februari 2017

Penerus gelar Datuk Tan Malaka, Hengki Novaro Arsil berjalan diiringi kerabat Ibrahim Datuk Tan Malaka berjalan menuju Balai Adat dalam prosesi penyerahan mandat kepada tim delegasi penjemput jasad Tan Malaka. TEMPO/Hari Tri Wasono
Aktivis Ingin Ajaran Tan Malaka Masuk Kurikulum Pendidikan

"Mengingat relevansinya yang supel terhadap perkembangan zaman.
Di titik ini pemindahan makam jadi tidak penting lagi," kata
Monti, seorang aktivi.


Matematika Anak Dapat Nilai Nol, Ayah Mengadu ke Komnas Anak

5 September 2016

TEMPO/Panca Syurkani
Matematika Anak Dapat Nilai Nol, Ayah Mengadu ke Komnas Anak

Karena dapat nilai nol di rapor, DV tak naik kelas.


Gambar Sampul Dinilai Vulgar, Sekolah Ini Tarik Buku LKS  

13 Agustus 2016

Seorang petugas menunjukkan Buku pelajaran sekolah dasar bermuatan materi porno yang beredar di Kota Bogor (10/7). Tempo/Sidik Permana
Gambar Sampul Dinilai Vulgar, Sekolah Ini Tarik Buku LKS  

SMK Walisongo, Mojokerto, telah menarik LKS tersebut dan meminta pihak penerbit mengganti gambar sampulnya.


Diprotes, Buku Fiqih Siswa SD Sebut Banci Bisa Jadi Imam  

7 Maret 2016

Ilustrasi buku. Sxc.hu
Diprotes, Buku Fiqih Siswa SD Sebut Banci Bisa Jadi Imam  

Buku Fiqih untuk siswa kelas II SD Islam di Palembang, yang menyebutkan banci bisa menjadi imam, diprotes.


Buku LKS SD Bermuatan 'Pelacur' Akhirnya Ditarik  

17 November 2015

Ilustrasi. thegamingliberty.com
Buku LKS SD Bermuatan 'Pelacur' Akhirnya Ditarik  

Menurut Zubaidah, buku melalui proses editing dan diawasi secara ketat.


Membenahi Bahasa, Membenahi Matematika

11 Juli 2015

Membenahi Bahasa, Membenahi Matematika

Pengajaran kebahasaan yang bermutu di suatu sekolah akan berdampak positif pada pelajaran lain. Khususnya keberadaan guru mata pelajaran bahasa yang baik akan meningkatkan prestasi murid bukan saja di bahasa, tapi juga di mata pelajaran matematika, dan pengaruhnya pada matematika ini bertahan lama. Lebih tepatnya, murid yang belajar dari guru bermutu di mata pelajaran English Language Arts (ELA), prestasinya di pelajaran matematika akan meningkat juga.


Guru Laporkan Buku Agama Terlarang ke Polisi, Suruh Disimpan  

29 Maret 2015

Sxc.hu
Guru Laporkan Buku Agama Terlarang ke Polisi, Suruh Disimpan  

Polisi sempat mendatangi sekolah yang masih menyimpan buku agama yang membolehkan membunuh umat non-muslim. Tapi tak ada penyitaan.


Buku Agama yang Bolehkan Pembunuhan Masih Beredar  

29 Maret 2015

Ilustrasi. TEMPO/Aditia Noviansyah
Buku Agama yang Bolehkan Pembunuhan Masih Beredar  

Menteri Anies memerintahkan menarik semua buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas X dan XI SMA di seluruh Indonesia.


Dinas Pendidikan Ganti Materi Radikal di Buku Agama SMA

25 Maret 2015

TEMPO/Mahfoed Gembong, Edi Wahyono
Dinas Pendidikan Ganti Materi Radikal di Buku Agama SMA

Dinas Pendidikan Jawa Timur menepis anggapan bahwa pihaknya
kecolongan.


Pemerintah Diminta Menyisir Materi Radikal Buku Sekolah

25 Maret 2015

Dua siswi membaca buku
Pemerintah Diminta Menyisir Materi Radikal Buku Sekolah

Banyak ditemukan istilah khilafah dan terminologi politik pemerintahan lain yang selama ini dikampanyekan kelompok berideologi Islam.