TEMPO.CO, Jakarta - Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elistianto Dardak telah mendaftar sebagai bakal pasangan calon gubernur-wakil gubernur Jawa Timur (Jatim) ke Komisi Pemilihan Umum atau KPU Jawa Timur pada Rabu kemarin, 28 Agustus 2024. Pasangan ini akan bersaing dengan Tri Rismaharini dan Zahrul Azhar Asumta atau atau Risma-Gus Hans dan Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim.
Nama Khofifah-Emil belakangan disoroti pengamat politik mengenai peluang suara yang akan didapat pasangan petahana tersebut.
1. Peluang Khofifah-Emil
Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul menilai, pasangan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak berpeluang mendapat suara terbanyak di Pilkada Jawa Timur atau Pilkada Jatim 2024.
"Khofifah lebih diunggulkan lantaran pengalaman lebih banyak dari Tri Rismaharini dan Luluk Nur Hamidah. Apalagi Khofifah juga matang secara organisasi. Dia pernah menjadi anggota DPR, menteri dan gubernur. Track record (rekam jejak) itu yang tidak dimiliki dua pesaingnya. Yang paling mendekati saya kira Risma, itu pun hanya wali kota dan menteri," kata Adib, Rabu, 4 September 2024 dikutip dari Antara.
2. Bicara tentang AI
Pada Hari Pelanggan Nasional 2024, Khofifah mendorong pengusaha untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan kepuasan pelanggan melalui teknologi informasi (TI) khususnya melalui pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI).
"Namun yang lebih penting bagaimana pemanfaatan AI ini selain lebih responsif adalah mampu memberikan kesan hangat bagi para pelanggan. Dan tentunya mampu memberikan pelayanan yang berkualitas dan berkesan bagi para pelanggan," kata Khofifah saat peringatan Hari Pelanggan Nasional Tahun 2024 di Surabaya, Rabu, 4 September dikutip dari Antara.
Menurut dia, salah satu pemanfaatan AI dalam pelayanan pelanggan melalui Chatbot dan Asisten Virtual. Fungsi AI untuk menganalisis data pelanggan untuk memberikan rekomendasi produk atau layanan yang sesuai dengan preferensi mereka, sehingga meningkatkan relevansi dan kepuasan.
3. Butuh Usaha Ekstra untuk Menang
Pengamat politik Universitas Brawijaya Anang Sujoko menyatakan pasangan Khofifah-Emil perlu usaha ekstra untuk memenangkan Pilkada Jatim 2024. Munculnya pasangan Tri Rismaharini-Gus Hans dan Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakhim akan menggerus suara Khofifah-Emil, khususnya warga Nahdliyin.
"Dengan mengambil Gus Hans sebagai bakal calon wakil gubernur menunjukkan bahwa Risma ingin mengambil massa Nahdlatul Ulama (NU). Kehadiran Luluk memiliki potensi menggerus suara Khofifah," kata Anang, Selasa, 3 September, 2024 dikutip dari Antara.
4. Mengajak Bersolidaritas
Khofifah menghadiri peringatan HUT ke-79 Palang Merah Indonesia (PMI) pada Selasa, 3 September 2024. Ia mengajak masyarakat menumbuhkan solidaritas kemanusiaan.
"Dengan begitu maka masyarakat akan lebih peduli, saling mendukung, dan lebih tangguh dalam menghadapi tantangan. Dengan solidaritas kemanusiaan yang tinggi, maka respons dan bantuan akan lebih cepat terwujud, terutama dalam situasi darurat atau mendesak," kata Khofifah dikutip dari Antara.
5. Paus Fransiskus
Khofifah menyambut kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia. "Selamat datang di Bumi Indonesia. Semoga semua agenda berjalan lancar. Terlebih perjalanan dari Vatikan ke Indonesia, menempuh perjalanan yang cukup panjang. Semoga kunjungan ini semakin memperkuat persahabatan dan toleransi antar umat beragama di Indonesia," kata Khofifah di Surabaya, Selasa, 3 September 2024, dikutip dari Antara.
Ia menambahkan, kunjungan Paus Fransiskus kali ini merupakan peristiwa bersejarah karena kunjungan Paus ke Indonesia terakhir oleh Paus Yohannes Paulus II pada Oktober 1989.
ANTARA
Pilihan Editor: Alasan Pengamat Nilai Khofifah-Emil Butuh Usaha Ekstra Menangi Pilgub Jatim 2024