Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengamat Sebut Intervensi terhadap Partai Pendukung Paslon Pilkada Melanggar Asas Pemilu

image-gnews
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Jakarta, Ujang Komarudin. ANTARA/HO-Universitas Al-Azhar Jakarta/am.
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Jakarta, Ujang Komarudin. ANTARA/HO-Universitas Al-Azhar Jakarta/am.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -- Dosen ilmu politik Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai, upaya mengintervensi partai yang mendukung pasangan calon di pemilihan kepala daerah atau pilkada merupakan tindakan melanggar asas-asas pemilu bersih, jujur, dan adil. Tindakan itu juga membuat demokrasi tidak sehat.  "Dalam konteks demokrasi tidak sehat, hukum seakan-akan bisa dimainkan atau dipakai untuk menekan pihak lawan," kata Ujang saat dihubungi pada Ahad, 15 September 2024.

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan NasDem sebelumnya batal mendukung bakal calon bupati dan wakil bupati Adi Gunawan-Romi Siska di Pilkada Dharmasraya, Sumatera Barat. PKS lantas mengalihkan dukungan ke Annisa Suci Ramadhani-Leli Arni. 

Tiga sumber Tempo di lingkungan pengurus daerah Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus mengatakan mendengar kabar ada peran seorang jenderal polisi dan Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad di balik pembatalan dukungan PKS terhadap Adi-Romi. Keduanya meminta PKS dan NasDem membatalkan dukungan terhadap Adi-Romi. PKS dan NasDem merupakan partai anggota KIM Plus.

Ujang menjelaskan, strategi pemenangan pilkada dilakukan dengan cara elektoral dan non- elektoral. Contoh pemenangan elektroral dilakukan dengan cara berkampanye. Adapun cara non-elektoral menggunakan instrumen hukum. "Faktor non-elektoral ini menggunakan instrumen kepolisian, kejaksaan atau penegak hukum untuk melobi ketua umum partai. Bahkan, ketua umum partai mendapat tekanan agar meloloskan kandidat yang diinginkan pihak yang mengintervensi," kata Ujang. 

Kasus Pilkada di Dharmasraya ditengarai merupakan strategi pemenangan yang dilakukan dengan tindakan non-elektoral. Tujuannya, untuk meraih kemenangan tanpa bersusah payah. "Itu pola-pola lama. Bukan hal baru.  Bukan rahasia lagi. Ini terjadi banyak kesempatan momentum pemilihan dari dulu hingga saat ini," ujar Ujang.

Pengamat politik ini menegaskan, tindakan itu melanggar asas-asas pemilu bersih, jujur, dan adil. Tindakan itu juga membuat demokrasi tidak sehat. Perihal PKS yang diminta mengikuti pilihan KIM Plus di Pilkada Dharmasraya, Ujang menilai, harus didasari kerja sama yang saling menguntungkan. Akan tetapi, bila memang memutuskan mengikuti KIM Plus, menurut dia, merupakan hal tak elok jika PKS punya sikap berseberangan. 

Ujang mengkritik skema kotak kosong yang diduga dilakukan untuk mempermudah pasangan Annisa-Leli memperoleh kemenangan. "Kalau bicara demokrasi, ini jelas tidak sehat. Tapi fakta politik, hal seperti ini terjadi," kata Ujang. 

Sumber Tempo yang lain bercerita, petinggi Partai NasDem ditelepon seorang jenderal polisi untuk mengalihkan dukungan ke Annisa-Leli. Annisa disebut-sebut masih memiliki hubungan keluarga dengan Presiden Joko Widodo. Karena itu, jenderal polisi itu meminta NasDem mengalihkan dukungan ke Annisa-Leli.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pasangan calon bupati Dharmasraya dan wakilnya, Adi-Romi, yang diusung NasDem dan PKS sempat mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Dharmasraya pada 13 September 2024. Dengan pendaftaran tersebut, Annisa-Leli yang sempat akan melawan kotak kosong menjadi memiliki pesaing. Namun, PKS ternyata mencabut dukungan sejak Kamis 12 September 2024. Pencabutan dukungan PKS tertuang dalam Surat Keputusan Dewan Pimpinan Pusat PKS Nomor 897/SKEP/DPP-PKS/2024 tentang Pencabutan Surat Keputusan Dewan Pengurus Pusat Nomor 645.03.02-2/SKEP/DPP-PKS/2024 tertanggal 12 September 2024.

Masih dari sumber ini, Sufmi Dasco disebut-sebut juga diduga terlibat dalam pembatalan dukungan PKS ke Adi-Romi. Dasco meminta Dewan Pengurus Pusat  (DPP) PKS untuk mengalihkan dukungan ke Annisa-Leli. Permintaan itu disampaikan Dasco itu melalui video call saat PKS sedang mengadakan rapat majelis Syuro PKS di Kantor DPP PKS, Jakarta, Sabtu 14 September 2024. Rapat itu membahas soal jatah menteri PKS di Kabinet Presiden terpilih Prabowo Subianto.  

Adapun Sekretaris Jenderal Partai NasDem Hermawi Taslim membantah hal partainya diintervensi. Ia mengatakan, NasDem dalam mengambil keputusan selalu bersikap independen, dan tidak berdasarkan pengaruh dari luar. "Kami independen bukan karena adanya pengaruh dari luar," kata Hermawi saat dimimtai konfirmasi pada Ahad 15 September 2024.

Sementara itu juru bicara PKS Ahmad Mabruri mengatakan tidak mengetahui kabar tersebut. "Saya enggak paham," kata Ahmad, Ahad 15 September 2024

Dasco juga membantah kabar dan tudingan tersebut . Ia mengatakan, tak tahu-menahu mengenai Pilkada Dharmasraya. "Waduh cape deh sama gini-ginian nih. Saya tak tahu soal Dharmasraya, soal apaan," ujar  Dasco kepada Tempo, Ahad 15 September 2024. Tempo sudah mencoba menghubungi Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Sandi Nugroho. Namun, dia belum membalas pesan yang dikirimkan Tempo.

Eka Yudha Saputra berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor:

Ridwan Kamil Pastikan Riza Patria Jadi Ketua Tim Sukses

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Sinyal PDIP Bergabung Pemerintahan Prabowo, Pengamat: Partai Politik Tidak Bisa Diharapkan

11 hari lalu

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tersenyum saat menerima Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediamannya Jalan Teuku Umar, Jakarta, Rabu, 24 Juli 2019. TEMPO/Muhammad Hidayat
Sinyal PDIP Bergabung Pemerintahan Prabowo, Pengamat: Partai Politik Tidak Bisa Diharapkan

Pengamat menyayangkan pilihan politik PDIP apabila mereka pada akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.


Pengamat Sebut Masyarakat Makin Skeptis terhadap Partai Jika PDIP Tak Jadi Oposisi

12 hari lalu

Ahli hak asasi manusia (HAM) sekaligus dosen tata negara Fakultas Hukum (FH) Universitas Gadjah Mada (UGM) Herlambang Wiratraman menjadi salah satu saksi dalam persidangan masyarakat Wadas melawan Dirjen Minerba Kementerian ESDM di PTUN Jakarta, Senin, 16 Januari 2023. Tempo/Amelia Rahima Sari.
Pengamat Sebut Masyarakat Makin Skeptis terhadap Partai Jika PDIP Tak Jadi Oposisi

Pengamat menilai kepercayaan publik terhadap partai politik akan semakin menurun bila PDIP bergabung dengan pemerintahan Prabowo.


Pengamat: Masyarakat Bisa Tolak dan Gugat Kenaikan Tarif Jalan Tol ke Ranah Hukum, Jika...

13 hari lalu

Arus lalulintas di Tol Dalam Kota, Semanggi, Jakarta, Selasa, 10 September 2024. Dalam waktu dekat, para pengguna Tol Dalam Kota harus mengeluarkan kocek lebih, pasalnya PT Jasamarga Metropolitan Tollroad sebagai pengelola Jalan Tol Dalam Kota dan Sedyatmo akan menaikkan tarif. Hal sesuai dengan Keputusan Menteri PUPR No. 2130/KPTS/M/2024. Adapun ruasnya adalah jalan Tol Cawang-Tomang-Pluit dan Tol Cawang-Tanjung Priok-Ancol Timur-Pluit. TEMPO/Subekti
Pengamat: Masyarakat Bisa Tolak dan Gugat Kenaikan Tarif Jalan Tol ke Ranah Hukum, Jika...

Kebijakan kenaikan tarif jalan tol otomatis seringkali diberlakukan tanpa evaluasi yang memadai.


Pilkada Dharmasraya Akhirnya Hanya Diikuti Calon Tunggal, Meninggalkan Misteri

17 hari lalu

Jejak
Pilkada Dharmasraya Akhirnya Hanya Diikuti Calon Tunggal, Meninggalkan Misteri

Pengalihan dukungan PKS dan NasDem terhadap Adi-Romi membuat Pilkada Dharmasraya akhirnya hanya diikuti calon tunggal.


Kata Sekjen PKS soal Pengalihan Dukungan di Pilkada Dharmasraya

18 hari lalu

Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Al-Habsyi ditemui usai mengikuti Rapat Pleno Terbuka Penetapan Hasil Pemilu Tahun 2024 secara Nasional di Kantor KPU, Jakarta Pusat, pada Rabu, 20 Maret 2024. Tempo/Yohanes Maharso Joharsoyo
Kata Sekjen PKS soal Pengalihan Dukungan di Pilkada Dharmasraya

Pengalihan dukungan PKS terhadap Adi-Romi membuat Pilkada Dharmasraya hanya diikuti calon tunggal.


Ada Dugaan Peran Dasco dalam Keputusan PKS Batalkan Dukungan Adi - Romi di Pilkada Dharmasraya

19 hari lalu

Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, membenarkan penambahan jumlah menteri kabinet Prabowo-Gibran saat ditemui di Kompleks Senayan, Jakarta Pusat pada Kamis, 12 September 2024. Tempo/Annisa Febiola.
Ada Dugaan Peran Dasco dalam Keputusan PKS Batalkan Dukungan Adi - Romi di Pilkada Dharmasraya

Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad diduga mengintervensi proses pencalonan Adi-Romi yang diusung PKS di Pilkada Dharmasraya.


NasDem Resmi Dukung Annisa-Leli, Pilkada Dharmasraya Lawan Kotak Kosong

20 hari lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
NasDem Resmi Dukung Annisa-Leli, Pilkada Dharmasraya Lawan Kotak Kosong

Partai NasDem mencabut dukungan terhadap pasangan Adi Gunawan dan Romi Siska Putra di pilkada Dharmasraya


Jubir PKS Mengaku Belum Tahu soal SK Pencabutan Dukungan Adi-Romi di Pilkada Dharmasraya

20 hari lalu

Logo baru PKS. dok.Panitia Munas PKS
Jubir PKS Mengaku Belum Tahu soal SK Pencabutan Dukungan Adi-Romi di Pilkada Dharmasraya

Jubir PKS Ahmad Mabruri mengklaim belum mengetahui kabar pencabutan Surat Keputusan dukungan terhadap Adi Gunawan dan Romi Siska Putra


KPU RI Klaim Tegur KPU di Daerah karena Persulit Pendaftaran Paslon Pesaing Calon Tunggal

20 hari lalu

Anggota Komisi Pemilihan Umum atau KPU RI, August Mellaz, saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa, 12 Maret 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
KPU RI Klaim Tegur KPU di Daerah karena Persulit Pendaftaran Paslon Pesaing Calon Tunggal

KPU RI sudah menegur KPU di daerah yang diduga mempersulit pendaftaran paslon untuk menjadi lawan calon tunggal


PKS Disebut Cabut Dukungan terhadap Adi-Romi di Pilkada Dharmasraya, Annisa-Leli Lawan Kotak Kosong

20 hari lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
PKS Disebut Cabut Dukungan terhadap Adi-Romi di Pilkada Dharmasraya, Annisa-Leli Lawan Kotak Kosong

PKS mencabut dukungan bagi pasangan Adi Gunawan dan Romi Siska Putra di pilkada Dharmasraya.