INFO NASIONAL - Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin tahu betul bagaimana informasi yang tersebar tentang daerah yang dipimpinnya. Dia melihat pemberitaan tentang Kabupaten Trenggalek didominasi informasi bencana. Dari situ, bupati yang biasa disapa Gus Ipin ini melihat ada urgensi untuk lebih peduli terhadap isu lingkungan.
“Lagipula penggerak perekonomian Kabupaten Trenggalek ada pada kekayaan alamnya. Sektor terbesar adalah pertanian, di dalamnya ada perikanan, peternakan, dan perkebunan,” kata Gus Ipin. “Jadi, kalau alamnya tidak bagus, lautnya tidak bagus, hutannya tidak bagus, maka masyarakat tidak mendapatkan berkah ekonomi dari situ.”
Itu sebabnya Gus Ipin memasukkan program menjaga ekologi sebagai napas Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Trenggalek 2024-2029. Da meyakini, apabila ekologi terjaga, maka akan berdampak pada perekonomian masyarakat. “Bahkan hilirisasi produk UMKM, manufaktur, itu juga dari hasil bumi kita. Termasuk pariwisata juga tergantung dengan alam. Maka, kami menyimpulkan bahwa kelestarian lingkungan ini menjadi satu hal yang penting,” ujarnya.
Komitmen menjaga kelestarian lingkungan dan mitigasi bencana, menurut Gus Ipin, akan terus diupayakan. Terlebih, semua pihak harus bersiap menyambut era ekonomi baru, di mana perdagangan karbon telah menjadi satu tren yang terjadi di seluruh belahan dunia. Untuk itu, dia melanjutkan, Pemerintah Kabupaten Trenggalek telah menyiapkan badan usaha milik daerah (BUMD) yang mampu mengambil peluang dari perdagangan karbon, di samping mengukur gas rumah kaca dan kemampuan serapan karbon di daerah.
Supaya tindak lanjut pelestarian lingkungan ini sampai ke masyarakat, Gus Ipin meluncurkan dan memperluas pelaksanaan program prioritas peduli alam melalui Adipura Desa, Adipura RT. “Kenapa demikian? Karena menurut saya, bagaimana menginsentifkan masyarakat dan kami punya transfer fiskal berbasis ekologi di daerah,” ujarnya. Upaya lain dalam mendorong pelestarian lingkungan di tingkat terkecil juga berjalan melalui pengelolaan sampah untuk membayar PBB, sampah untuk literasi di berbagai desa, dan sebagainya.
Baca juga:
Dari sisi inovasi teknologi lingkungan, menurut pria kelahiran 1990 ini menjelaskan, Kabupaten Trenggalek sedang mempersiapkan Refuse Derived Fuel (RDF) untuk pengelolaan sampah. Sedangkan untuk menurunkan gas efek rumah kaca, pemerintah sedang menyiapkan Mobility Hub, di mana terdapat spot-spot khusus untuk memudahkan mobilitas masyarakat melalui pemanfaatan kendaraan umum dan sepeda.
Tak ketinggalan Gus Ipin menggandeng anak muda dari berbagai perguruan tinggi agar langkah pelestarian lingkungan ini berkelanjutan. Di antaranya, mahasiswa dari Institut Pertanian Bogor (IPB University), Universitas Negeri Surabaya (Unesa), dan lainnya.
Mochamad Nur Arifin juga menjadi kepala daerah yang aktif menyuarakan penolakan rencana pendirian tambang emas di daerahnya. Adapun tentang tambang galian C, terutama untuk UMKM dan pemenuhan program strategis nasional, tetap bisa dilakukan asalkan tidak berlangsung di area terlarang, seperti kawasan yang dilindungi.
Atas dedikasi dan kontribusinya di bidang lingkungan dan mitigasi bencana, Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin meraih penghargaan Apresiasi Tokoh Indonesia 2024 yang diinisiasi oleh Tempo Media Group. Penghargaan untuk bupati muda Trenggalek ini diserahkan oleh Direktur PT Tempo Inti Media Harian Meiky Sofyansyah pada malam Apresiasi Tokoh Indonesia 2024 di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa, 10 September 2024.
Pada kesempatan itu, Gus Ipin, menyampaikan pentingnya mengatasi permasalahan lingkungan dan menjaga kelestarian alam untuk kehidupan yang lebih baik. “Kami berupaya keras dalam menjaga kelestarian lingkungan, yang juga merupakan bagian dari upaya mitigasi bencana di Trenggalek,” ujarnya. (*)