TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama menyoroti program makan bergizi gratis milik Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Ahok, sapaan Basuki, mengakui bahwa makan gratis itu merupakan program populis yang berhasil memikat pemilih pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Ahok menyebut bahwa dirinya sempat risau saat mengetahui program itu ketika berada dalam Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfuf Md. "Saya kan di tim sebelah. Gue kan merah (PDI-P). Gue bilang, 'Ini masalah loh. Ini kampanyenya top ini',” kata Ahok saat ditemui wartawan usai menghadiri acara Ask Ahok Anything (A3) di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 3 Agustus 2024.
Mantan gubernur Jakarta itu menyadari program makan bergizi gratis mampu mengalahkan program internet gratis yang digagas oleh Ganjar Pranowo dan Mahfud Md saat masa kampanye. Makan gratis, kata Ahok, menjawab keresahan masyarakat yang masih memikirkan urusan perut.
Ahok mencontohkan, program makan gratis mampu mengurangi beban satu keluarga yang perekonomiannya rendah dengan ada tiga anak di dalamnya.
Ahok turut berkelakar, jika dirinya maju dalam pemilihan, dia akan menjanjikan penghasilan setara dengan upah minimum provinsi untuk setiap keluarga atau kurang lebih Rp 5 juta setiap bulan di Jakarta.
Dia menyebut janji-janji kampanye populis semacam itu tentunya belum dihitung dengan teliti, termasuk soal struktur anggaran dan kelayakan program tersebut.
“(Jika ditanya) sudah hitung belum (anggarannya). Gue jawab belum. Gue juga ngomong, yang sana (Prabowo-Gibran) juga belum hitung,” tuturnya.
Pilihan editor: Ahok Sikapi Isu SARA Jika Lawan Anies Baswedan Lagi di Pilkada Jakarta