TEMPO.CO, Jakarta - Bakal calon wakil gubernur Jakarta Rano Karno berkomitmen untuk memperbanyak ruang terbuka hijau di Jakarta. Rano menyatakan, perluasan ruang hijau adalah salah satu cara untuk meminimalisasi dampak perubahan iklim.
"Sekarang itu climate change, hujan menjadi jarang sehingga kawasan-kawasan hijau ini akan membantu untuk meredam hawa panas," kata Rano saat ditemui di kawasan Jatinegara Kaum, Jakarta Timur, Jumat, 20 September 2024.
Rano mengakui tata ruang Jakarta sudah berubah dibandingkan beberapa dekade lalu. Dia juga merasakan minimnya keberadaan ruang hijau di sejumlah titik di Jakarta.
"Sehingga keberadaan pepohonan seperti di sini menjadi penting, akan diupayakan. Tentu sangat perlu," katanya.
Rano juga berkomitmen untuk memperketat izin pembangunan yang menyerobot ke kawasan hijau. Menurut dia, saat ini peruntukkan ruang di Jakarta sudah diatur, termasuk persentase ruang terbuka hijau.
Selain itu, dia melihat masih banyak ruang terbuka di Jakarta yang luasnya tidak berbanding dengan jumlah tanaman hijau dan pepohonan. Dia mencontohkan lapangan Monumen Nasional yang belum terkelola maksimal dan masih banyak ruang kosong.
Berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jakarta, saat ini Jakarta hanya memiliki 5,2 persen ruang hijau dari total luas wilayahnya. Adapun Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang mengatur bahwa peruntukan ruang terbuka hijau seluas 30 persen dari total luas keseluruhan wilayah kota.
Pilihan Editor: Berebut Suara Pondok Pesantren di Pilkada 2024