Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Atasi KLB Difteri, Kemenkes Sediakan 3,5 Juta Vial Vaksin

Reporter

image-gnews
Ekspresi seorang siswa saat imunisasi penyakit difteri yang di lakukan oleh dinas kesehatan DKI Jakarta di SMAN 33, Cengkareng, Jakarta, 11 Desember 2017. Penyakit difteri yang menyerang anak-anak dan orang dewasa telah mewabah di beberapa wilayah Indonesia. Tempo/Ilham Fikri
Ekspresi seorang siswa saat imunisasi penyakit difteri yang di lakukan oleh dinas kesehatan DKI Jakarta di SMAN 33, Cengkareng, Jakarta, 11 Desember 2017. Penyakit difteri yang menyerang anak-anak dan orang dewasa telah mewabah di beberapa wilayah Indonesia. Tempo/Ilham Fikri
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Nila Djoewita Moeloek mengatakan bahwa logistik kementeriannya sudah siap menghadapi difteri. Kementeriannya sudah berkoordinasi dengan PT. Biofarma untuk pembuatan vaksin difteri tetanus (DT) tersebut.

Nila telah meminta agar perusahaan vaksin terbesar nomor 4 di dunia itu untuk meningkatkan persediaan di tahun 2018. "Kita sediakan begitu banyak. Tentu kita akan mengatasi dengan ORI ini di beberapa provinsi. Dan dilanjutkan terus di tempat-tempat lain," kata dia seusai menghadiri penganuerahan Penghargaan tanda kehormatan Bintang Bhayangkara Utama di Auditorium Mutiara PTIK, Jakarta Selatan pada Rabu, 13 Desember 2017.

Baca: Kemenkes Sebut Masyarakat Antusiasi Ikut Imunisasi Difteri

Kementerian Kesehatan, kata Nila, saat ini sudah menyediakan sebanyak 3,5 juta vile vaksin untuk merespon mewabahnya penyakit difteri melalui ORI atau Outbreaks Respons Immunization. Satu vile vaksin itu bisa diberikan untuk 8 orang.

ORI merupakan pemberian imunisasi secara massal. Nila menyatakan akan melakukan ORI untuk mencegah penyebaran virus difteri secara bertahap di tiga provinsi, yaitu DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. "Tapi tempat lain mereka sudah melakukan juga, seperti Jawa Timur karna vaksin ini selalu ada di pemda atau di kadinkes-kadinkes," ujar Nila.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Kementerian Kesehatan Minta Produksi Vaksin Difteri Dipercepat

Menurut Nila, sejauh ini penderita difteri paling banyak adalah anak-anak berusia lima tahun ke bawah. Hal itu dikarenakan mereka tidak mendapatkan imunisasi. Tidak hanya yang berusia lima tahun kebawah, tapi 18 tahun ke bawah juga diminta untuk suntik antibodi ulang.

Bakteri difteri ini bisa menular melalui air ludah. Nila menuturkan, ketika air ludah seorang penderita difteri mengenai orang lain, jika daya tahan tubuhnya lemah, maka ia akan dengan mudah terjangkit. "Kami imbau bilamana ada yang sakit pakai masker. Jadi percikan ludah ini tidak menular pada orang," kata dia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Sengkarut PPDS Undip: Dugaan Pungli dan Perundungan sampai Penghentian Praktik Dekan di RS Kariadi

5 hari lalu

Sivitas akademika dan alumni Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) memberikan dukungan moral terhadap Dekan Undip Yan Wisnu Prajoko saat menggelar doa bersama usai apel di kampus Undip Tembalang, Semarang, Senin, 2 September 2024. ARL merupakan dokter yang sedang mengikuti Pendidikan Program Dokter Spesialis (PPDS) Prodi Anestesi FK Undip bertempat di RSUP Dr. Kariadi Semarang. ARL diduga bunuh diri, salah satunya karena tak tahan menjadi korban bullying senior PPDS.  TEMPO/Budi Purwanto
Sengkarut PPDS Undip: Dugaan Pungli dan Perundungan sampai Penghentian Praktik Dekan di RS Kariadi

Masalah dugaan perundungan pada PPDS Undip yang dituding sebagai penyebab bunuh dirinya mahasiswa, belum menemukan titik terang.


Daftar Formasi CPNS Kemenkes 2024 untuk Tenaga Kesehatan, Teknis, dan Dosen

5 hari lalu

Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) bersiap mengikuti tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) di Gedung Badan Kepegawaian Negara (BKN), Jakarta, Kamis, 2 September 2021.  Sebanyak 800 peserta mengikuti tes tersebut dengan  menerapkan protokol kesehatan ketat. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Daftar Formasi CPNS Kemenkes 2024 untuk Tenaga Kesehatan, Teknis, dan Dosen

Ketahui beberapa daftar formasi CPNS Kemenkes 2024 untuk lulusan SMA, D3, D4, S1, S2, dan S3. Formasi untuk tenaga kesehatan, teknis, dan dosen.


Begini Cara Penularan Cacar Monyet Mpox, Warga Diimbau Waspada

16 hari lalu

Ilustrasi MPOX. Shutterstock
Begini Cara Penularan Cacar Monyet Mpox, Warga Diimbau Waspada

Virus mpox atau cacar monyet bisa ditularkan melalui kontak langsung, hubungan seksual, atau benda-benda yang terkontaminasi.


Kemenkes - WHO Siapkan 14 Intervensi Kendalikan Resistensi Antimikroba

18 hari lalu

Sebagai respons terhadap pencegahan kematian akibat resistansi antimikroba (AMR), Kemenkes  dan WHO meluncurkan Strategi Nasional Pengendalian Resistansi Antimikroba untuk periode 2025-2029 pada Senin, 19 Agustus 2024/Kemenkes
Kemenkes - WHO Siapkan 14 Intervensi Kendalikan Resistensi Antimikroba

Angka kematian akibat resistensi antimikroba diperkirakan mencapai 10 juta kematian pada 2050.


Cacar Monyet: Varian Claude 2B hingga Darurat Kesehatan Global

18 hari lalu

Ilustrasi MPOX. Shutterstock
Cacar Monyet: Varian Claude 2B hingga Darurat Kesehatan Global

Kementerian Kesehatan mengumumkan ada sebanyak 88 kasus cacar monyet (Mpox) di Indonesia pada Sabtu, 17 Agustus 2024


KPAI Minta Kemenkes Bikin Peraturan Peruntukan Penyediaan Alat Kontrasepsi

18 hari lalu

Ilustrasi alat KB atau kontrasepsi (Freepik)
KPAI Minta Kemenkes Bikin Peraturan Peruntukan Penyediaan Alat Kontrasepsi

KPAI meminta Kemenkes membuat peraturan yang memerinci aturan penyediaan alat kontrasepsi ditujukan kepada siapa saja.


Kemenkes Konfirmasi 88 Kasus Cacar Monyet di Indonesia Sejauh Ini, Terbanyak di Jakarta

19 hari lalu

Ilustrasi cacar monyet atau monkeypox (Kemkes)
Kemenkes Konfirmasi 88 Kasus Cacar Monyet di Indonesia Sejauh Ini, Terbanyak di Jakarta

Setelah diperiksa, 54 dari 88 kasus Mpox tersebut terkait varian Clade IIb yang banyak menyebar melalui kontak seksual.


Kementerian Kesehatan: Indonesia Mencatat 14 Kasus Konfirmasi Cacar Monyet Clade 2b

20 hari lalu

Ilustrasi cacar monyet atau monkeypox (Kemkes)
Kementerian Kesehatan: Indonesia Mencatat 14 Kasus Konfirmasi Cacar Monyet Clade 2b

Kementerian Kesehatan mencatat ada 14 kasus konfirmasi Mpox. Ada pengetatan pemeriksaan warga asing yang ke Indonesia.


Macam Penyakit Menular dan Komplikasinya bila Anak Tak Imunisasi

21 hari lalu

Peserta mengikuti imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Macam Penyakit Menular dan Komplikasinya bila Anak Tak Imunisasi

Imunisasi penting untuk menghindarkan penyakit-penyakit berbahaya. Karena itu, orang tua diharapkan bijak dalam mengambil keputusan.


Mahasiswi PPDS Undip Tewas Diduga Korban Perundungan, Ini Reaksi Kampus sampai Kemenkes

23 hari lalu

Gedung Rekrorat Undip Semarang. ANTARA/I.C. Senjaya
Mahasiswi PPDS Undip Tewas Diduga Korban Perundungan, Ini Reaksi Kampus sampai Kemenkes

Seorang mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) FK Undip Semarang ditemukan tewas di kamar kosnya, diduga korban perundungan.