Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Faisal Basri Berpulang Meninggalkan Sederet Capaian di Berbagai Bidang

image-gnews
Ekonom Faisal Basri dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
Ekonom Faisal Basri dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk "Menemukan Jalan Subsidi BBM Tepat Sasaran" di Gedung Tempo, Jakarta pada Selasa, 30 Agustus 2022. (Foto: Norman Senjaya)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat ekonomi dan politik, Faisal Basri meninggal pada Kamis, 5 September 2024, pukul 03.50 WIB di RS Mayapada, Kuningan, Jakarta. Penerima penghargaan Pejuang Anti Korupsi 2003 ini dikabarkan masuk ke Intensive Care Unit RS Mayapada, Jakarta, akibat kelelahan setelah menemui petani di Sumatera Utara.

“Telah berpulang ke rahmatullah hari ini, Kamis, 5 September 2024, pukul 03.50 WIB di RS Mayapada, Kuningan, Jakarta, suami, ayah, anak, abang, adik, uwak, mamak, kami tersayang: Bp. Faisal Basri bin Hasan Basri Batubara pada usia 65 tahun,” demikian kabar duka yang diterima Tempo melalui pesan yang diterima redaksi dari keluarga pada Kamis pagi.

Faisal Basri dikenal sebagai pengamat ekonomi dan politik yang konsisten mengkritik kebijakan pemerintah yang dinilainya tak pro rakyat. Beberapa dia antaranya soal kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) dari 11 persen menjadi 12 persen per 1 Januari 2025, sentil kebijakan ekspor benih lobster, hingga sebut konglomerasi menjadi oligarki.

Sebagai pengkritik ulung, mendiang memang memiliki banyak pengalaman di bidang ekonomi dan politik, juga pendidikan. Lantas seperti apa pencapaian Faisal Basri?

1. Pencapaian Faisal Basri di bidang pendidikan

Faisal Basri menyelesaikan pendidikan sarjananya di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia atau FEB UI pada 1985. Dia kemudian meraih gelar Master of Arts bidang ekonomi di Vanderbilt University, Nashville, Tennessee, Amerika pada 1988.

Keponakan dari mendiang Wakil Presiden Ketiga RI Adam Malik ini memulai karier sebagai dosen di FEB UI untuk mata kuliah Ekonomi Politik, Ekonomi Internasional, Ekonomi Pembangunan, dan Sejarah Pemikiran Ekonomi.

Faisal Basri juga pengajar pada Program Magister Akuntansi (Maksi), Program Magister Manajemen (MM), Program Magister Perencanaan dan Kebijakan Pembangunan (MPKP), dan Program Pascasarjana Universitas Indonesia sejak 1988 hingga sekarang.

Namanya pernah dicatat sebagai Peneliti pada Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat FE UI pada 1981-1998. Juga sebagai pengajar pada Program Extension FE UI untuk mata kuliah Perekonomian Indonesia, Teori Makroekonomi, Metode Penelitian, Ekonomi Internasional, dan Organisasi Industri pada 1987-1998.

Faisal Basri juga merupakan Anggota Redaksi Jurnal Ekonomi Indonesia, diterbitkan oleh Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) antara 1992-1998, dan Guest Editor pada NIPPON (Seri Publikasi Monograf Pusat Studi Jepang Universitas Indonesia) pada 1995-1998.

Dalam rentang 1991-1998, Faisal Basri juga tercatat sebagai dosen pada Fakultas Ilmu-ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia untuk mata kuliah Pengantar Ekonomi-Politik Hubungan Internasional; dan Jepang & Negara-negara Industri Baru, dan Ekonomi Politik Internasional.

Dia juga menjadi pengajar pada Program Pascasarjana UI, bidang studi Ekonomi, untuk mata kuliah Strategi dan Kebijakan Pembangunan; dan Program Studi Kajian Wanita; dan Program Studi Khusus Hubungan Internasional pada kurun 1995-1998.

Selain itu, antara 1996-1998, dia merupakan Anggota Dewan Redaksi Majalah Kajian Ekonomi-Bisnis “Media Eksekutif”, Program Extension Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Juga sebagai Research Associate dan Koordinator Penelitian Bidang Ekonomi dalam rangka kerja sama penelitian antara Pusat Studi Jepang Universitas Indonesia dengan University of Tokyo pada 1997-1998.

Dalam karier akademisnya itu, Faisal Basri pernah pula menjadi Ketua Jurusan Ekonomi dan Studi Pembangunan atau ESP FEBUI (1995-1998), dan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Perbanas Jakarta (1999-2003). Pada Agustus 1995, ia ikut mendirikan Institute for Development of Economics and Finance (INDEF).

Selain itu, sejak 1997 hingga sekarang, Faisal Basri merupakan Editorial Board, Jurnal Bisnis & Ekonomi Politik (Quarterly Journal of the Indonesian Economy), yang diterbitkan oleh INDEF. Dia juga menjadi Dewan Pengarah Jurnal Otonomi, diterbitkan oleh Yayasan Pariba pada 1999-2000.

2. Pencapaian Faisal Basri di bidang politik

Faisal Basri merupakan salah satu pendiri Majelis Amanat Rakyat Pada 14 Mei 1998, yang merupakan cikal bakal Partai Amanat Nasional (PAN) di mana ia ditunjuk sebagai Sekretaris Jenderal atau Sekjen. Dua tahun di PAN, dia akhirnya mengundurkan diri dari jabatan Sekjen pada 2000.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia kemudian diangkat menjadi Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan partai yang hanya dijalaninya selama setahun hingga mengundurkan diri dari partai.

Pada 2006, Faisal Basri ikut mendaftarkan diri sebagai bakal calon Gubernur DKI Jakarta dalam proses seleksi oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP. Setelah gagal, ia kembali ikut Pilgub DKI Jakarta 2011.

Kala itu Faisal Basri menggandeng Biem Benyamin, putra tokoh legendaris Betawi Benyamin Sueb maju dari jalur independen. Tetapi dia tidak berhasil memenangkan pemilu, di mana Joko Widodo atau Jokowi, calon dari PDIP, yang terpilih.

3. Pencapaian Faisal Basri di bidang organisasi

Faisal Basri tercatat turut mendirikan dan bergabung dengan beberapa organisasi nirlaba. Di antaranya Pergerakan Indonesia, Forum Indonesia Damai, Komisi Darurat Kemanusiaan, Dewan Tani Indonesia, Yayasan Harkat Bangsa, Global Rescue Network, dan Yayasan Pencerahan Indonesia.

Faisal Basri pernah jadi Redaktur Ahli Koran Mingguan “Metro” pada 1999-2000. Pada 2000 hingga 2006, ia diangkat menjadi anggota Komisi Pengawas Persaingan Usaha.

4. Pencapaian Faisal Basri di bidang pemerintahan

Sementara di bidang pemerintahan, Faisal Basri pernah mengemban amanah sebagai anggota Tim Perkembangan Perekonomian Dunia pada Asisten II Menteri Koordinator Bidang EKUIN (1985-1987) dan anggota Tim Asistensi Ekuin Presiden RI (2000).

Dia juga tercatat sebagai Tenaga Ahli pada proyek di lingkungan Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral, Direktorat Jenderal Pertambangan Umum, Departemen Pertambangan dan Energi pada 1995-1999. Sebelumnya, pada 1994-1995, dia adalah Pakar Ekonomi pada P3I DPR-RI.

Faisal Basri juga merupakan Koordinator Bidang Ekonomi, Panitia Kerja Sama Kebahasaan Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia (Mabbim) pada 1993-1997.

5. Penghargaan Faisal Basri

- Dosen Teladan III Universitas Indonesia (1996).

- Penghargaan “Pejuang Anti Korupsi 2003,” diberikan oleh Masyarakat Profesional Madani (MPM), Gedung Joang 45, Jakarta, 15 Januari 2004.

- “FE UI Award 2005″ untuk kategori prestasi, komitmen dan dedikasi dalam bidang sosial kemasyarakatan, Depok, 17 September 2005.

HENDRIK KHOIRUL MUHID  | GRACE GANDHI | ISTIQOMATUL HAYATI | DELFI ANA HARAHAP | RADEN PUTRI 

Pilihan Editor: Kilas Balik Mahfud Md Menunjuk Faisal Basri sebagai Tenaga Ahli Satgas TPPU

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Perjalanan Karier Najwa Shihab hingga Sederet Penghargaannya

5 jam lalu

Najwa Shihab dalam balutan rok batik dan kemeja hitam di RA Kartini Award 2024, 28 Juni 2024. Foto: Instagram/@wilsenwillimofficial.
Perjalanan Karier Najwa Shihab hingga Sederet Penghargaannya

Najwa Shihab adalah salah satu jurnalis perempuan yang diperhitungkan saat ini. Berikut perjalanan kariernya dan sejumlah penghargaannya.


Cak Lontong Sebut 3 Poin Usai Rapat Pertama Tim Pemenganan Pramono Anung-Rano Karno

6 jam lalu

Ketua Tim Pemenangan Pramono Anung dan Rano Karno, Lies Hartono atau kerap disapa Cak Lontong bersama bakal calon gubernur dan ewakil gubernur di Pilkada Jakarta 2024, Pramono Anung-Rano Karno di Jakarta, Minggu, 15 September 2024. ANTARA/Lia Wanadriani Santosa
Cak Lontong Sebut 3 Poin Usai Rapat Pertama Tim Pemenganan Pramono Anung-Rano Karno

Ketua Tim Pemenangan Pramono Anung-Rano Karno, Lies Hartono atau Cak Lontong memaparkan setidaknya 3 poin yang disampaikannya.


Cak Lontong Sebut Banyak Figur Ingin Gabung Tim Pemenangan Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta

6 jam lalu

Cak Lontong. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Cak Lontong Sebut Banyak Figur Ingin Gabung Tim Pemenangan Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta

Cak Lontong sebut banyak permintaan gabung tim pemenangan Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta ini buktikan dukungan sekaligus modal menang.


Pertemuan Megawati-Prabowo Disebut Bakal Bahas Topik Ini

8 jam lalu

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto berbicara hangat ditemani es kelapa muda. Dok. Istimewa
Pertemuan Megawati-Prabowo Disebut Bakal Bahas Topik Ini

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri disebut merespons baik agenda pertemuannya dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto.


KPU Sumut Diminta Ambil Alih Tahapan Pilkada Tapanuli Tengah setelah Masinton Dipersulit Daftar

8 jam lalu

Ilustrasi KPU. TEMPO/Subekti
KPU Sumut Diminta Ambil Alih Tahapan Pilkada Tapanuli Tengah setelah Masinton Dipersulit Daftar

PDziP menyebut pasangan Masinton-Mahmud sudah dua kali dipersulit KPU Tapanuli Tengah.


Kata Jubir PDIP soal Kelanjutan Wacana Pertemuan Megawati dengan Prabowo

9 jam lalu

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tersenyum saat menerima Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediamannya Jalan Teuku Umar, Jakarta, Rabu, 24 Juli 2019. TEMPO/Muhammad Hidayat
Kata Jubir PDIP soal Kelanjutan Wacana Pertemuan Megawati dengan Prabowo

Jubir PDIP mengungkap kelanjutan pertemuan Megawati-Prabowo.


Keberpihakan Arsjad Rasjid di Pilpres 2024 Jadi Alasannya Didongkel dari Ketua Umum Kadin?

10 jam lalu

Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid saat tiba di lokasi debat keempat di Jakarta Convention Center, Jakarta, Minggu, 21 Januari 2024. Debat keempat Cawapres mengangkat tema pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa. TEMPO/M Taufan Rengganis
Keberpihakan Arsjad Rasjid di Pilpres 2024 Jadi Alasannya Didongkel dari Ketua Umum Kadin?

Arsjad Rasjid didongkel dari jabatan sebagai Ketua Umum Kadin. Benarkah lantaran keberpihakannya kepada Ganjar-Mahfud Md dalam Pilpres 2024?


Pengamat Sebut Pertemuan Prabowo-Megawati Belum Tentu Jadi Sinyal PDIP Gabung Pemerintah

11 jam lalu

Ketua DPR Puan Maharani (kiri) bersama Sekretaris Kabinet Pramono Anung menemui Menteri Pertananan sekaligus Presiden terpilih Prabowo Subianto di sela acara kunjungan Paus Fransiskus di Istana Negara, Rabu, 4 September 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Pengamat Sebut Pertemuan Prabowo-Megawati Belum Tentu Jadi Sinyal PDIP Gabung Pemerintah

Perrtemuan antara Prabowo dan Megawati disebut akan terjadi sebelum pergantian presiden.


Nama Baik Proklamator Terpulihkan

14 jam lalu

Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri menghadiri silaturahmi kebangsaan dan penyerahan surat Pimpinan MPR kepada keluarga Bung Karno tentang tidak berlakunya lagi TAP MPRS Nomor 33/MPRS/1967 di Gedung Nusantara V MPR RI, Jakarta, Senin, 9 September 2024. Dok. PDI Perjuangan.
Nama Baik Proklamator Terpulihkan

Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara atau TAP MPRS Nomor 33/MPRS/1967 dicabut. Memulihkan nama baik Sang Proklamator, Bung Karno, dari tuduhan pengkhianatan G30S/PKI yang tidak terbukti dan tanpa proses peradilan.


Rektor Paramadina Kritik Kebijakan Ekonomi Jokowi: Pembangunan Infrastruktur Ngawur

15 jam lalu

Presiden Jokowi berfoto dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Stasiun Keret Cepat Halim, Jakarta Timur, sebelum berangkat menuju Stasiun Padalarang, Jawa Barat, Rabu, 13 September 2023. Foto: Agus Suparto
Rektor Paramadina Kritik Kebijakan Ekonomi Jokowi: Pembangunan Infrastruktur Ngawur

Rektor Universitas Paramadina, Didik J. Rachbini kritik kebijakan ekonomi Presiden Jokowi. Pembangunan infrastruktur dinilai ngawur.