TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil menyatakan telah menemukan format untuk menyelesaikan masalah lahan warga Telukjambe, Karawang. Menurut dia, Presiden Joko Widodo memintanya merampungkan masalah tersebut dalam dua hari ke depan.
"Sudah ketemu formatnya tapi implementasinya butuh waktu. Semoga Selasa depan sudah bisa karena harus bertemu pemilik tanah," kata Sofyan saat ditemui usai rapat di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis, 4 Mei 2017.
Baca: Petani Teluk Jambe Memprotes Reformasi Agraria Jokowi
Menurut Sofyan, format tersebut harus dikomunikasikan dengan stakeholder terkait, termasuk Bupati Karawang. Dia pun enggan menjelaskan secara detail format penyelesaian masalah tersebut. "Jangan diceritakan lah. Yang penting mereka pulang ke Karawang, kami selesaikan masalah ini."
Pada 1 Mei lalu, sepuluh anak petani Telukjambe, Karawang, melakukan aksi kubur diri di dekat Istana Merdeka. Kesepuluh anak berusia 10-14 tahun itu menyerukan keprihatinannya atas konflik agraria antara orang tua mereka dengan PT Pertiwi Lestari.
Baca: Sepuluh Anak Petani Telukjambe Ikut Aksi Kubur Diri di Monas
Perusahaan pengembang itu menggusur warga dari tiga desa di Telukjambe untuk keperluan proyek industri. Menurut warga di sana, perusahaan menggusur dengan cara menggali tanah dari atas perbukitan sehingga pemukiman, perternakan, dan perkebunan warga ikut tertimbun.
Selama mengungsi, warga Telukjambe ditampung di kawasan Tanah Abang oleh beberapa organisasi. Pemerintah Kabupaten Karawang sempat memberikan bantuan berupa tempat tinggal, logistik, dan pendidikan. Namun, bantuan itu hanya bertahan selama 1,5 bulan.
ANGELINA ANJAR SAWITRI