TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menepis rumor renggangnya hubungan antara Presiden Joko Widodo alias Jokowi dan Presiden terpilih Prabowo Subianto. “Enggak ada (kerenggangan),” ujar Muzani ketika ditemui di Kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara No. 4, Jakarta Selatan, Kamis malam, 25 April 2024.
Sebelumnya, Wakil Ketua Tim Pembela Prabowo-Gibran, Otto Hasibuan dan anggota tim hukum Prabowo-Gibran, Hotman Paris mengungkapkan pesan dari Prabowo usai bertemu di Kertanegara pada Selasa malam, 23 April 2024.
Prabowo, kata Hotman, mengatakan agar tak ada pihak yang mengadu domba Prabowo dengan Presiden Jokowi. "Jangan ada yang coba-coba mengadu domba saya (Prabowo) dengan Jokowi. Jangan berharap. Itu tidak mungkin, kata dia (Prabowo),” ujar Hotman.
Dia mengatakan ada oknum yang berusaha mengadu domba Prabowo dengan Jokowi. Oknum tersebut, kata Hotman, tak hanya berusaha mengadu domba melainkan juga berupaya menggagalkan Pemilu.
Setelah ditelusuri, Hotman mengatakan oknum itu diduga memiliki catatan korupsi. "Adu domba tersebut dilakukan oleh oknum-oknum yang terlibat KKN atau keluarganya dan akan diproses dalam waktu dekat. Itu pesan beliau (Prabowo)," ucap ya.
Sejalan dengan Hotman, Otto Hasibuan menyampaikan, pesan itu yang menjadi catatan utama pertemuan Prabowo dengan tim hukumnya.
“Mengingat bahwa Pak Prabowo bilang banyak desas-desus yang mungkin bermaksud untuk memecah, mengadu domba Pak Prabowo dan Pak Jokowi,” kata Otto.
Dia berpesan agar isu-isu tersebut dihentikan. Pesan tegas dari Prabowo itu, klaim Otto, membuat mereka bangga dan merasa yakin bahwa Ketua Umum Partai Gerindra ini sebagai presiden terpilih bisa membangun bangsa bersama-sama dengan Gibran.
“Jadi kita doakanlah mudah-mudahan Pak Prabowo dan Pak Gibran bisa melanjutkan kepemimpinan nanti setelah Oktober dan mudah-mudahan bisa dilaksanakan.”
INTAN SETIAWANTY
Pilihan Editor: 10 Prodi di Unpad yang Punya Akreditasi Internasional, ada Fakultas Hukum hingga Ekonomi