TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden dari Partai Golkar, Aburizal Bakrie, memanfaatkan media massa miliknya untuk menaikkan popularitas. Ical--sapaan Aburizal--mengaku menjadi sosok yang sering diberitakan oleh media atau media darling di dua stasiun televisi miliknya.
"Di TV One dan ANTV," katanya saat berkunjung ke kantor redaksi Tempo di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat, 8 November 2013.
Meski hanya menjadi media darling di dua stasiun, Ical tak mengkhawatirkan popularitas Jokowi yang menjadi tokoh kesayangan di hampir semua media. Menurut dia, walaupun menjadi media darling, tak berarti tingkat keterpilihannya akan tinggi.
Ical mencontohkan, pada Pemilu 2009, yang menjadi media darling adalah Jusuf Kalla. Pemberitaan untuk Kalla selalu masuk di halaman pertama. Sedangkan pesaingnya, Susilo Bambang Yudhoyono, hanya mendapat jatah di halaman ketiga. Namun ternyata hasil pemilihan umum membuktikan SBY yang menang. "Jadi enggak usah khawatir media darling," ujarnya.
Selain memanfaatkan dua stasiun televisi miliknya untuk mendongkrak popularitas, Ical melakukan upaya lain. Ia sering melakukan kunjungan ke daerah-daerah. Tak hanya itu, kader Golkar pun turun tangan untuk mengomentari isu yang tengah hangat diperbincangkan masyarakat. "Jadi, kalau itu semua disuarakan, saya kira rakyat akan suka," katanya.
FEBRIANA FIRDAUS | NUR ALFIYAH