Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keluarga Amrozi Minta Maaf kepada Korban Bom Bali  

image-gnews
Wisatawan Australia yang selamat pada aksi Bom Bali 2002 berpelukan di depan monumen peringatan Bali untuk menghormati para korban yang tewas dalam pemboman klub malam di Kuta, Bali (11-10). (AP Photo/Firdia Lisnawati)
Wisatawan Australia yang selamat pada aksi Bom Bali 2002 berpelukan di depan monumen peringatan Bali untuk menghormati para korban yang tewas dalam pemboman klub malam di Kuta, Bali (11-10). (AP Photo/Firdia Lisnawati)
Iklan

TEMPO.CO, Lamongan - Ali Fauzi, 42 tahun, mewakili keluarga besar almarhum Haji Nur Hasyim, yang merupakan orang tua terpidana mati bom Bali, Amrozi dan Ali Ghufron, meminta maaf kepada seluruh korban tragedi Bom Bali. “Kami meminta maaf sebesar-besarnya,” kata Ali Fauzi saat dihubungi Tempo, Kamis, 11 Oktober 2012.

Menurut Ali Fauzi, permohonan maaf keluarga besarnya yang bermukim di Desa Tenggulun, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, itu disampaikan berkaitan dengan peringatan 10 tahun tragedi Bom Bali yang akan berlangsung Jumat, 12 Oktober 2012.

Selain meminta maaf, keluarga besar almarhum Haji Nur Hasyim juga berharap tidak ada lagi peristiwa pengeboman di Indonesia.

Ali Fauzi mengatakan, aksi pengeboman hanya menimbulkan penderitaan bagi keluarga korban yang ditinggalkan. Dalam tragedi Bom Bali ada seorang ustad yang melaksanakan syiar Islam ikut menjadi korban. Beberapa waktu lalu, Ali Fauzi telah bertemu dengan istri sang ustad, Nyonya Laksmi, beserta anak-anaknya.

Ali Fauzi, yang merupakan adik Ali Ghufron dan Amrozi, menyatakan tidak sepakat apabila gerakan menentang Amerika dan Israel dilakukan dengan aksi kekerasan. Sebab, dampaknya ternyata mengorbankan nyawa orang-orang yang tidak berdosa. Salah satu contoh konkret adalah aksi Bom Bali.

Ali Fauzi juga menyatakan, dalam perkembangannya, sejumlah temannya sesama alumni Afganistan, Moro, Ambon, dan Poso sudah mulai mengubah konsep berjihad tanpa menggunakan kekerasan. Jihad dengan cara kekerasan hanya memunculkan kontraproduktif dan memunculkan sikap tidak simpatik masyarakat.

Ali Fauzi juga memaparkan bahwa sejumlah kasus kekerasan yang terjadi di Solo, Depok, dan Tambora, dilakukan bukan oleh alumni Afganistan, Moro, dan Ambon. Pelakunya justru anak-anak muda yang hanya ikut-ikutan pelatihan sekitar 1-2 pekan. Akibat kurangnya pembinaan dan tidak tersentuh pemerintah, mereka melakukan gerakan kekerasan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Atas fakta itulah Ali Fauzi meminta pemerintah lebih peka terhadap para mantan alumni Afganistan dan Moro, yang jumlahnya cukup banyak dan tersebar di Indonesia. Sebab, pengalaman dan kemampuan mereka bisa dimanfaatkan pemerintah untuk kepentingan yang positif.

Ali Fauzi mencontohkan Ali Imron, yang juga berperan penting dalam aksi Bom Bali. Dalam lima tahun terakhir, Ali Imron cukup berperan dalam proses penyadaran gerakan anti-kekerasan.

Ali Imron, yang juga kakak Ali Fauzi, banyak membantu pemerintah dalam program deradikalisasi di Indonesia. Itu sebabnya, Ali Fauzi berharap pemerintah bisa memberikan keringanan hukuman kepada Ali Imron, yang kini menjadi terpidana seumur hidup. “Ya, tidak ada salahnya Mas Ali Imron tidak harus menjalani masa hukuman seumur hidup,” ujar Ali Fauzi.

SUJATMIKO

Berita terpopuler lainnya:
KPK Bidik Penggiring Proyek dari Senayan

Yang Diinginkan Wanita Sebelum Bercinta

3 Tipe Korupsi Versi Bambang Widjojanto

PSSI Sesalkan Sikap KONI

Wajah Panas karena Viagra

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Catatan Jamaah Islamiyah Dinyatakan Sebagai Dalang di Balik Bom Natal 2000 dan Bom Bali

24 Desember 2023

Terdakwa kasus Bom Bali I tahun 2002 serta Bom Natal tahun 2000, Umar Patek, ketika menjalani sidang jatuhnya vonis di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, (21/06). Umar Patek dihadapkan pada enam dakwaan dan Jaksa Penuntut Umum menjatuhkan pidana penjara seumur hidup pada sidang tanggal 21 Mei 2012. Tempo/Dhemas Reviyanto
Catatan Jamaah Islamiyah Dinyatakan Sebagai Dalang di Balik Bom Natal 2000 dan Bom Bali

Kelompok ini diduga membentuk organisasi resmi pada akhir 1980-an hingga awal 1990-an dan lalu disebut dalang peristiwa Bom Natal 2000 dan Bom Bali.


Marthinus Hukom Kepala BNN, Ini Rekam Jejaknya di Densus 88 Antiteror Polri

6 Desember 2023

Marthinus Hukom. antaranews.com
Marthinus Hukom Kepala BNN, Ini Rekam Jejaknya di Densus 88 Antiteror Polri

Kepala Densus 88 Antiteror Polri Irjen Marthinus Hukom ditunjuk sebagai Kepala BNN menggantikan Petrus Golose. Ini rekam jejaknya saat di Densus 88.


Kelompok Teroris JI di Lampung Pernah Sembunyikan Pelaku Bom Bali I dan Bom Poso

13 April 2023

Kabag Bantuan Operasi Detasmen Khusus 88 Antiteror Komisaris Besar Aswin Siregar saat ditemui di Mabes Polri, Selasa, 11 April 2023 [Tempo/Eka Yudha Saputra]
Kelompok Teroris JI di Lampung Pernah Sembunyikan Pelaku Bom Bali I dan Bom Poso

Kelompok teroris Jamaah Islamiyah yang digerebek oleh Densus 88 di Lampung, pernah menyembunyikan pelaku Bom Bali I dan Teror Bom Poso


Eks Napi Terorisme Ali Fauzi Manzi: Merakit Bom Jauh Lebih Mudah Dibanding Membuat Karya Ilmiah

21 Februari 2023

Ali Fauzi, mantan narapidana teroris (Napiter) berhasil menyelesaikan sidang disertasi di Kampus Putih UMM.Doc: UMM.
Eks Napi Terorisme Ali Fauzi Manzi: Merakit Bom Jauh Lebih Mudah Dibanding Membuat Karya Ilmiah

Bekas napi terorisme Ali Fauzi Manzi bercerita tentang sulitnya meraih gelar doktor. Dia ingin eks napi terorisme lain mengikuti jejaknya.


4 Aksi Bom yang Melibatkan Noordin M. Top Selain Mendalangi Bom Natal 2000

25 Desember 2022

Konferensi pers pengungkapan isi laptop milik Noordin yang berhasil disita pihak Polisi di Jakarta, Selasa (29/9). Dalam isi laptop tersebut terdapat struktur organisasi, cara perekrutan serta tayangan video pelaku bom bunuh diri. Tempo/Dinul Mubarok
4 Aksi Bom yang Melibatkan Noordin M. Top Selain Mendalangi Bom Natal 2000

Setelah aksi Bom Natal 2000, dalam setiap aksinya, Noordin M Top diduga lebih menargetkan korban asing untuk menarik perhatian dunia internasional.


Pembuat Bom Bali Umar Patek Minta Maaf, Australia Tetap Marah

14 Desember 2022

Terpidana bom Bali Umar Patek meminta maaf kepada keluarga korban bom Bali, saat berbicara kepada awak media di Lamongan, Jawa Timur, Indonesia, 13 Desember 2022. Antara Foto/Alimun Hakim
Pembuat Bom Bali Umar Patek Minta Maaf, Australia Tetap Marah

Umar Patek minta maaf pada keluarga korban bom Bali di Australia, yang tetap merasa kecewa atas pembebasan bersyaratnya.


6 Fakta soal Umar Patek, Terpidana Kasus Bom Bali I yang Baru Saja Dinyatakan Bebas Bersyarat

9 Desember 2022

Umar Patek diarak usai menyelesaikan tugasnya sebagai petugas petugas pengibar bendera merah putih, dalam upacara memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) di Lapas Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, 20 Mei 2015. TEMPO/Edwin Fajerial Suko Purnomo Adi
6 Fakta soal Umar Patek, Terpidana Kasus Bom Bali I yang Baru Saja Dinyatakan Bebas Bersyarat

Walaupun terkait dengan organisasi Jamaah Islamiyah, tetapi Umar Patek tetap bersikukuh bahwa ia bukan termasuk anggotanya.


Dinyatakan Bebas Bersyarat, Begini Kisah Pelarian Terpidana Terorisme Bom Bali I Umar Patek

9 Desember 2022

Pemimpin kelompok radikal Jamaah Islamiyah, Umar Patek (kedua kanan) membawa bendera ketika menjadi pengibar bendera merah putih pada upacara memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) di Lapas Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, 20 Mei 2015. TEMPO/Edwin Fajerial Suko Purnomo Adi
Dinyatakan Bebas Bersyarat, Begini Kisah Pelarian Terpidana Terorisme Bom Bali I Umar Patek

Awal perjalanan Umar Patek dimulai pada 1995 saat ia terlibat dalam perjuangan Moro Islamic Liberation Front di Minanao, Filipina.


Terpidana Terorisme Umar Patek Bebas Bersyarat, Ini Perannya dalam Serangan Bom Bali I

9 Desember 2022

Terpidana kasus terorisme Umar Patek (kiri) memberi hormat ketika menjadi pengibar bendera merah putih pada upacara memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) di Lapas Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, 20 Mei 2015. ANTARA FOTO
Terpidana Terorisme Umar Patek Bebas Bersyarat, Ini Perannya dalam Serangan Bom Bali I

Meskipun bukan sebagai pelaku utama Bom Bali I, tetapi Umar Patek memiliki peran yang cukup vital, yakni sebagai perancang eksekusi.


Terpidana Kasus Bom Bali Umar Patek Bebas Bersyarat

7 Desember 2022

Terpidana kasus bom Bali, Umar Patek (tengah) memberikan keterangan kepada wartawan usai menjadi pembicara dalam seminar Resimen Mahasiswa Mahasurya Jawa Timur, di Hotel Savana, Malang, Jawa Timur 25 April 2016. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Terpidana Kasus Bom Bali Umar Patek Bebas Bersyarat

Umar Patek dianggap telah memenuhi syarat administratif dan substantif untuk mendapatkan hak pembebasan bersyarat.