TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok teroris Jamaah Islamiyah yang digerebek oleh Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri atau Densus 88 di Lampung, pernah menyembunyikan pelaku Bom Bali I dan teror bom di Poso.
Juru bicara Densus 88 Komisaris Besar Aswin Siregar mengatakan kelompok ini membantu memfasilitasi dan menyembunyikan tersangka Bom Bali I Zulkarnaen dan perakit bom Poso Taufik Bulaga alias Upi Lawanga.
Densus 88 melakukan penggerebekan terhadap enam tersangka antara 11-12 April di sejumlah lokasi berbeda di Kabupaten Mesuji, Lampung. Enam tersangka yang digerebek, dua terpaksa ditembak mati karena melawan. Mereka yang tewas adalah NG alias BA alias SA dan ZK. Sementara empat tersangka lain yang ditangkap berinisial PS alias JA, H alis NB, AM, dan KI alias AS.
“Kelompok yang kita bongkar sekarang ini merupakan kelompok yang menyembunyikan dari Zulkarnaen dan Upi Lawanga,” kata Aswin saat pemaparan di Mabes Polri, Kamis, 13 April 2023.
Aswin mengatakan NG alias BA merupakan pentolam kelompok ini dan telah masuk Daftar Pencarian Orang atau DPO sejak 2016. Ia juga merupakan tersangka yang membuat bunker untuk menyimpan senjata api kelompok. Bahkan, ia juga membuat senjata api untuk Upi Lawanga.
Ia menuturkan kelompok BA menyembunyikan Zulkarnaen yang merupakan pelaku Bom Bali I dan II, serta Upi Lawanga yang dikenal sebagai profesor karena perannya membuat bom.
“Tempat yang dipilih di Lampung. Mereka di sana difasilitasi oleh NG alias BA ini untum bersembunyi dan melarikan diri,” kata Aswin.
Upi Lawanga merupakan anggota Jamaah Islamiyah yang mempunyai keahlian dalam pembuatan senjata dan pembuatan bom. la terlibat dalam aksi teror seperti Bom Tentena, Bom Gor Poso, Bom Pasar Sentral dan rangkaian tindakan teror lainnya pada 2004 hingga 2006.
Sedangkan Zulkarnaen merupakan DPO Polri dalam kasus teror Bom Bali I pada 2001. Dia juga memiliki kemampuan merakit bom high explosive, senjata api dan kemampuan militer. Selain itu, Zulkarnaen merupakan pimpinan Askari Markaziah Jamaah Islamiyah dan pelatih Akademi Militer di Afganistan selama 7 tahun serta arsitek kerusuhan di Ambon, Ternate, Poso, pada 1998. Keduanya telah ditangkap dan saat ini ditahan di tahanan khusus teroris.
Aswin mengatakan penggerebekan JI Lampung ini sempat diwarnai baku tembak. Seorang anggota Densus 88 terluka di bagian paha.
Adapun barang bukti yang disita dari kelompok JI Lampung ini adalah senjata rakitan serupa Thompson kaliber 9 milimeter dan M-16.
Pilihan Editor: 2 Terduga Teroris Tewas dalam Baku Tembak dengan Densus 88 di Lampung