TEMPO.CO, Jakarta -Saat terjadinya Bom Natal 2000, Indonesia seakan menjadi tempat uji coba ledakan dengan kasus berbagai kota yang diteror bom. Salah satu otak dari rentetan tragedi ini adalah Noordin M. Top, seorang buronan asal Malaysia.
Noordin M. Top adalah sosok teroris yang bertanggung jawab terhadap berbagai aksi teror yang terjadi di Indonesia. Noordin M. top tewas pada 2009 dalam penyergapan yang dilakukan di Surakarta.
Baca juga:
Berikut beberapa kasus pengeboman yang di dalangi oleh Noordin M. Top maupun bersama seniornya Dr. Azahari, disadur dari berbagai sumber.
1. Bom Hotel JW Marriot
Dilansir dari publikasi Konsep Terorisme Menurut Nasir Abbas, pada 5 Agustus 2003, terjadi peristiwa peledakan bom di hotel JW Marriott, Mega Kuningan, Jakarta Selatan. Dalang utama dari tragedi ini adalah Noordin M. Top, dan Dr. Azahari yang merupakan seorang ahli dalam merakit bom. Keduanya adalah anggota kelompok Jamaah Islamiyah.
2. Bom Kedubes Australia
Pada 9 September 2004, Noordin M. Top dan Dr. Azahri kemudian juga melakukan pengeboman di depan Kedutaan Besar Australia, Kuningan, Jakarta. Akibat ledakan ini, sebelah kiri dan kanan gedung hancur. Begitu pula didapati beberapa mobil yang hancur, beberapa korban luka-luka dan satu korban diinformasikan meninggal dunia di pintu masuk Kedubes Australia.
3. Bom Bali II
Noordin M. Top bersama Dr. Azahari kemudian juga menjadi otak dalam peristiwa Bom Bali II pada 1 Oktober 2005. Dilansir dari publikasi Dampak Peristiwa Bom Bali II oleh repository.umy.ac.id, trgaedi ini dimulai sekitar pukul 06.50 sampai 07.00 malam di kawasan pertokoan Kuta dan Pantai Jimbaran yang terletak di pulau Bali bagian selatan.
Baca : Profil Da'i Bachtiar, Eks Kapolri Pembentuk Densus 88
Peristiwa ini menewaskan sebanyak 23 orang, yang terdiri dari 15 WNI, 4 warga negara Australia, serta 1 warga negara Jepang dengan 3 lainnya diperkirakan adalah pelaku bom bunuh diri. Selain itu, 129 korban luka-luka akibat dari Bom Bali II.
4. Bom di JW Marriot dan Ritz Carlton
Merujuk publikasi Konsep Terorisme Menurut Nasir Abbas, pada 17 Juli 2009, kembali terjadi peristiwa peledakan bom di hotel JW Marriott dan Ritz Carlton, Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan yang dilakukan oleh Noordin M. Top, meskipun ia bukan merupakan dalang dibaliknya.
Menurut Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Markas Besar Kepolisian Indonesia, Inspektur Jenderal Nanan Soekarna, Ibrohim yang sejak 2005 bekerja di Toko Bunga Cynthia di hotel Ritz Carlton itu mengusulkan pengeboman di JW Marriott karena di tempat itu ada pertemuan bisnis pengusaha asing saban Jumat pagi.
MUHAMMAD SYAIFULLOH
Baca juga : Menelisik Hubungan Otak Bom Natal 2000 dengan Organisasi MMI.
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.