TEMPO Interaktif, Jakarta - Ketua Komisi Pemilihan Umum Abdul Hafiz Anshary mengemukakan jadwal pemungutan suara di beberapa daerah mundur. Hal itu sebagian besar terjadi karena masalah anggaran yang belum cair.
"Beberapa Pemilu Kada (jadwalnya) bergeser, umumnya karena faktor anggaran," kata Hafiz saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (5/4).
Menurut dia, masalah anggaran ini perlu diberi perhatian khusus. Hafiz mencontohkan, Pemilu Kada di Sulawesi Utara. Kepala Daerah Sulawesi Utara meminta Pemilu Kada dilaksanakan pada bulan Juli sesuai dengan Undang-Undang, sebab masa jabatan gubernur dan wakilnya akan berakhir pada 13 Agustus nanti.
Namun, jika dirunut pentahapannya, propinsi itu baru bisa melaksanakan Pemilu Kada pada Agustus. "Akhirnya kita ambil jalan tengah, yakni Juli atau Agustus di awal, itu mungkin," kata Abdul Hafiz.
Persoalan yang lain lagi, kata Abdul Hafiz, masalah anggaran yang belum cair. "Persoalannya itu adalah, pada waktu KPU mengajukan anggaran, itu belum ada kepastian, itu laporan yang disampaikan ke saya," ujar Hafiz.
Selanjutnya, Hafiz membeberkan masih ada beberapa daerah lagi yang Pemilu Kadanya mundur. Namun, Hafiz tak ingat detail anggaran Pemilu Kada di 244 daerah di Indonesia. "Saya belum terima semua datanya, tidak hafal juga," katanya.
Febriana Firdaus