TEMPO.CO, Jakarta - Bakal Calon Gubernur Jakarta, Pramono Anung, resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Sekretaris Kabinet. Ia akan fokus bertanding dalam pilkada Jakarta bersama Rano Karno.
“Saya berterima kasih kepada Bapak Presiden, sudah dua periode diberikan kepercayaan untuk menjadi Sekretaris Kabinet. Jadi saya secara jujur menyampaikan bahwa saya sungguh sangat berterima kasih," ucap Pramono usai bertemu dengan Basuki Tjahaja Purnama alis Ahok di Simpang Susun Semanggi, Jakarta, pada Kamis, 19 September 2024.
Dalam kontestasi pilkada Jakarta, Pramono dan Rano diusung oleh Partai PDI-Perjuangan dan Partai Hanura. Mereka akan bertarung melawan Ridwan Kamil-Suswono serta Dharma Pongrekun-Kun Wardana. Adapun jadwal yang telah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta, penetapan pasangan calon akan dilaksanakan pada 22 September 2024. Kemudian dilanjutkan dengan masa kampanye dimulai dari 25 September hingga 23 November 2024.
"Memang saya sudah menyampaikan mengenai batas waktu tanggal 22 September karena saya nggak mau begitu ditetapkan sebagai pasangan gubernur dan wakil gubernur Jakarta, saya masih harus menjadi Sekretaris Kabinet," kata Pramono.
Setelah tidak lagi menjabat sebagai Sekretaris Kabinet, Pramono akan fokus dalam pilkada Jakarta 2024. “Dengan demikian, saya sekarang sudah bisa bekerja penuh, atau mempunyai waktu penuh untuk melakukan sosialisasi bersama dengan Bang Doel,” kata dia.
Sementara itu, Presiden Jokowi menunjuk Menteri Sekretaris Negara Pratikno sebagai Pelaksana tugas Sekrerasis Kabinet. Penunjukan Pratikno sebagai Plt Seskab tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 105 P tahun 2024, tentang pemberhentian dengan hormat Pramono Anung Wibowo sebagai Sekretaris Kabinet.
"Dalam Keppres tersebut juga ditunjuk Bapak Pratikno, Mensesneg sebagai Pelaksana Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Sekretaris Kabinet," kata Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana dalam pesan singkat di Jakarta, dilansir dari Antara pada Kamis, 19 September 2024.
Pilihan Editor: Soal Pertemuan dengan Ridwan Kamil, Ahok: Kalau Silaturahmi Enggak Boleh Ditolak