TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, mendapat kritik keras dari mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK. Hal itu disampaikan JK dalam forum diskusi dengan tema "Menggugat Kebijakan Anggaran Pendidikan" pada Sabtu, 7 September 2024.
Pada awalnya, JK menyebutkan sejumlah nama menteri pendidikan dari masa ke masa, mulai dari Ki Hadjar Dewantara hingga Anies Baswedan. Ia menilai sederet nama menteri tersebut memiliki keahlian di bidang pendidikan. "Ada Muhadjir, ada Anies. Ada Mas Nadiem yang tidak punya pengalaman pendidikan," kata JK dalam forum diskusi tersebut.
JK berbicara soal kinerja Nadiem sebagai Menteri Pendidikan yang tidak pernah datang ke daerah dan juga jarang berkantor. Menurut dia, kementerian yang dipimpin oleh Nadiem ini memiliki cakupan yang luas. Tak hanya pendidikan, kata JK, tapi juga perihal kebudayaan, riset, dan teknologi. Karena itu, JK menilai perlu adanya sosok yang berkompeten untuk mengisi bidang tersebut.
"Titip orang yang jarang ke kantor. Minta maaf ya. Saya katakan saja supaya (menteri) yang ke depan jangan begitu lagi," ujarnya. Selain itu, JK menganalogikan kepemimpinan kementerian pendidikan dengan perusahaan. Dalam hal ini, kata dia, membangun perusahaan yang baik memerlukan Chief Executive Officer serta direktur-direktur yang mumpuni.
JK mengungkapkan, persoalan pertama yang perlu dikerjakan untuk menciptakan perusahaan yang baik ialah memilih pemimpin. Kedua, soal program dan target yang akan dikerjakan. "Orang dulu, apa programnya, apa yang mau dicapai. Baru berapa anggaran. Jangan kebalik," ucap JK.
Jika menteri pendidikan saat ini tidak benar-benar paham dengan bidangnya, kata dia, berapa pun anggaran yang dipunya tak berarti. Karena itu, untuk memperbaiki kualitas pendidikan bukan hanya memperbaiki anggarannya, tapi juga pemimpinnya. "Kalau enggak mengerti pendidikan, beginilah. Mau berapa sekian ratus triliun dikasih, akan hancur-hancuran. Ini keluhan semua orang," ujarnya.
JK juga mengunggah sebuah video di akun Instagram pribadinya, @jusufkalla, yang berisi cuplikan saat ia menghadiri forum diskusi 'Menggugat Kebijakan Anggaran Pendidikan' itu. Dalam postingan yang diunggah pada Minggu, 8 September itu, Jusuf Kalla menambahkan keterangan atau caption singkat bertulisan, "Nasib pendidikan di Indonesia".
Sementara itu, belum ada respons dari Kemendikbudristek ihwal pernyataan JK tersebut. Ketika dihubungi, Inspektur Jenderal Kemendikbudristek, Chatarina Girsang, menyatakan bahwa tidak bisa memberikan informasi apa pun. Dia meminta agar menanyakan hal itu ke Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat atau BKHM Kemendikbudristek.
Sedangkan Plt BKHM Kemendikbudristek, Anang Ristanto, urung membalas pesan pertanyaan saat dihubungi Tempo pada Sabtu, 7 September 2024. Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Suharti hanya membaca pesan pertanyaan, belum ada jawaban yang diberikan hingga berita ini ditulis.
NOVALI PANJI NUGROHO
Pilihan Editor: Nadiem Minta Tambahan Anggaran Rp 26,44 Triliun untuk Tahun Depan