TEMPO.CO, Jakarta - Kabar Politikus Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kembali mencuat. Isu pergantian komposisi Kabinet Indonesia Maju muncul menjelang akhir jabatan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Wacana posisi Menteri ESDM untuk Bahlil sudah lama berembus. Bahlil, yang saat ini menjabat Menteri Investasi, disebut-sebut menjadi satu dari sekian nama orang kepercayaannya yang diusulkan oleh Jokowi kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Dua sumber dari petinggi Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran yang mengetahui keinginan Jokowi menceritakan informasi ini. Kabar tersebut dimuat di Majalah Tempo yang terbit pada edisi Senin, 25 Maret 2024, dengan tulisan utama ‘Proposal Titipan Si Paling Berjasa’.
Teranyar, Bahlil digadang-gadang bakal menggantikan Arifin Tasrif sebagai Menteri ESDM. Seorang petinggi Koalisi Indonesia Maju menceritakan kepada Tempo bahwa Arifin berpotensi diganti sebab dia lebih condong ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Koran Tempo mewartakan ini pada Selasa, 30 Juli 2024.
Bahlil dinilai cocok menempati posisi Menteri ESDM karena berpengalaman memimpin Satuan Tugas Penataan Penggunaan Lahan dan Penataan Investasi. Narasumber yang sama menyebut Bahlil sudah lama digadang-gadang menjadi menteri ESDM. Mereka yang dekat dengan Bahlil membenarkan soal kemungkinan bos mereka menjadi Menteri ESDM yang baru.
Istana Kepresidenan menyampaikan belum ada rencana Presiden Jokowi mengocok ulang komposisi kabinet dalam waktu dekat. Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menjawab ini dalam konteks isu pergantian posisi Menteri ESDM.
“Sampai saat ini belum ada rencana/agenda reshuffle kabinet,” kata Ari melalui pesan singkat kepada Tempo, Selasa, 30 Juli 2024.
Ketika ditanya soal kemungkinan dia menjabat Menteri ESDM, Bahlil mengaku tidak tahu menahu. “Wallahualam. Itu hak prerogatif Presiden,” katanya usia konferensi pers realisasi investasi triwulan II di Kementerian Investasi, Senin, 29 Juli 2024.
Pilihan Editor: Respons Heru Budi Hartono Soal Demo Sopir Jaklingko