Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Sarekat Hijau Indonesia, Cikal Bakal Partai Hijau Indonesia

Editor

Nurhadi

image-gnews
Logo Partai Hijau Indonesia
Logo Partai Hijau Indonesia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Hijau Indonesia atau PHI batal mengusung pegiat hak asasi manusia (HAM) Haris Azhar sebagai calon gubernur Jakarta jalur Independen pada pemilihan kepala daerah atau pilkada 2024. PHI mengusung lewat jalur independen karena belum terdaftar sebagai peserta pemilu 2024.

Dilansir dari laman resminya, Partai Hijau Indonesia resmi berdiri setelah deklarasi PHI pada 2012. Namun, sejarah mereka sebenarnya cukup panjang. Sejarah PHI tak bisa lepas dari pendirian Wahana Lingkungan Hidup atau Walhi.

Bina Desa dan Wahana Lingkungan Hidup didirikan pada 1980-an. Keduanya bertujuan merespon pembangunan yang lebih memprioritaskan pertumbuhan ketimbang pemerataan. Khusus nama terakhir, mereka juga menyoroti dampak ekologis dari pembangunan yang merusak lingkungan dan terus menggerus sumber daya alam Indonesia.

Walhi membentuk Badan Pekerja Persiapan Pembangunan Organisasi Politik Kerakyatan (BP3OPK) pada 4 Maret 2005. Kemudian Walhi membentuk organisasi massa, yaitu Sarekat Hijau Indonesia (SHI). Lalu, berkat perkawinan Walhi dan SHI, Partai Hijau Indonesia didirikan pada 2012.

Tentang Sarekat Hijau Indonesia

Dikutip dari laman shi.or.id, SHI berangkat dari BP3OPK yang dibentuk Walhi. Badan tersebut bertugas melakukan kajian, diskusi, dan pertemuan-pertemuan dengan berbagai elemen gerakan di seluruh Indonesia. 

Dari hasil beberapa pertemuan tersebut terungkap bahwa semakin menguat kesadaran politik rakyat untuk mendorong kerja-kerja advokasi penyelamatan lingkungan berada pada aras gerakan politik hijau. Hal ini dipacu juga oleh kondisi kerusakan lingkungan yang semakin masif akibat dari pembangunan yang eksploitatif. 

Tidak ada perubahan paradigma dan strategi pembangunan setelah reformasi 1998, pembangunan masih berorientasi pada pertumbuhan tanpa peduli pada kerusakan lingkungan.

Dari kondisi ini, BP3OPK merekomendasikan tiga pilihan, yakni membangun partai hijau, membangun organisasi masyarakat (ormas) gerakan hijau, dan melakukan diaspora politik melalui perangkat politik yang telah ada. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada 6 Juli 2007 diselenggarakan Kongres Rakyat Indonesia di Jakarta yang dihadiri oleh aktivis dan perwakilan organisasi dari 21 provinsi di Indonesia dengan berbagai latar belakang profesi dan aktivitas.

Peserta pertemuan ini bersepakat mendeklarasikan Sarekat Hijau Indonesia (SHI) atau Indonesia Green Union. SHI diformulasikan sebagai Blok Politik Hijau yang demokratik berbentuk ormas yang dimandatkan untuk mengusung agenda politik hijau di Indonesia yang ditetapkan sebagai kesepakatan bersama dalam kongres rakyat tersebut. Adapun pimpinan pertama organisasi ini adalah Chairil Syah yang juga ketua BP3OPK. 

Dalam deklarasi tersebut dirumuskan bahwa SHI bercita-cita untuk menciptakan tatanan sosial baru. Rakyat didorong untuk bersatu, bersarekat, dan melawan. SHI pun akan mengarahkan anggotanya pada penguatan gerakan massa demokratik. kesadaran politik, dan ideologi yang kuat untuk merebut ruang publik dan menguasai diskursus politik hijau yang berasas kerakyatan.

SHI mempunyai visi untuk mewujudkan tatanan masyarakat yang adil dan makmur, terbebas dari segala bentuk penindasan dan penghisapan, menjamin terselenggaranya demokrasi kerakyatan, keberlanjutan lingkungan hidup, keadilan sosial serta kedaulatan dan kemandirian ekonomi. 

Setidaknya ada lima prinsip ormas yang menjadi cikal bakal Partai Hijau Indonesia, yaitu keadilan sosial, ekonomi dan budaya, persatuan dan demokrasi, solidaritas dan keterbukaan, anti diskriminasi gender dan SARA, dan kesejahteraan dan kelestarian lingkungan hidup. 

AMELIA RAHIMA SARI

Pilihan Editor: Partai Hijau Ingin Usung Haris Azhar Jadi Cagub Jakarta Jalur Independen, Tapi Batal

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kesatuan Perempuan Pesisir Indonesia Tolak Kebijakan Tambang dan Ekspor Pasir Laut Jokowi

12 jam lalu

Ilustrasi pengerukan pasir laut. Freepik
Kesatuan Perempuan Pesisir Indonesia Tolak Kebijakan Tambang dan Ekspor Pasir Laut Jokowi

Kesatuan Perempuan Pesisir Indonesia tergabung dalam koalisi yang nyatakan kebijakan tambang dan pasir laut tak adil serta mencelakakan.


Bukan Kamala Harris atau Donald Trump, Kandidat Inilah yang Jadi Pilihan Warga Muslim AS

14 jam lalu

Sampul depan Arab American News dengan cerita utama 'suara elektoral orang Arab dan Muslim di Michigan' di Dearborn, Michigan, Amerika Serikat, 18 September 2024.  REUTERS/Rebecca Cook
Bukan Kamala Harris atau Donald Trump, Kandidat Inilah yang Jadi Pilihan Warga Muslim AS

Dukungan AS atas serangan-serangan Israel di Gaza menjauhkan calon Partai Demokrat, Kamala Harris, dari para pemilih Arab-Amerika dan Muslim.


Ekspor Pasir Laut Menuai Kritik Walhi dan Susi Pudjiastuti, Jokowi: Itu Sedimen, Meski Wujudnya Pasir

2 hari lalu

Ilustrasi pasir laut. Shutterstock
Ekspor Pasir Laut Menuai Kritik Walhi dan Susi Pudjiastuti, Jokowi: Itu Sedimen, Meski Wujudnya Pasir

Ekspor pasir laut kembali digolkan lewat peraturan Mendag. Berbagai pihak lakukan kritik terhadap kebijakan ini. Apa kata Walhi dan Jokowi?


Jokowi Bantah Ekspor Pasir Laut, Sedimen Itu Berbeda hingga Kritik dari Aktivis Lingkungan

2 hari lalu

Ilustrasi pasir laut. Shutterstock
Jokowi Bantah Ekspor Pasir Laut, Sedimen Itu Berbeda hingga Kritik dari Aktivis Lingkungan

Jokowi membantah membuka ekspor pasir laut. Menurut dia, ekspor yang dibuka adalah sedimen laut


Pemerintah Kembali Ekspor Pasir Laut, Jokowi: Sedimentasi Itu Beda, Meski Wujudnya Pasir

2 hari lalu

Presiden Jokowi. Humas Setkab - HIM
Pemerintah Kembali Ekspor Pasir Laut, Jokowi: Sedimentasi Itu Beda, Meski Wujudnya Pasir

Menurut Presiden Jokowi, pemerintah tidak mengekspor pasir laut, tetapi sedimentasi yang mengganggu alur jalannya kapal.


Jokowi Buka Ekspor Pasir Laut, Susi Pudjiastuti Menangis di X

3 hari lalu

Ilustrasi pasir laut. Shutterstock
Jokowi Buka Ekspor Pasir Laut, Susi Pudjiastuti Menangis di X

Pemerintahan Jokowi membuka kembali ekspor pasir laut setelah 20 tahun ditutup. Mantan Menteri KKP Susi Pudjiastuti menangis di media sosial X.


PKB Sambut Rencana Anies Dirikan Partai: Supaya Rasakan Susahnya Kelola Partai hingga Tingkat Ranting

6 hari lalu

Anies Baswedan. Foto/youtube
PKB Sambut Rencana Anies Dirikan Partai: Supaya Rasakan Susahnya Kelola Partai hingga Tingkat Ranting

Bagaimana peluang Anies mendirikan partai politik?


Ini Bahaya Ekspor Pasir Laut yang Kembali Dihidupkan di Era Jokowi

6 hari lalu

Ilustrasi pasir laut. Shutterstock
Ini Bahaya Ekspor Pasir Laut yang Kembali Dihidupkan di Era Jokowi

Walhi membeberkan sejumlah dampak negatif yang timbul dari ekspor pasir laut. Apa saja?


Walhi Sebut Program Perhutanan Sosial dan TORA Gagal

16 hari lalu

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya saat mengikuti rapat membahas mengenai Rancangan Undang-Undang (RUU) Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (KSDAHE) di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 13 Juni 2024. Dalam rapat tersebut Pemerintah, Komisi IV DPR RI, dan Komite II DPD RI menyepakati naskah RUU KSDAHE untuk dilanjutkan pembicaraan di rapat paripurna DPR RI. TEMPO/M Taufan Rengganis
Walhi Sebut Program Perhutanan Sosial dan TORA Gagal

Walhi menilai capaian KLHK masih gagal memenuhi target 12,7 juta hektare perhutanan sosial selama dua periode Jokowi.


WALHI: PSN Waterfront Land Surabaya Cacat Ekonomi hingga Lingkungan

18 hari lalu

Ilustrasi unjuk rasa penolakan Reklamasi. ANTARA FOTO
WALHI: PSN Waterfront Land Surabaya Cacat Ekonomi hingga Lingkungan

Walhi menyebut Waterfront Land adalah proyek reklamasi yang menyasar Kenjeran hingga Pantai Timur Surabaya