Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemerintah Didesak Permudah Vaksinasi Covid-19 Masyarakat Adat

image-gnews
Sejumlah warga mengikuti vaksinasi COVID-19 di Terowongan Kendal, kawasan Sudirman, Jakarta, Jumat, 30 Juli 2021. Terowongan yang disebut Instagramable ini dijadikan lokasi vaksinasi bagi  pengguna transportasi publik di kawasan integrasi Commuter Line, Kerata Bandara dan TransJakarta tersebut. TEMPO/Muhammad Hidayat
Sejumlah warga mengikuti vaksinasi COVID-19 di Terowongan Kendal, kawasan Sudirman, Jakarta, Jumat, 30 Juli 2021. Terowongan yang disebut Instagramable ini dijadikan lokasi vaksinasi bagi pengguna transportasi publik di kawasan integrasi Commuter Line, Kerata Bandara dan TransJakarta tersebut. TEMPO/Muhammad Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Koalisi Masyarakat Sipil untuk Akses Vaksinasi Masyarakat Adat dan Kelompok Rentan mendesak pemerintah tak menjadikan Nomor Induk Kependudukan (NIK) sebagai syarat akses vaksinasi Covid-19.

Koalisi menyatakan, syarat NIK ini menjadi penghalang akses vaksin bagi masyarakat adat dan kelompok rentan tersebut.

"Koalisi menyadari bahwa NIK adalah tertib administrasi yang dibutuhkan, namun mengingat gentingnya situasi pandemi, Koalisi mendesak pemerintah untuk membuat terobosan," kata perwakilan Koalisi, Rukka Sombolinggi dalam keterangan tertulis, Jumat, 30 Juli 2021.

Sekretaris Jenderal Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) ini mengatakan, diperkirakan ada 40-70 juta jiwa masyarakat adat tersebar di Indonesia dan 20 juta di antaranya telah menjadi anggota AMAN. Dari jumlah itu, per 21 Juli 2021, baru 468.963 orang yang sudah mendaftarkan diri untuk vaksinasi.

Baru sekitar 20 ribu dari mereka yang sudah mendapatkan vaksinasi tahap pertama. Menurut Rukka, keterbatasan akses vaksinasi dan ketiadaan NIK menjadi kendala utama bagi masyarakat adat untuk mendaftar.

Rukka mengatakan masyarakat adat sebenarnya bukan kelompok rentan. Mereka, kata dia, bisa hidup mandiri dengan menjaga kelestarian alam dan keragaman hayati di daerah terdalam dan terluar Indonesia. Namun, berbagai kebijakan pembangunan selama ini disebutnya telah meminggirkan masyarakat adat dan membuat posisi mereka menjadi rentan.

Menurut Rukka, pertahanan masyarakat adat mulai jebol seiring dengan perkembangan virus corona varian baru yang lebih dahsyat dan mudah menular. Penularan angka positif Covid-19 di masyarakat adat juga cukup signifikan terjadi di kawasan Ayu-Kayau, Kalimantan Utara; Lamandau, Kalimantan Tengah; Tana Toraja dan Toraja Utara, Sulawesi Selatan; Sigi, Sulawesi Tengah; dan Kepulauan Aru, Maluku.

"Detail jumlah yang positifnya belum ada karena test dan tracing tidak berjalan baik di sana," ujar Rukka.

Selain masyarakat adat, persyaratan NIK untuk vaksin juga menyulitkan kelompok disabilitas, anak-anak yang tak memiliki akta kelahiran, petani, lansia, buruh, transpuan, dan tunawisma. Jika Kartu Tanda Penduduk (KTP) dijadikan syarat, kata Rukka, kelompok marjinal ini akan berisiko tak tersentuh akses vaksinasi.

Ketua Umum Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI), Maulani Rotinsulu, mengatakan masyarakat disabilitas membutuhkan informasi tentang vaksin Covid-19 dan akses fasilitas kesehatan yang terjangkau, terutama bagi perempuan disabilitas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia mengatakan, lemahnya cek kesehatan rutin membuat mereka tak tahu kondisi komorbid yang mungkin diidap. "Layanan kunjungan ke rumah juga sangat diperlukan," ujar Maulani.

Direktur Eksekutif Filantropi Indonesia, Hamid Abidin, mengatakan kelompok rentan memerlukan screening kesehatan tambahan untuk mengetahui riwayat kesehatan mereka. Selain itu, mereka juga memerlukan bantuan untuk mengakses fasilitas kesehatan dan sentra vaksinasi. "Hal yang mungkin kami lakukan adalah membawa vaksin kepada mereka atau membawa mereka ke lokasi vaksinasi," kata Hamid.

Koalisi pun mengusulkan NIK untuk persyaratan vaksinasi kelompok rentan ini digantikan dengan surat keterangan dari ketua adat, RT/RW, kepala desa, atau organisasi yang menaungi mereka. Koalisi juga mendorong pemerintah mengukuhkan kebijakan ini melalui surat edaran kementerian yang bertanggung jawab perihal ini.

"AMAN dan organisasi yang bergabung dalam Koalisi ini bersedia membantu pemerintah dalam penyediaan data dan surat keterangan yang dibutuhkan masyarakat adat, penyandang disabilitas, buruh, dan anak-anak," kata Rukka Sombolinggi.

Berikutnya, Koalisi juga mendorong edukasi dan sosialisasi yang konstruktif, mudah didapat, dan mudah dipahami mengenai Covid-19 dan program vaksinasi. Pemerintah pun diminta aktif meluruskan sejumlah kabar bohong atau hoaks tentang dua hal itu. 

Selain itu, Koalisi meminta pemerintah memastikan tersedianya fasilitas pemeriksaan kesehatan awal untuk masyarakat adat dan kelompok rentan, termasuk anak, sebelum mendapatkan vaksin. Misalnya dengan layanan kunjungan ke rumah atau lokasi tinggal kelompok disabilitas, panti-panti atau sarana transportasi penjemputan ke lokasi fasilitas kesehatan terdekat, terutama bagi warga yang tinggal di kampung-kampung.

Pemerintah juga diminta mendefinisikan kelompok rentan yang menjadi prioritas vaksin Covid-19 sesuai standar WHO. Selain itu, Pemerintah didesak memprioritaskan vaksinasi Covid-19 sesuai kebutuhan masyarakat adat dan kelompok rentan di seluruh Indonesia. Terakhir, Koalisi mendesak pemerintah memberikan pelatihan orientasi bagi para relawan yang akan memberikan layanan vaksinasi massal, terutama tentang etika berinteraksi dengan kelompok disabilitas, dengan melibatkan organisasi yang bergiat di bidang tersebut.

Baca juga: Distribusi Vaksin Covid-19 Tak Merata, Jawa Bali Dominasi Vaksinasi Nasional

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

UNESCO Hadiahi Sokola Institute Uang 30 Ribu Dolar lewat Confucius Prize for Literacy 2024

1 hari lalu

Penyerahan UNESCO Confucious Prize for Literacy 2024 kepada Sokola Institute di Peringatan International Literacy Day di kota Yaound, Republik Kamerun tanggal 9 September 2024. (Kemendikbudristek)
UNESCO Hadiahi Sokola Institute Uang 30 Ribu Dolar lewat Confucius Prize for Literacy 2024

Sokola Institute telah terpilih sebagai salah satu pemenang UNESCO Confucius Prize for Literacy 2024. Pengumuman dilakukan pada Hari Literasi Sedunia.


Bertemu Difabel dan Kelompok Marjinal, Paus Fransiskus: Mereka Anggota Gereja yang Paling Berharga

8 hari lalu

Paus Fransiskus tiba di Plaza Al Fatah, kompleks Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis 5 September 2024. Paus Fransiskus akan menandatangani dokumen kemanusiaan dalam kunjungan apostoliknya ke Indonesia. Paus akan meneken dokumen berisi komitmen kerukunan hidup beragama bersama Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar. TEMPO/Subekti.
Bertemu Difabel dan Kelompok Marjinal, Paus Fransiskus: Mereka Anggota Gereja yang Paling Berharga

Apa saja kata Paus Fransiskus ketika bertemu kelompok marjinal?


Tiba di Kantor KWI, Paus Fransiskus Temui Penyandang Disabilitas

8 hari lalu

Paus Fransiskus bersalaman dengan Yenny Wahid dan Sinta Nuriyah saat berfoto bersama setelah pertemuan antaragama dengan para pemimpin agama di Masjid Istiqlal di Jakarta, Indonesia pada 5 September 2024. YASUYOSHI CHIBA/Pool via REUTERS
Tiba di Kantor KWI, Paus Fransiskus Temui Penyandang Disabilitas

Paus Fransiskus menemui penyandang disabilitas di kantor KWI.


Surati Paus Fransiskus, AMAN Cerita soal Proyek Pemerintah Ancam Masyarakat Adat

9 hari lalu

Paus Fransiskus menyapa para jurnalis yang ikut dalam rombongannya menuju Indonesia di dalam pesawat Italian Airways, 2 September 2024. Setengah jam setelah pesawat lepas landas dari Roma menuju Jakarta, Paus Fransiskus keluar dari kelas bisnis untuk menemui 80 wartawan yang berada di bagian tengah dan belakang. Tanpa tongkat di tangannya, ia menyusuri lorong pesawat dari depan hingga ke belakang. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Surati Paus Fransiskus, AMAN Cerita soal Proyek Pemerintah Ancam Masyarakat Adat

Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) telah mengirimkan surat kepada Paus Fransiskus terkait perampasan wilayah adat oleh perusahaan milik Keuskupan Maumere dan Larantuka di Nusa Tenggara Timur.


Peduli Warga Miskin, Pj. Gubernur Heru Permudah Urusan NIK Disabilitas

10 hari lalu

Penjabat Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono, meninjau pameran bursa kerja (job fair), bazar UMKM, layanan gratis berupa pembuatan SIM D/D1 dan KTP, serta pemeriksaan kesehatan bagi teman-teman disabilitas dalam Jakarta Cinta Disabilitas pada Sabtu (3/12). Dok. Pemprov DKI Jakarta
Peduli Warga Miskin, Pj. Gubernur Heru Permudah Urusan NIK Disabilitas

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil menyediakan layanan 'jemput bola' maupun pengurusan secara online.


DPR Didesak untuk Segera Sahkan RUU Masyarakat Adat

18 hari lalu

Kesenian rengkong dari masyarakat adat Rancakalong, Sumedang, di Festival Seni Budaya Masyarakat Adat Jawa Barat Pinton Ajen Festival di Alam Santosa, Kabupaten Bandung, 23 Juli 2024. Saat ini ada 35 daftar pencatatan kekayaan intelektual komunal masyarakat adat di Jawa Barat. Upaya pengakuan atas karya seni dan budaya masyarakat adat ini diharapkan jadi pemicu dibuatnya aturan atau undang-undang untuk melindungi masyarakat adat. TEMPO/Prima mulia
DPR Didesak untuk Segera Sahkan RUU Masyarakat Adat

Pengurus Besar Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (PB MABMI) mendesak pemerintah dan DPR segera mengesahkan RUU Masyarakat Adat


Angkat Kisah Inspiratif Penyintas Disabilitas, Mahasiswa LSPR Persembahkan Drama Musikal 2AM

18 hari lalu

Drama musikal
Angkat Kisah Inspiratif Penyintas Disabilitas, Mahasiswa LSPR Persembahkan Drama Musikal 2AM

Mahasiswa kelas Performing Arts angkatan ke-25 dari Program Studi Komunikasi dan Bisnis LSPR mempersembahkan sebuah drama musikal orisinal .


Nur Fauzi Lulus Cumlaude dari UI , Ingin Jadi Pakar Hukum Disabilitas Kelas Dunia

18 hari lalu

Penyandang disabilitas visual Nur Fauzi Ramadhan saat mengikuti Wisuda Universitas Indonesia (UI) Semester Genap 2023/2024, Sabtu 24 Agustus 2024. Foto/Dok. UI
Nur Fauzi Lulus Cumlaude dari UI , Ingin Jadi Pakar Hukum Disabilitas Kelas Dunia

Menjadi disabilitas visual sejak remaja, Nur Fauzi lulus Sarjana Hukum UI dengan predikat cumlaude


Cara Pj. Gubernur Heru Pastikan Bantuan Sosial Tepat Sasaran, Termasuk untuk Disabilitas

22 hari lalu

Penjabat Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono, ngabuburit bareng penyandang disabilitas menggunakan Angkutan Umum, Senin, 25 Maret 2024. Dok. Pemprov DKI Jakarta
Cara Pj. Gubernur Heru Pastikan Bantuan Sosial Tepat Sasaran, Termasuk untuk Disabilitas

Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta menggunakan berbagai sumber untuk pemadanan data, termasuk terjun ke lapangan. Selain mendapat bansos dan alat bantu fisik, penyandang disabilitas juga mendapat dana hibah untuk SLB.


Kemendikbudristek Gelar Sarasehan Nasional Penghayat Kepercayaan, Penyusutan Organisasi Jadi Bahasan

24 hari lalu

Ditjen Kebudayaan Kemendikbudristek  menyelenggarakan Sarasehan Nasional Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa di Hotel Wyndham Surabaya, Selasa, 19 Agustus 2024. Kegiatan selama tiga hari itu dihadiri ratusan penghayat kepercayaan di Jawa maupun luar Jawa. TEMPO/Kukuh S. Wibowo
Kemendikbudristek Gelar Sarasehan Nasional Penghayat Kepercayaan, Penyusutan Organisasi Jadi Bahasan

Ditjen Kebudayaan Kemendikbudristek memfasilitasi kegiatan sarasehan nasional bagi kelompok penghayat dan masyarakat adat.