Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

270 Plt Demi Pilkada 2024, AHY: 2 Tahun Mustahil Tak Teken Kebijakan Strategis

image-gnews
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat berdiskusi dengan awak redaksi Tempo di kantor Tempo, Palmerah, Jakarta, Kamis, 15 April 2021. TEMPO/Gunawan Wicaksono
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat berdiskusi dengan awak redaksi Tempo di kantor Tempo, Palmerah, Jakarta, Kamis, 15 April 2021. TEMPO/Gunawan Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono menilai Pemilu Serentak 2024 termasuk Pilkada 2024 memiliki implikasi besar terhadap kualitas demokrasi di Indonesia. Ia menyoroti tidak adanya pilkada di tahun 2022 dan 2023.

AHY menyebut tak adanya Pilkada 2022 dan 2023 yang berimplikasi pada penunjukan lebih dari 270 pelaksana tugas kepala daerah. Dia mempertanyakan etika politik seseorang memimpin hingga dua tahun padahal bukan pemimpin yang dipilih langsung oleh rakyat.

Menurut AHY, tidak mungkin dalam jangka dua tahun tersebut tak ada keputusan strategis yang mesti diambil, misalnya terkait program dan anggaran. "Pertanyaannya apakah ethical, politically correct, ketika seseorang memimpin dua tahun lebih padahal tidak dipilih langsung oleh rakyat," ucapnya.

Di sisi lain, AHY melanjutkan, ada juga komplikasi yang akan muncul dari desain penyelenggaraan pilkada setelah pemilihan presiden dan pemilihan legislatif rampung. Dia mengatakan, desain itu akan membuat pemenang pemilu kembali menang besar di pilkada.

AHY memprediksi koalisi pilkada akan dibangun dan terkonsentrasi pada koalisi pemenang pilpres. Dia menduga calon kepala daerah akan mengincar koalisi dengan pemenang pilpres, kemudian 'berjualan' presiden terpilih agar tak perlu sulit berkampanye. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Padahal, kata AHY, calon kepala daerah mestinya menyodorkan visi misi dan programnya. AHY pun menilai desain ini akan menurunkan kualitas demokrasi di Tanah Air. "Kualitas demokrasi kita bagaimana sebetulnya ya. Yang begini harus terus kita kritisi, bukan hanya bagaimana melanggengkan demokrasi tapi juga bagaimana kualitas demokrasi," kata AHY.

BUDIARTI UTAMI PUTRI

Baca: AHY Mengaku Senang Jika Ada yang Meremehkan Dirinya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Posko Relawan Pendukung Kapolda Jateng Ahmad Luthfi Disuplai Tiang Bambu dari Mobil Polisi

5 jam lalu

Warga datang untuk menggunakan hak pilihnya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 11 yang terendam banjir di Dukuh Clumprit, Degayu, Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu, 9 Desember 2020. Warga rela menerobos banjir demi menggunakan hak pilihnya dalam Pilkada serentak 2020 di tengah merebaknya wabah Covid-19. ANTARA/Harviyan Perdana Putra
Posko Relawan Pendukung Kapolda Jateng Ahmad Luthfi Disuplai Tiang Bambu dari Mobil Polisi

Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Inspektur Jenderal Ahmad Luthfi bakal maju di Pilkada Jawa Tengah.


Usung Rohmi-Musyafirin di Pilgub NTB, PDIP Harus Berkoalisi dengan Parpol Lain

6 jam lalu

Wakil Ketua DPD PDIP NTB, Ruslan Turmudzi didampingi Sekretaris DPD PDIP NTB, Hakam Ali Niazi dan pengurus yang lain pada rapat kerja PDIP NTB di Mataram, Senin, 20 Mei 2024.,ANTARA/Nur Imansyah
Usung Rohmi-Musyafirin di Pilgub NTB, PDIP Harus Berkoalisi dengan Parpol Lain

Selain diusung PDIP, Rohmi juga didukung Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah di Pilgub NTB.


Peringati 26 Tahun Reformasi, Aktivis Singgung Kemunduran Demokrasi

10 jam lalu

Aktivis pro demokrasi Usman Hamid saat berorasi dalam Aksi Sejagad yang diikuti elemen gerakan Gejayan Memanggil hingga Forum Cik Ditiro di halaman Kantor KPU DIY Rabu, 24 April 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Peringati 26 Tahun Reformasi, Aktivis Singgung Kemunduran Demokrasi

Aktivis menyebut situasi demokrasi pasca reformasi Indonesia semakin memburuk, bahkan berada dalam posisi yang disebut sebagai demokrasi yang cacat.


Anies Dinilai Punya Cukup Elektabilitas untuk Pilgub Jakarta, tapi Susah Cari Kendaraan

12 jam lalu

Anies Baswedan saat menghadiri silaturahmi dan halal bihalal dengan PKL dan warga kampung Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) di Kampung Marlina, Muara Baru, Penjaringan Jakarta Utara pada Ahad, 19 Mei 2024. TEMPO/Intan Setiawanty
Anies Dinilai Punya Cukup Elektabilitas untuk Pilgub Jakarta, tapi Susah Cari Kendaraan

Anies Baswedan dianggap punya elektabilitas yang cukup tinggi untuk kembali bertarung di Pilgub Jakarta.


40 Tahun Emil Dardak, Berikut Perjalanan Politiknya dari Penyanyi Jadi Wakil Gubernur Jawa Timur

15 jam lalu

Tiara Anugrah dan Emil Dardak. (ANTARA)
40 Tahun Emil Dardak, Berikut Perjalanan Politiknya dari Penyanyi Jadi Wakil Gubernur Jawa Timur

Emil Dardak pada 20 Mei 2024 rayakan usia 40 tahun, eks Wakil Gubernur Jawa Timur dan Bupati Trenggalek ini mengawali karier sebagai penyanyi.


Bacagub Sumut Mulai Mengerucut: Ada Bobby Nasution, Edy Rahmayadi, dan Musa Rajekshah

16 jam lalu

Mantan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi (tengah) menyapa warga saat acara perpisahan akhir masa jabatan di Kantor Gubernur Sumatera Utara, Medan, Selasa 5 September 2023. Acara serah terima jabatan dan perpisahan Gubernur Sumut tersebut dihadiri sejumlah anggota DPRD, simpatisan dan ribuan warga dari berbagai komunitas sebagai bentuk ucapan terimakasih atas pengabdian selama periode 2018-2023. ANTARA FOTO/Fransisco Carolio
Bacagub Sumut Mulai Mengerucut: Ada Bobby Nasution, Edy Rahmayadi, dan Musa Rajekshah

Kontestasi Pilgub Sumut diprediksi sengit. Sejumlah tokoh ternama, seperti Bobby Nasution, Edy Rahmayadi, dan Musah Rajekshah sudah ambil formulir.


Kata Dasco soal Peluang Jokowi dan Gibran Gabung Gerindra setelah Bobby Nasution

17 jam lalu

Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, 11 Oktober 2019. TEMPO/Subekti
Kata Dasco soal Peluang Jokowi dan Gibran Gabung Gerindra setelah Bobby Nasution

Spekulasi mengenai partai baru Jokowi berkembang setelah PDIP tidak mengakui dia sebagai kader setelah persaingan Pilpres 2024.


Pernyataan Bobby Nasution Usai Resmi Jadi Kader Gerindra dan Maju di Pilgub Sumut

18 jam lalu

Menantu Presiden Joko Widodo yang juga Wali kota Medan, Bobby Nasution ketika ditemui di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Sabtu, 6 April, 2024. Tempo/Defara
Pernyataan Bobby Nasution Usai Resmi Jadi Kader Gerindra dan Maju di Pilgub Sumut

Wali Kota Medan Bobby Nasution resmi mengantongi Kartu Tanda Anggota Partai Gerindra atau menjadi kader Gerindra.


Alasan Gerindra dan Demokrat Kalteng Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024

18 jam lalu

Ketua DPD Partai Demokrat Nadalsyah (tiga dari kiri) menyerahkan berkas pendaftaran diri sebagai bacalon Gubernur Kalteng di ke Ketua DPD Gerindra Kalteng Iwan Kurniawan di Palangka Raya, Senin 20 Mei 2024. ANTARA/Adi Wibowo
Alasan Gerindra dan Demokrat Kalteng Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024

Ketua Partai Demokrat Kalteng Nadalsyah sudah mendaftar ke enam partai politik, termasuk Gerindra.


Ahmad Syauqi Maju Pilgub Banten, Ma'ruf Amin Titip Pesan Ini

18 jam lalu

Ahmad Syauqi, putra Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat di wawancara di DPW PKB Banten, Senin 20 Mei 2024. ANTARA/Desi Purnama Sari
Ahmad Syauqi Maju Pilgub Banten, Ma'ruf Amin Titip Pesan Ini

Putra Wapres Ma'ruf Amin, Ahmad Syauqi, resmi mendaftarkan diri sebagai bakal calon Gubernur Banten 2024 dalam penjaringan PKB.