TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko menampik dugaan pelantikannya berkaitan dengan persiapan Presiden Joko Widodo untuk Pemilu 2019. Kepada wartawan, ia mengatakan bahwa pelantikannya tidak memiliki kaitan dengan apa pun.
"Tidak ada (kaitan dengan 2019). GR nanti," ujar Moeldoko ketika dicegat di kompleks Istana Kepresidenan, Kamis, 18 Januari 2018.
Baca juga: 2 Purnawirawan Jenderal Merapat ke Istana, Jokowi: Bagus Kan?
Sebagaimana diketahui, Moeldoko menjadi figur militer kesekian yang berada di pemerintahan Presiden Joko Widodo, menyusul Wiranto, Luhut Binsar Panjaitan, Ryamizard Ryacudu, serta Agum Gumelar. Hadirnya ia menambah barisan militer di pemerintahan Presiden Joko Widodo membuat sejumlah pengamat menduga Moeldoko merupakan bagian dari persiapan Pemilu 2019.
Di luar konteks politik, sejumlah sumber Tempo di pemerintahan menganggap pelantikan Moeldoko berkaitan dengan kinerja KSP yang dirasa kurang di bawah kendali Teten Masduki. Moeldoko dianggap bisa meningkatkan wibawa KSP lagi untuk membantu mengatasi kerumitan-kerumitan yang dihadapi Kementerian.
Moeldoko melanjutkan bahwa dirinya ingin fokus ke tugasnya saja saat ini, bukan ke 2019. Lagipula, kata ia, banyak penyesuaian yang harus ia lakukan karena dirinya sudah tiga tahun menganggur dari lembaga pemerintahan.
Baca juga: Moeldoko Jadi Kepala KSP, Berikut Perjalanan Karirnya
Dua hari terakhir pun, menurut Moeldoko, dirinya lebih banyak terlibat dalam rapat untuk melihat kondisi internal KSP.
"Tapi memang ada beberapa petunjuk dari Presiden Joko Widodo soal apa yang harus saya lakukan. Prioritasnya di persoalan ekonomi, kesenjangan," ujar Moeldoko.