Kisah Apel Akbar 5 Oktober 1965 dan Pengganyang PKI  

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Minggu, 4 Oktober 2015 21:28 WIB

Perayaan ulang tahun Partai Komunis Indonesia dirayakan besar -besaran digelar, Presiden Sukarno terlihat mesra berdampingan dengan Ketua Partai Komunis Indonesia D.N Aidit pada 23 Mei 1965. wikipedia. org

TEMPO.CO, Blitar - Aktivis Gerakan Pemuda Ansor, badan otonom di bawah Nahdlatul Ulama, Chudlari Hasyim mengisahkan situasi panasnya situasi sosial-politik di Blitar pada tahun 1965 dan menjelang G30S. Ketika itu, Chudlari adalah pemuda gagah berusia 28 tahun yang mendidih menyaksikan penjarahan hasil bumi oleh gerombolan Pemuda Rakyat, organisai pemuda di bawah Partai Komunis Indonesia.

“Ini tak bisa dibiarkan terus menerus,” ucap Chudlari mengenang masa itu. Chudlari mengisahkan hal ini kepada Tempo yang menemuinya di rumahnya Jl Ploso 6 Kelurahan Plosokerep, Kecamatan Sananwetan, Blitar pada Selasa, 22 September 2015. (Lihat video Jejak CIA dalam Tragedi G30S 1965, Ini Dia Fakta Penyiksaan Jendral Saat G30S)

Aksi penjarahan oleh Pemuda Rakyat yang terjadi di tahun 1964 di sejumlah kawasan di Kabupaten Blitar ini hampir terjadi setiap hari. Para pemilik lahan yang pada mulanya rukun mempekerjakan buruh tani untuk menggarap sawah tiba-tiba menjadi korban penjarahan. Mereka datang pada saat panen dan langsung mengambil setengah dari hasil panenan untuk dibagikan kepada anggota Pemuda Rakyat. Menurut Chudlari, hal itu sebagai salah satu manifestasi sama rata sama rasa yang didengung-dengungkan PKI sebagai alasan untuk menjarah.

Baca juga:
TNI & G30 September 1965: Inilah 5 indikasi Keterlibatan Amerika!

EKSKLUSIF G30S 1965: Begini Pengakuan Penyergap Ketua CC PKI Aidit

Bersama dengan aktivis Ansor lain, Chudlari tak pernah berhenti mendiskusikan aksi sepihak itu. Mereka memutuskan untuk melawan perampasan harta kepada warga Nahdliyin ini karena tak bisa lagi ditolerir. Adalah Kayubi dan Abdurahman Sidiq, dua tokoh Gerakan Pemuda Ansor Blitar yang muncul sebagai pioner dalam perlawanan ini. Abdurahman adalah seorang pemikir ulung, sedangkan Kayubi adalah pengatur strategi yang disegani anggota Anshor. Selain itu, Kayubi juga tercatat sebagai pegawai di kantor pemerintah daerah Kabupaten Blitar yang juga akrab dengan para politisi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah setempat.

Menurut Chudlari dua orang itu sangat disegani oleh pemuda Ansor yang rata-rata berusia di bawah mereka. Terlebih lagi tingkat pendidikan formal yang mereka ikuti cukup rendah dengan rata-rata lulusan sekolah dasar. “Saya akhirnya juga dihitung sebagai komandan di kalangan kawan-kawan Anshor karena lulusan SMP,” kata Chudlari.

Berita terkait

Mencoreng Nama Baik Sukarno, Begini Sejarah dan Isi TAP MPRS Nomor XXXIII/MPRS/1967

9 hari lalu

Mencoreng Nama Baik Sukarno, Begini Sejarah dan Isi TAP MPRS Nomor XXXIII/MPRS/1967

TAP MPRS Nomor XXXIII/MPRS/1967 tentang Pencabutan Kekuasaan Pemerintah Negara dari Presiden Sukarno, mencoreng nama Bung Karno.

Baca Selengkapnya

4 Prajurit Kostrad Gugur di Distrik Paro Nduga Papua, Ini Profil Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat

29 November 2023

4 Prajurit Kostrad Gugur di Distrik Paro Nduga Papua, Ini Profil Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat

Kostrad merupakan salah satu pasukan elit yang dimiliki TNI AD. Begini sejarah pasukan ini.

Baca Selengkapnya

Surat Cinta Bung Karno untuk Ratna Sari Dewi, Berikut Profil Istri Sukarno Bernama Asli Naoko Nemoto

20 November 2023

Surat Cinta Bung Karno untuk Ratna Sari Dewi, Berikut Profil Istri Sukarno Bernama Asli Naoko Nemoto

ANRI kumpulkan 300 arsip Sukarno, di antaranya surat cinta untuk Naoko Nemoto atau Ratna Sari Dewi. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Sejak Kapan Film Pengkhianatan G30S/PKI Tak Lagi Wajib Tayang dan Tonton?

30 September 2023

Sejak Kapan Film Pengkhianatan G30S/PKI Tak Lagi Wajib Tayang dan Tonton?

Film Pengkhianatan G30S/PKI pernah menjadi film wajib tayang dan tonton bagi siswa seluruh Indonesia. Sejak kapan tak lagi diwajibkan?

Baca Selengkapnya

Berikut Sikap Pemerintah Terhadap Korban Pasca G30S 1965

30 September 2023

Berikut Sikap Pemerintah Terhadap Korban Pasca G30S 1965

Begini sikap pemerintah terhadap korban pasca G30S 1965. Mahfud Md dan Menkumham Yasonna Laoly memberikan peluang repatriasi.

Baca Selengkapnya

Dokumen Gilchrist Versi Keterlibatan Intelijen Asing dalam Peristiwa G30S 1965

29 September 2023

Dokumen Gilchrist Versi Keterlibatan Intelijen Asing dalam Peristiwa G30S 1965

Berbagai versi muncul menjadi latar terjadinya peristiwa G30S yang masa orde disebut G30S/PKI. Salah satunya adanya dokumen Gilchrist. Apa isinya?

Baca Selengkapnya

Pasukan Tengkorak Kostrad Dipercaya Atasi KKB Papua, Begini Pasukan Elite Ini Beraksi

9 Maret 2023

Pasukan Tengkorak Kostrad Dipercaya Atasi KKB Papua, Begini Pasukan Elite Ini Beraksi

Kostrad mempercayakan Pasukan Tengkorak untuk menangani Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Berikut profil salah satu pasukan elite TNI itu.

Baca Selengkapnya

Ledakan di Blitar, 1 Meninggal dan 3 Orang Tertimbun

20 Februari 2023

Ledakan di Blitar, 1 Meninggal dan 3 Orang Tertimbun

Polisi masih berjaga di lokasi kejadian ledakan dan bau bahan kimia pembuatan petasan sisa ledakan masih tercium lumayan kuat.

Baca Selengkapnya

Penumpasan G30S: Jejak Sarwo Edhie Wibowo Sang Komandan RPKAD

4 Oktober 2022

Penumpasan G30S: Jejak Sarwo Edhie Wibowo Sang Komandan RPKAD

Sarwo Edhie dan pasukannya bertugas menumpas kelompok G30S dan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang saat itu dianggap bertanggung jawab terhadap G30S.

Baca Selengkapnya

Cerita Prajurit RPKAD Temukan Sumur di Lubang Buaya Tempat Jasad 6 Jenderal Korban G30S

3 Oktober 2022

Cerita Prajurit RPKAD Temukan Sumur di Lubang Buaya Tempat Jasad 6 Jenderal Korban G30S

Hari ini 57 tahun silam, pasca G30S, personel RPKAD menemukan sebuah sumur tua di Lubang Buaya area Halim tempat 6 jasa jenderal dan 1 kapten.

Baca Selengkapnya