Kisah Apel Akbar 5 Oktober 1965 dan Pengganyang PKI  

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Minggu, 4 Oktober 2015 21:28 WIB

Perayaan ulang tahun Partai Komunis Indonesia dirayakan besar -besaran digelar, Presiden Sukarno terlihat mesra berdampingan dengan Ketua Partai Komunis Indonesia D.N Aidit pada 23 Mei 1965. wikipedia. org


Kerasnya gemblengan Kayubi kepada pemuda Ansor ini pula yang memicu keberanian mereka untuk melawan ketika massa PKI mulai melakukan aksi sepihak. Perang terbuka untuk pertama kalinya nyaris pecah ketika pemuda Anshor mendengar aksi penjarahan PKI terhadap sebuah ladang persawahan di Kecamatan Gandusari. Kala itu pemilik lahan yang juga warga Nahdliyin meminta bantuan Ansor untuk menghadang massa PKI yang hendak menjarah.

Situasi cukup tegang saat kedua kubu yang masing-masing membawa senjata tajam hanya terpaut sungai dan saling berhadapan. Massa PKI berada di timur sungai, sedangkan pemuda Ansor di barat sungai sambil meneriakkan takbir. Beruntung aksi itu berhasil diredam aparat kepolisian yang datang dan langsung merampas senjata tajam milik massa PKI.

Sadar akan pentingnya membangun kekuatan perang, sejumlah pengurus Cabang Ansor mulai merumuskan pasukan khusus. Hingga pada suatu malam, sebanyak sembilan orang pengurus Ansor tiba-tiba berkumpul di sebuah rumah di Jalan Semeru milik Haji Basuni untuk menggelar rapat. Mereka adalah Kayubi, Abdul Rochim Sidik, Mohamad Ramdan, Danuri Aham, Atim Yanto, Mohamad Fadil, Supangat, Ali Muksin, dan Chudlari Hasyim.

Malam itu sembilan tokoh Anshor membahas strategi perang menghadapi PKI hingga Kayubi mengusulkan dibentuknya Barisan Ansor Serbaguna (Banser). Usulan nama itu sempat dipertanyakan oleh Atim Yanto, khususnya pada penambahan kata “serbaguna”. Kala itu Kayubi dengan berapi-api menjelaskan jika serbaguna ini memiliki makna berani menghadapi PKI secara diplomasi dan berani bertarung secara fisik. Dan malam itu pula para deklarator ini menunjuk Kayubi sebagai Komandan Banser pertama.

Langkah awal yang dilakukan Kayubi sebagai komandan Banser adalah mengundang anggota dan pengurus anak cabang Ansor di Blitar untuk mengikuti penggemblengan. Sejumlah kyai dan pendekar silat NU dikerahkan untuk melatih pasukan Banser, tak terkecuali Chudlari. Dia mengaku sempat memiliki ilmu kebal yang diberikan seorang kyai hingga membuat kulit punggungnya tak terluka sama sekali saat disabet celurit.



Alhasil dalam waktu singkat pasukan Banser telah terbentuk di 20 kecamatan di Kabupaten Blitar kecuali Kecamatan Bakung dan wilayah Blitar Selatan yang menjadi basis PKI. Mereka sangat antusias mengikuti penggemblengan dan bertekad bulat menghabisi PKI dari Kabupaten Blitar.

Berita terkait

Mencoreng Nama Baik Sukarno, Begini Sejarah dan Isi TAP MPRS Nomor XXXIII/MPRS/1967

9 hari lalu

Mencoreng Nama Baik Sukarno, Begini Sejarah dan Isi TAP MPRS Nomor XXXIII/MPRS/1967

TAP MPRS Nomor XXXIII/MPRS/1967 tentang Pencabutan Kekuasaan Pemerintah Negara dari Presiden Sukarno, mencoreng nama Bung Karno.

Baca Selengkapnya

4 Prajurit Kostrad Gugur di Distrik Paro Nduga Papua, Ini Profil Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat

29 November 2023

4 Prajurit Kostrad Gugur di Distrik Paro Nduga Papua, Ini Profil Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat

Kostrad merupakan salah satu pasukan elit yang dimiliki TNI AD. Begini sejarah pasukan ini.

Baca Selengkapnya

Surat Cinta Bung Karno untuk Ratna Sari Dewi, Berikut Profil Istri Sukarno Bernama Asli Naoko Nemoto

20 November 2023

Surat Cinta Bung Karno untuk Ratna Sari Dewi, Berikut Profil Istri Sukarno Bernama Asli Naoko Nemoto

ANRI kumpulkan 300 arsip Sukarno, di antaranya surat cinta untuk Naoko Nemoto atau Ratna Sari Dewi. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Sejak Kapan Film Pengkhianatan G30S/PKI Tak Lagi Wajib Tayang dan Tonton?

30 September 2023

Sejak Kapan Film Pengkhianatan G30S/PKI Tak Lagi Wajib Tayang dan Tonton?

Film Pengkhianatan G30S/PKI pernah menjadi film wajib tayang dan tonton bagi siswa seluruh Indonesia. Sejak kapan tak lagi diwajibkan?

Baca Selengkapnya

Berikut Sikap Pemerintah Terhadap Korban Pasca G30S 1965

30 September 2023

Berikut Sikap Pemerintah Terhadap Korban Pasca G30S 1965

Begini sikap pemerintah terhadap korban pasca G30S 1965. Mahfud Md dan Menkumham Yasonna Laoly memberikan peluang repatriasi.

Baca Selengkapnya

Dokumen Gilchrist Versi Keterlibatan Intelijen Asing dalam Peristiwa G30S 1965

29 September 2023

Dokumen Gilchrist Versi Keterlibatan Intelijen Asing dalam Peristiwa G30S 1965

Berbagai versi muncul menjadi latar terjadinya peristiwa G30S yang masa orde disebut G30S/PKI. Salah satunya adanya dokumen Gilchrist. Apa isinya?

Baca Selengkapnya

Pasukan Tengkorak Kostrad Dipercaya Atasi KKB Papua, Begini Pasukan Elite Ini Beraksi

9 Maret 2023

Pasukan Tengkorak Kostrad Dipercaya Atasi KKB Papua, Begini Pasukan Elite Ini Beraksi

Kostrad mempercayakan Pasukan Tengkorak untuk menangani Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Berikut profil salah satu pasukan elite TNI itu.

Baca Selengkapnya

Ledakan di Blitar, 1 Meninggal dan 3 Orang Tertimbun

20 Februari 2023

Ledakan di Blitar, 1 Meninggal dan 3 Orang Tertimbun

Polisi masih berjaga di lokasi kejadian ledakan dan bau bahan kimia pembuatan petasan sisa ledakan masih tercium lumayan kuat.

Baca Selengkapnya

Penumpasan G30S: Jejak Sarwo Edhie Wibowo Sang Komandan RPKAD

4 Oktober 2022

Penumpasan G30S: Jejak Sarwo Edhie Wibowo Sang Komandan RPKAD

Sarwo Edhie dan pasukannya bertugas menumpas kelompok G30S dan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang saat itu dianggap bertanggung jawab terhadap G30S.

Baca Selengkapnya

Cerita Prajurit RPKAD Temukan Sumur di Lubang Buaya Tempat Jasad 6 Jenderal Korban G30S

3 Oktober 2022

Cerita Prajurit RPKAD Temukan Sumur di Lubang Buaya Tempat Jasad 6 Jenderal Korban G30S

Hari ini 57 tahun silam, pasca G30S, personel RPKAD menemukan sebuah sumur tua di Lubang Buaya area Halim tempat 6 jasa jenderal dan 1 kapten.

Baca Selengkapnya