TEMPO.CO, Jakarta - Panitia seleksi KPK telah selesai melakukan tes wawancara terhadap 10 dari 20 calon Dewan Pengawas (Dewas) KPK di Gedung Kemensetneg, Kamis sore, 19 September 2024. Wakil Ketua Pansel KPK Arif Satria, mengatakan, salah satu tujuan tes wawancara adalah untuk menggali komitmen calon untuk memulihkan kepercayaan publik terhadap KPK.
Menurut Arif, KPK membutuhkan Dewas KPK yang bisa menyempurnakan sistem, dan memiliki sosok untuk bisa menjalankan sistem itu.
"Antara orang dan sistem itu penting untuk bisa merevitalisasi Dewas KPK," kata Arif di Gedung Kemensetneg, Kamis 19 September 2024.
Dalam tes wawancara ini, Pansel KPK mengundang dua orang pewawancara tamu, yakni Wakil Ketua KPK 2015-2019 Laode Muhammad Syarif dan guru besar Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (USU) Ningrum Natasya Sirait.
"Kami undang mereka untuk memberikan juga pertanyaan, klarifikasi, dan masukan," kata Arif.
Di kesempatan sama, Laode Muhammad Syarif, mengatakan, sosok yang mengisi Dewas KPK harus bisa mengembalikan kepercayaan publik terhadap KPK atas berbagai kasus yang menimpa selama ini. Sosok itu juga harus memiliki rekam jejak yang bersih. "Lalu harus berkoordinasi baik dengan pimpinan KPK dan staf," kata Laode.
Sementara itu, Ningrum Natasya Sirait, mengatakan, pelaksanaan tes wawancara terhadap calon Dewas KPK dilaksanakan secara terbuka. Pelaksanaan seleksi juga dilakukan melalui proses panjang.
Ia pribadi ingin sosok perempuan berada di jabatan Dewas KPK. Ia meyakini, sosok itu bisa membawa KPK lebih baik. "Tapi yang paling penting harus ada sosok yang memiliki kecintaan terhadap KPK," kata Ningrum.
Dalam tahap tes wawancara, Pansel KPK akan menggugurkan sebanyak 10 orang. Pansel KPK bakal memilih 10 orang terbaik, dengan penilaian seputar komitmen, rekam jejak, latar belakang dan visinya untuk KPK di masa depan.
Setelah 10 orang lulus tes wawancara, panitia seleksi bakal melaporkan daftar tersebut ke Presiden Joko Widodo pada pekan pertama Oktober 2024. Selanjutnya, presiden menyerahkan 10 nama itu ke DPR untuk dipilih lima orang sebagai pimpinan KPK yang baru.
Pilihan Editor: Gimik Politik Kabinet Zaken Prabowo subianto