Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dokumen Gilchrist Versi Keterlibatan Intelijen Asing dalam Peristiwa G30S 1965

image-gnews
Pemberitaan mengenai Dokumen Gilchrist dan hubungannya dengan Subandrio di Canberra Times edisi 3 Oktober 1966. Foto: trove.nla.gov.au
Pemberitaan mengenai Dokumen Gilchrist dan hubungannya dengan Subandrio di Canberra Times edisi 3 Oktober 1966. Foto: trove.nla.gov.au
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Peristiwa G30S yang terjadi pada 1965 merupakan salah satu peristiwa sejarah kelam yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Pasalnya, diperkirakan ratusan ribu orang terbunuh dalam tragedi berdarah tersebut, namun hingga saat ini masih belum diketahui secara pasti terkait peristiwa sebenarnya yang terjadi pada G30S 1965.

Setidaknya terdapat beberapa versi sejarah yang hingga saat ini masih diyakini masing-masing kebenarannya. Selain itu, versi-versi tersebut juga merupakan versi yang paling banyak dipercayai oleh masyarakat Indonesia.

PKI Sebagai Pemberontak

Merupakan narasi sejarah resmi yang digaungkan  Pemerintah Orde Baru, dengan disusun oleh Nugroho Notosusanto dan Ismael Saleh. Dalam narasi yang tertuang dalam buku berjudul Tragedi Nasional Percobaan Kup G30S/PKI di Indonesia tersebut, menempatkan PKI sebagai dalam dalang utama yang memang sudah lama ingin menguasai Indonesia dan mengganti Pancasila dengan ideologi komunisme.

Puncak Konflik Internal Angkatan Darat

Selanjutnya terdapat narasi berbeda yang dihadirkan dua ilmuwan politik asal Cornell University, yakni Ben Anderson dan Ruth McVey dalam bukunya yang berjudul Preliminary Analysis of the October 1 1965, Coup in Indonesia atau yang kemudian lebih dikenal dengan Cornell Paper.

Dalam dokumen tersebut, Ben dan Ruth memaparkan bahwa militer Indonesia pada dasarnya telah terpecah menjadi dua kubu, yakni kubu yang mendukung kebijakan Sukarno dan kubu yang menentang kebijakan Sukarno. Ben dan Ruth berpandangan bahwa peristiwa Gerakan 30 September merupakan upaya penyingkiran perwira militer yang mendukung kebijakan Bung Karno.

Keterlibatan CIA

Berikutnya terdapat versi sejarah tentang keterlibatan agen intelijen milik Amerika Serikat, yakni CIA dalam peristiwa G30S. Peran keterlibatan CIA dalam peristiwa Gerakan 30 September disinggung oleh David T. Johnson dalam bukunya yang berjudul Indonesia 1965: The Role of the US Embassy, yang memaparkan bahwa Amerika Serikat dengan negara Blok Barat lainnya memiliki beberapa langkah yang dapat dipilih untuk mencegah Bung Karno jatuh ke tangan komunis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemberitaan tentang Dokumen Gilchrist di harian Bintang Timur yang terbit 7 Juli 1965. Foto: Dok. Perpusnas RI

Dokumen Gilchrist

Selain dugaan keterlibatan intelijen asing seperti CIA dalam peristiwa Gerakan 30 September, terdapat pula peran intelijen asing lainnya dalam tragedi nasional tersebut. Peran keterlibatan intelijen asing tersebut diungkap dalam “Dokumen Gilchrist”, yang secara garis besar berisi mengenai peran intelijen asing Eropa Timur dalam peristiwa Gerakan 30 September.

Seperti dilansir dari buku berjudul Prolog G-3-S 1965: Asal-Usul Dokumen Gilchrist yang ditulis oleh Th. Bambang Murtianto, menyebut bahwa dokumen tersebut pertama kali berasal dari sebuah telegram yang diterima oleh Kepala Badan Pusat Intelijen atau BPI, Soebandrio yang menyebut bahwa dirinya menerima surat tersebut pada 15 Mei 1965. Dokumen tersebut secara garis besar berisi mengenai Rencana Bersama Inggris-Amerika Serikat untuk menyerbu Indonesia atau British-American Joint Plan to Invade Indonesia.

Dokumen tersebut diragukan keotentikannya setelah salah satu agen rahasia Cekoslowakia, yang bernama Vladislav Bittman menyatakan bahwa biro agensinyalah yang melakukan pemalsuan dokumen tersebut. Bittman yang membelot dari Uni Soviet pada 1968 menyebut bahwa dokumen tersebut sengaja disebarkan sebagai bentuk operasi kampanye melawan warga negara Amerika Serikat sekaligus distributor film Amerika Serikat di Indonesia yang memiliki kedekatan dengan Sukarno, yakni Bill Palmer.

Sebelumnya, pengakuan Bittman dalam dokumen tersebut diterbitkan dalam sebuah buku yang berjudul The Deception Game. Dalam buku yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia oleh Oejeng Soewargana dengan judul Permainan Curang, Bittman yang merupakan bekas Kepala Departemen “D” Dinas Intelijen Cekoslowakia tersebut memang memiliki tugas khusus untuk menyebarkan kebohongan.

RENO EZA MAHENDRA  I BANGKIT ADHI WIGUNA  I  SDA

Pilihan Editor: Koes Bersaudara Dibebaskan dari Penjara Glodok Sehari Sebelum G30S 1965 Tanpa Alasan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

12 jam lalu

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memberikan penghargaan kepada seorang tentara yang terluka saat ia mengunjungi Rumah Sakit Universitas Staten Island, tempat tentara Ukraina dirawat karena cedera perang, di New York, AS, 18 September 2023. REUTERS/Eduardo Munoz
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina mengatakan mereka menggagalkan rencana Rusia untuk membunuh Presiden Volodymyr Zelensky.


Cara Kerja IMSI Catcher, Alat Sadap yang Diduga Diimpor oleh Mabes Polri dari Singapura

2 hari lalu

Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW), Tibiko Zabar bersama Koalisi Masyarakat Sipil memberikan keterangan pers saat menyambangi Gedung Divisi Humas Mabes Polri di Jakarta, Senin, 9 Oktober 2023. ICW datang untuk memberikan surat permohonan informasi pengadaan alat sadap
Cara Kerja IMSI Catcher, Alat Sadap yang Diduga Diimpor oleh Mabes Polri dari Singapura

Alat sadap IMSI Catcher berfungsi mengetahui lokasi seseorang lewat telepon seluler dengan cara intersepsi, metode yang lazim digunakan intelijen.


Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

4 hari lalu

PM Israel Benyamin Netanyahu dan istrinya, Sara. REUTERS
Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.


Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

4 hari lalu

Direktur CIA William Burns berbicara selama sidang Komite Intelijen DPR AS tentang ancaman di seluruh dunia, di Washington, D.C., AS, 15 April 2021. [Tasos Katopodis/Pool via REUTERS]
Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.


Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

5 hari lalu

Ilustrasi anggota teroris. shutterstock.com
Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.


Mengenang Umar Kayam, Sastrawan dan Akademisi yang Lebih Dikenal sebagai Bintang Film

7 hari lalu

Umar Kayam. TEMPO/Rully Kesuma
Mengenang Umar Kayam, Sastrawan dan Akademisi yang Lebih Dikenal sebagai Bintang Film

Mengenang Umar Kayam, pemeran Sukarno dalam film Pengkhianatan G30S/PKI. Kakek Nino RAN ini seorang sastrawan dan Guru Besar Fakultas Sastra UGM.


Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

11 hari lalu

Asap mengepul setelah serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 22 April 2024. REUTERS/Mahdy Zourob
Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional


54 Tahun Prananda Prabowo, Profil Putra Megawati dan Perannya di PDIP

13 hari lalu

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (tengah), bersama Ketua DPP Puan Maharani (kiri), Kepala Pusat Analisa dan Pengendali Situasi Prananda Prabowo (kanan) yang juga anak-anaknya berpegangan tangan saat berfoto bersama dalam penutupan Rakernas III PDI Perjuangan di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis, 8 Juni 2023. Rakernas III PDI Perjuangan itu menghasilkan 17 poin rekomendasi eksternal seperti visi-misi Capres-Cawapres dari PDIP, dan memerintahkan seluruh kader Partai menangkan Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024. TEMPO/M taufan Rengganis
54 Tahun Prananda Prabowo, Profil Putra Megawati dan Perannya di PDIP

Prananda Prabowo putra Megawati Soekarnoputri, organisatoris PDIP yang pernah dipuji Jokowi, genap berusia 54 tahun pada 23 April 2024.


Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

13 hari lalu

Presiden pertama RI, Sukarno (kiri) didampingi Wakil Presiden Mohammad Hatta, memberikan hormat saat tiba di Jalan Asia Afrika yang menjadi Historical Walk dalam penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, 1955. Dok. Museum KAA
Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.


Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

19 hari lalu

Ilustrasi hukuman cambuk di Iran. REUTERS
Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

Iran dikenal sebagai negara yang bergejolak. Suatu rezim menggunakan lembaga khusus untuk mengawasi dan membungkam oposisi