TEMPO.CO, Jakarta -- Empat prajurit Satgas Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) gugur usai baku tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada Sabtu 25 November 2023. Keempatnya adalah Kopda Anumerta Yipsan Ladou, Kopda Anumerta Dwi Bekti Probo Sinimoko, Praka Anumerta Miftahul Firdaus, dan Pratu Anumerta Dermawan.
Keempat prajurit yang gugur mendapatkan Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) atas jasa-jasanya dalam pelaksanaan tugas di Papua. "Mereka kita KPLB-kan," kata Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto melalui keterangan tertulis yang diterima Tempo, Selasa, 28 November 2023.
Menanggapi tewasnya empat prajurit Satgas Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa Kostrad tersebut. Lantas apa itu Kostrad?
Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) merupakan salah satu pasukan elit yang dimiliki oleh TNI Angkatan Darat. Satuan tempur ini memiliki tugas yakni melaksanakan operasi militer secara mandiri maupun gabungan untuk mempertahankan Republik Indonesia.
Kostrad sangat terinspirasi dengan senjata Cakra dari cerita perang Baratayuda hingga dijadikan salah satu lambang Kostrad. Kostrad secara resmi berdiri pada 6 Maret 1961 dengan moto Yudha Nirbaya Bhakti.
Sejarah Kostrad
Dikutip dari kostrad.mil.id, lahirnya Kostrad berawal dari inisiasi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal AH Nasution pada 1960. Kala itu, Indonesia mengalami masalah dengan Belanda terkait sengketa Irian Barat. Sebagai tindak lanjut gagasan ini, maka dibentuklah Skep Kasad No. KPTS.1067/12/1960 pada 27 Desember 1960.
Selanjutnya, Kostrad yang masih bernama Cadangan Umum Angkatan Darat (CADUAD) diresmikan pada 6 Maret 1961. Ini ditandai dengan keluarnya Surat Keputusan Men/Pangad No.MK/Kpts.54/3/1961 yang menjadi dasar berdirinya Korps Tentara Ke 1/Cadangan Umum Angkatan Darat (Korra-I/Caduad). Satuan ini dipimpin Mayjen TNI Soeharto dan Brigjen TNI Achmad Wiranata Kusuma sebagai kepala stafnya.
KORRA I CADUAD ditugaskan membebaskan Irian Barat dari Belanda. Lantaran masih baru, personel KORRA I CADUAD diambil dari Kodam-Kodam. Pada akhirnya, KORRA I / CADUAD mempunyai kekuatan I Divisi Inf dengan pasukan inti 1 Brigade Para, satuan Banpur dan satuan Banmin.
Usai menyelesaikan operasi Irian Barat, Mayjen TNI Soeharto mengubah KORRA I CADUAD menjadi KOSTRAD karena melihat rekam jejak KORRA I CADUAD dan belajar dari pengalaman. Pengubahan ini diresmikan dengan keluarnya Skep Kasad No. KPTS 178/2/1963 pada 19 Februari 1963.
Saat ini, penugasan Kostrad berada di luar dan dalam negeri. Prajurit Kostrad di luar negeri mengemban tugas sebagai pasukan penjaga perdamaian di bawah Dewan Keamanan PBB. Sedangkan di wilayah NKRI, Kostrad dilibatkan dalam operasi pemulihan keamanan, pengamanan perbatasan, penanggulangan bencana alam, pengamanan objek vital, dan pembebasan sandera.
Selain itu, Kostrad bertugas membina kesiapan operasional dan menyelenggarakan operasi pertahanan sesuai dengan kebijaksanaan Panglima TNI. Lalu memiliki fungsi utama yaitu melakukan Operasi Militer untuk Perang (OMP) dan/atau Operasi Militer Selain Perang (OMSP) untuk mendukung tugas pokok Kostrad. Kostrad juga memiliki fungsi organik TNI AD seperti intelijen, operasi, sumber daya manusia, logistik, teritorial, perencanaan, pengawasan dan pemeriksaan.
Dalam perkembangan organisasi, Kostrad saat ini telah memiliki 3 Divisi Infanteri. Divisi Infanteri-1 terdiri dari 2 Brigif Para Raider, 1 Brigif Raider, 1 Resimen Armed, 1 Yon Arhanud, 1 Yonkes, 1 Yon Bekang, 1 Yonzi, 1 Yonkav, 1 Denhub, 1 Denpom, 1 Denpal dan 1 Ki Kav Tai. Divisi Infanteri-2 terdiri dari 1 Brigif Para Raider, 1 Brigif Mekanis, 1 Brigif Raider, 1 Resimen Armed, 1 Yon Arhanud, 1 Yonkes, 1 Yon Bekang, 1 Yonzi, 1 Yonkav, 1 Denhub, 1 Denpom, 1 Denpal dan 1 Ki Kav Tai. Sedangkan Divisi Infanteri-3 terdiri dari 1 Brigif Para Raider, 1 Brigif Raider, 1 Yon Arhanud, 1 Yon Armed, 1 Denhub, 1 Denpom, 1 Denpal dan 1 Ki Kav Tai.
Korps baret hijau ini tidak pernah absen dari berbagai operasi militer di Indonesia. Dikutip dari tniad.mil.id, Kostrad diterjunkan dalam G30S/PKI, Operasi Trisula, PGRS (Sarawak People’s Guerrilla Force) di Sarawak, PARAKU (North Kalimantan People’s Force) di Kalimantan Utara dan Operasi “Seroja di Timor Timur.
Kostrad juga dilibatkan pada tingkat internasional dengan diberangkatkannya Pasukan Garuda di Mesir (1973-1978) dan Vietnam (1973–1975). Kemudian dilibatkan dalam operasi gabungan sebagai pasukan penjaga perdamaian perang Iran-Irak antara 1989 dan 1990.
KHUMAR MAHENDRA I JACINDA NUURUN ADDUNYAA
Pilihan Editor: Yonif Raider 514 Kostrad Sita Ratusan Amunisi hingga Jimat dari Markas OPM