TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Hamdan Zoelva menilai terpilihnya Saldi Isra mengisi posisi yang ditinggalkan Patrialis Akbar adalah keputusan tepat. Ia meyakini Saldi bisa mengembalikan MK pada tradisi diskusi dan perdebatan saat pembuatan keputusan perkara.
"Dengan masuknya Pak Saldi, saya kira akan lebih dinamis, karena Pak Saldi ini yang termasuk banyak yang mengamati dan banyak mempelajari putusan MK," kata Hamdan di kantor Kementerian Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Jakarta, Senin 10 April 2017.
Baca: Saldi Isra Terpilih Hakim Mahkamah Konstitusi, Ini Profilnya
Hamdan menilai MK perlu diperkuat untuk menjaga dan menegakkan kembali wibawa lembaga tersebut. Ini berkaitan dengan dua kasus berturut-turut pascapenangkapan Patrialis Akbar dalam operasi tangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
Terakhir, timbul persoalan bocornya dokumen putusan yang mengganggu wibawa MK dan mempengaruhi kepercayaan publik. "Apa yang harus dilakukan MK sebenarnya sederhana, memperbaiki masalah internal, dan membangun kembali integritasnya," kata Hamdan.
Mantan Ketua MK, Jimly Asshiddiqie, setali tiga uang. Menurut Jimly, Saldi adalah orang yang pas menggantikan Patrialis Patrialis. "Saya berharap, mudah-mudahan ini memperkuat MK dan mengembalikan kepercayaan publik," kata Jimly.
Baca: Menjelang Dilantik Jadi Hakim MK, Saldi Isra Lepas 3 Jabatan
Jimly menilai Saldi adalah orang yang bergelut dalam studi soal konstitusi sejak muda. "Ini orang adalah orang yang bergelut pada masalah-masalah ketatanegaraan sepanjang hidupnya," kata dia.
Saldi adalah hakim konstitusi yang dipilih Presiden Joko Widodo. Saldi terpilih dari tiga nama yang diajukan panitia seleksi yang diketuai Harjono. Saldi dijadwalkan akan dilantik Presiden pada Selasa besok.
ARKHELAUS W.