TEMPO.CO, Banda Aceh - Pemerintah bersama aparat TNI/Polri dan masyarakat masih terus menyisir bangunan yang roboh di pertokoan Meureudu, Pidie Jaya, untuk mencari korban gempa berkekuatan 6,5 skala Richter yang berpusat di Pidie Jaya.
“Memakai alat berat yang sudah dikerahkan ke lokasi,” kata Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie Jaya Sulaiman kepada Tempo, Rabu siang, 7 Desember 2016.
Baca: Gempa di Pidie, Aceh Robohkan Rumah dan Tiang Listrik
Menurut Sulaiman, korban jiwa diperkirakan terus bertambah dari data awal 25 orang. “Menjadi sekitar 30 orang, mungkin bertambah lagi, kami masih sibuk mendata,” ujarnya.
Sebagian besar korban tertimpa bangunan yang roboh di pertokoan di wilayah Meureudu, ibu kota Pidie Jaya. Di lokasi itu saja, ada 41 toko yang ambruk akibat gempa. Sedangkan korban luka-luka yang jumlahnya ratusan dirawat di Rumah Sakit Meureudu dan rumah sakit di Kabupaten Pidie.
Warga Meureudu, Fitriani, mengatakan di sana masih dilanda suasana kepanikan. Warga yang selamat masih bahu-membahu bersama aparat dan pemerintah untuk mengurus korban yang mengalami luka-luka dan mencari korban meninggal. Menurut dia, posko darurat juga telah didirikan di Meureudu dan relawan terus berdatangan ke lokasi.
ADI WARSIDI
Baca juga:
Gempa Aceh, Kementerian Sosial Kerahkan Tim Tagana
Gempa di Pidie Jaya, 4 Korban Tewas Teridentifikasi