TEMPO.CO, YOGYAKARTA - Ada yang berbeda dalam upacara peringatan hari kemerdekaan kali ini di Lembaga Permasyarakatan Kelas II A Wirogunan Yogyakarta, Kamis 17 Agustus 2017. Pada upacara yang diikuti kurang lebih 80 narapidana itu, tak ada sosok terpidana mati kasus narkoba asal Philipina, Mary Jane Veloso yang selama ini juga ditempatkan di Lapas Wirogunan kota Yogyakarta. "Sekarang di Yogya sudah ada Lapas IIB khusus perempuan, Mary Jane di situ dan kali ini tidak ikut upacara," ujar Suherman, Kepala Lapas Wirogunan usai upacara.
BACA: Mary Jane Lolos dari Eksekusi Mati Gelombang Ketiga
Pantauan Tempo, Mary Jane memang tak terlihat di barisan narapidana yang pagi itu dijadwalkan menerima remisi. Perempuan yang menghuni sel Wirogunan itu juga tak tampak pada barisan narapidana yang bertugas koor kemerdekaan. Suherman menuturkan, saat ini sejumlah napi perempuan di Wirogunan secara bertahap sedang dipindahkan untuk mengisi Lapas II B khusus perempuan.
Dan Mary termasuk rombongan yang sudah dipindahkan. "Karena beda kewenangan pengelolaan antar lapas, kami harus izin dulu jika ingin melibatkan dia (Mary Jane) untuk upacara di sini," ujar Suherman.
BACA: Menlu Filipina Bantah Duterte Beri Izin Eksekusi Mary Jane
Suherman menuturkan, setiap upacara kemerdekaan, Mary Jane biasanya memang ikut serta. Biasanya terlibat untuk mengisi bidang kesenian. Suherman menuturkan, pemerintah Filipina melalui kedutaan besarnya di Indonesia rutin menjenguk Mary Jane dua bulan sekali. "(Perwakilan Dubes Filipina) itu rutin mengabarkan perkembangan kasus Mary Jane di Filipina," ujarnya.
Eksekusi mati Mary Jane pada 2015 silam ditunda pemerintah Indonesia setelah adanya permintaan pemerintah Filipina, menyusul perkembangan bahwa seseorang menyerahkan diri di negara tersebut dan mengklaim Mary Jane Veloso hanya sebagai kurir narkoba. Suherman selaku Kepala Lapas Wirogunan mengaku tak tahu kabar kepastian nasib Mary Jane ke depan. "Belum ada info apa-apa dari pusat, jadi masih ditampung di sini dulu," ujarnya.
PRIBADI WICAKSONO