TEMPO.CO, Jakarta - Nahas menimpa kru Salam TV yang sedang menjalankan tugas di kawasan Pantai Anjing, Belawan, Sumatera Utara. Setelah mengambil gambar untuk acara Tausiah Ramadhan awak Salam TV dirompak sekitar pukul 11.30 WIB, Rabu, 27 April 2016.
Manajer Sumber Daya Manusia Salam TV, Sadam Husein, mengatakan, peristiwa tersebut berawal dari rencana Salam TV syuting di Pantai Anjing. Kantor Salam TV kemudian memberangkatkan empat kru ke Pantai Anjing dengan menyewa kapal nelayan AL Izah. "Empat kru berangkat dari Kampung Kolam Belawan sekitar pukul 06.30 WIB menuju ke tempat syuting Tausiah Ramadhan di Pantai Anjing," kata Sadam kepada Tempo, Rabu malam, 27 April 2016.
Setelah selesai syuting dengan narasumber yang sudah disiapkan Salam TV yakni Ustad Abu Umail, kru hendak kembali ke darat. "Dalam perjalanan pulang sekitar pukul 11.20 WIB, kapal kru Salam TV didatangi atau didekati oleh perahu kayu dengan 2 penumpang. Kedua orang tersebut meminta minum ke kru Salam TV dari atas kapal," kata Sadam.
Merasa iba, salah satu kru Salam TV bernama Fadlan memberikan minuman dua botol. Namun tak disangka, sambung Sadam, tiba-tiba tas Fadlan berisi 2 kamera merek Canon 5D mk3 dengan harga per unit Rp 40 juta ditambah asesoris dengan total harga Rp 200 juta dirampas oleh perompak.
"Fadlan berusaha mengambil kembali tasnya. Namun tangan Fadlan ditebas golok," tutur Sadam. Melihat rekannya terluka, kata Sadam, dua kru Salam TV bernama Andi dan Julfan berusaha menolong rekannya sembari menarik tas dari tangan perompak.
"Namun nahas saat terjadi tarik menarik tas, Julfan dipukul pakai kayu dan terjatuh ke laut. Karena tidak bisa berenang, Julfan tewas di laut," ujar Sadam.
Bersamaan dengan tenggelamnya Julfan, satu perahu nelayan lewat dan memberikan pertolongan. "Kemudian kapal dibawa ke dermaga KPLP dan membawa Julfan ke Rumah Sakit Angkatan Laut di Belawan. Namun nyawa Julfan tak tertolong," kata Sadam.
Kru Salam TV yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut yakni Julfan, kameramen, meninggal dunia; Fadlan kameramen, luka robek di jari kanan ditebas golok; Andi pemilik kapal yang disewa, memar di dada.
Ustad Abu Umail dan Safaruddin sebagai produser acara luka ringan. "Kami sudah laporkan peristiwa tersebut ke Direktorat Polisi Airud di Belawan. Namun perompaknya belum tertangkap," ujar Sadam. Adapun Julfan, kata Sadam akan dikebumikan Kamis, 28 April 2016.
Hingga berita ini selesai ditulis belum ada penjelasan dari Direktur Polairud terhadap perburuan perompak Salam TV.
SAHAT SIMATUPANG