TEMPO.CO, Jakarta - Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Moeldoko menyatakan jumlah prajurit yang desersi atau lari dari tugas mengalami kenaikan selama 2014. "Ada kenaikan signifikan, dari 865 (2013) menjadi 927 prajurit (2014)," kata Moeldoko kepada wartawan, Selasa, 13 Januari 2015. (Baca juga: 2012, Ada Seribu Lebih Prajurit TNI Desersi)
Moeldoko menuturkan akan serius mendalami musabab kenaikan jumlah anggota TNI yang desersi. Moeldoko mengajak tiga kepala staf angkatan untuk membahas musabab serta solusi masalah tersebut.
Sementara itu, Perwira Staf Khusus Polisi Militer (Passuspom) TNI Mayor Jenderal Maliki Mif mengatakan prajurit yang desersi mayoritas terlibat masalah atau pelanggaran di kedinasan TNI. Mereka memilih melarikan diri ketimbang mempertanggungjawabkan kesalahan mereka.
"Ada juga yang lari karena masalah keluarga. Tapi mereka (prajurit disersi) kami tangkap untuk diproses hukum," ujar Maliki.
Jenderal Moeldoko sendiri punya pengalaman menarik tentang prajurit yang desersi ketika menjadi Komandan Komando Resor Militer Makassar. Dia bercerita tentang dua prajuritnya yang desersi. Kedua prajurit masing-masing memilih beternak bebek dan menjadi sopir angkutan kota.
"Aduh, itu berarti mereka kembali ke habitatnya," kata Moeldoko sembari tersenyum. Selanjutnya, Moeldoko memanggil dan memproses kedua prajurit. "Kedekatan komandan dan prajurit menjadi faktor penting mengembalikan semangat mereka."
INDRA WIJAYA
Berita lain:
Copot Sutarman, Jokowi Disebut Gerindra Tak Beretika
Pemeran Mahar Film Laskar Pelangi Meninggal di Kos
Anggota TNI Foto Narsis di Puing Air Asia Dikecam