TEMPO.CO, Jakarta - Juru runding Partai Golongan Karya kubu Munas Ancol, Jakarta, Priyo Budi Santoso, mengatakan timnya bakal bertemu dengan tim negosiator kubu Aburizal hari ini, Selasa, 23 Desember 2014. (Baca: Kisruh Golkar dan Analogi Senjakalaning Mojopahit)
Dalam negosiasi nanti, Priyo ingin kedua kubu menyamakan visi untuk mencapai islah. Priyo mengatakan ada beberapa tawaran yang akan diajukan. Pertama, ujar Priyo, mengoreksi posisi Golkar di Koalisi Prabowo. (Baca: Kisruh, Yorrys Prediksi Suara Golkar 6 Persen)
"Kami menawarkan untuk keluar dari Koalisi Merah Putih tanpa harus mendeklarasikan Golkar masuk Koalisi Jokowi," tutur Priyo di kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Senin, 22 Desember 2014. "Tetapi Golkar juga harusnya cenderung mendukung pemerintahan yang sah." (Baca: Agung Laksono Kukuhkan Kepengurusan Golkar)
Kedua, Priyo ingin Golkar mendukung pemilihan kepala daerah secara langsung. "Sesuai dengan masukan masyarakat luas," kata Priyo. Kubu Agung menginginkan kubu Munas Bali setuju Perpu Pilkada yang dikeluarkan Susilo Bambang Yudhoyono menjadi undang-undang. (Baca: Golkar Islah, Bambang Soesatyo: Belanda Masih Jauh)
Ketiga, Priyo tak ingin Golkar mengotak-atik pemilihan presiden langsung. Juga pemilihan legislator tak langsung diubah menjadi sistem proporsional tertutup. "Jangan kembali lagi ujug-ujug memilih partai." (Baca: Konflik Golkar, Pengamat: Ical yang Rugi)
Priyo berharap juru runding Ical menyetujui gagasan tadi. Namun demikian, ujar Priyo, inti dari perundingan adalah saling menedengarkan, mencermati, dan memperhatikan masing-masing pihak. "Tidak semua harga mati," tuturnya. Yang pasti, risiko Golkar terlalu besar jika perundingan kedua pihak gagal. "Biaya politik dan sosialnya besar." (Baca juga: 'Golkar Ical Sudah Mati 2 kali, Jadi Zombie')
MUHAMMAD MUHYIDDIN
Topik terhangat:
KSAL Baru | Lumpur Lapindo | Perayaan Natal | Susi Pudjiastuti | Kasus Munir
Berita terpopuler lainnya:
4 Rencana Menteri Susi yang Berantakan
Gubernur FPI Pantang Ucap Selamat Natal ke Ahok
Eva Bande, Dipenjara Gara-gara Bela Petani
Ahok Makan Babi, Ibu-ibu di NTT 'Klepek-klepek'