TEMPO.CO , Jakarta:Identitas pemilik motor yang digunakan pelaku bom bunuh diri di halaman Markas Polisi Resor Poso, Senin lalu sudah diketahui. Polisi mengidentifikasi pemilik motor tersebut berasal dari Poso, Sulawesi Tengah.
"Identitas motor sudah diketahui, tetapi kami masih menyelidiki lebih mendalam pemiliknya," kata Kepala Polisi Resor Poso, Ajun Komisaris Besar Susnadi kepada Tempo, Jumat 7 Juni 2013.
Menurut Susnadi, pihaknya belum bisa menyimpulkan pasti keterkaitan pemilik motor dengan pelaku bom bunuh diri. "Pemilik motor itu belum tentu terkait dengan jaringan teroris. Sebab, bisa saja motor tersebut dicuri oleh pelaku," katanya.
Dia menambahkan, untuk mendukung aksi teror, jaringan teroris Poso kerap melakukan aksi pencurian kendaraan bermotor di wilayah Poso."Sehingga di khawatirkan pelaku bom bunuh diri itu dicurigai menggunakan hasil curian tersebut," ujar Susnadi.
Meski identitas pemilik motor sudah diketahui, polisi belum bisa menyebutkan siapa nama pemilik motor Yamaha Jupiter tersebut.
Adapun identitas pelaku bom bunuh diri hingga saat ini masih terus diselidiki. Polisi yang sudah menyebar foto wajah dan ciri-ciri pelaku bom bunuh diri, mengaku, sudah menerima laporan dari lima orang keluarga yang mengatasnamakan keluarga pelaku bom bunuh diri. Namun kelima orang tersebut, oleh polisi setempat belum dapat dikuatkan bahwa mereka itu adalah keluarga pelaku bom bunuh diri.
"Ada lima keluarga yang datang menyampaikan bahwa ada kemiripan keluarga mereka, tetapi setelah dicek belum dapat dikuatkan dikatakan bahwa pelaku tersebut keluarga mereka," kata Susnadi.
Sebelumnya, seorang pria yang diduga berumur 30 hingga 40 tahun menerobos masuk ke Markas Polisi Resor Poso, kemudian meledakkan dirinya dengan menggunakan bom yang berdaya ledak tinggi, sekitar pukul 08.05 Wita, Senin, 3 Juni 2013. Untung saja dalam peristiwa tersebut tidak ada polisi setempat yang menjadi korban.
AMAR BURASE
Topik terhangat:
Tarif Baru KRL | Kisruh Kartu Jakarta Sehat | PKS Membangkang | Ahmad Fathanah
Berita terkait:
Pramugari Sriwijaya Air Dipukul Pejabat Daerah
Pramugari Sriwijaya Air Banjir Dukungan di Twitter
Pemerintah Tegaskan Larangan Ponsel di Pesawat