TEMPO.CO, Jambi – Akibat gangguan kabut asap, kualitas udara di Jambi terus memburuk. Kabut asap ini muncul setiap tahun akibat kebakaran lahan dan hutan. Pemicunya bisa pembukaan kebun sawit atau musim kemarau panjang. “Hari ini yang terburuk,” kata Ismet Kurnia, Kepala Bidang Sarana Teknis dan Pemantauan Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi, Sabtu, 8 September 2012.
Menurut Ismet, indeks standar pencemaran udara di Jambi sudah menunjukkan level 89. Padahal, ambang batas untuk kategori udara yang dinilai amat tidak sehat adalah level 100. “Dan level ini terus memburuk,” katanya.
Kepala Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi Zubaidi A.R. mengaku sudah menyiapkan sedikitnya 3.000 masker untuk dibagikan kepada masyarakat apabila kondisi kabut asap semakin memburuk.
Pemerintah Provinsi Jambi bersama instansi terkait sebelumnya telah membentuk tim khusus penanganan kebakaran lahan dan hutan di daerah itu. Sedikitnya 1.300 hektare lahan dan hutan terbakar di daerah ini sejak beberapa pekan lalu.
Jumat kemarin, 7 September 2012, pemerintah pusat telah menaburkan 10 ton garam untuk memicu hujan buatan.
SYAIPUL BAKHORI
Berita Terpopuler:
Wanita Teman Telanjang Pangeran Harry Ditahan
Ribuan Pendukung Hartati Kepung KPK
Cari Donasi demi Tonton Eksekusi Pemerkosa Anaknya
40 Jenis Mobil Akan Dilarang Minum BBM Bersubsidi
Keputusan Arsenal Jual Van Persie-Song, Disesali
Sejumlah Tokoh Siapkan Mahfud MD Jadi Capres
Zulkarnaen Minta Sebutan Korupsi Al Quran Direvisi
Mau Sehat, Jangan Makan Camilan Ini
Tes Mamografi Malah Menyebabkan Kanker
Blatter: Ronaldo Jenderal, Messi Pesulap