TEMPO.CO , Jakarta:Ketua DPR Marzuki Alie mengaku menegur Sekretaris Jenderal DPR soal sosialisasi kunjungan kerja ke luar negeri. Selama ini masalah kunjungan keluar negeri dipermasalahkan hanya karena tak ada transparansi dari DPR.
"Ini hanya karena komunikasi saja," kata dia kepada Tempo, Kamis, 26 April 2012. "Saya sudah tegur lagi Sekjen DPR soal sosialisasi kunjungan kerja ke luar negeri. Humas DPR ini harus diakui sangat buruk."
Kunjungan DPR ke luar negeri kembali dipermasalahkan. Perhimpunan Pelajar Indonesia di Eropa mempertanyakan kunjungan DPR ke Jerman yang tak transparan dan hanya menghambur-hamburkan uang. Mereka menyampaikan pernyataannya itu kepada rombongan Komisi Luar Negeri yang memang sedang berada di sana.
Menanggapi protes ini, Marzuki mengakui sosialisasi sebelum keberangkatan memang sangat kurang. Ia mengatakan telah meminta Sekjen DPR untuk memasukkan detail kunjungan kerja ke dalam website dpr.go.id. Namun hal ini tak dilakukan Sekretariat Jenderal DPR.
"Saya tidak tahu. Kenapa sekarang itu orang malas sekali. Padahal sudah saya minta supaya dimasukan dalam website mau ke mana, kenapa ke sana, tujuannya apa. Tapi tidak dilakukan," ujarnya.
Soal pemborosan anggaran, Marzuki juga menepisnya. Ia mengatakan, sejak kepemimpinannya, realisasi anggaran kunjungan ke luar negeri selalu menurun. Misalnya pada 2009 realisasi kunjungan kerja hanya sebesar Rp 83 miliar. Nilai ini menurun pada 2010 menjadi hanya Rp 56 miliar. Tahun 2011 hanya sebesar Rp 46 miliar. "Dan tahun ini yang jelas akan lebih efisien," ujarnya.
FEBRIYAN
Berita Terkait
Di Berlin, Komisi I DPR ke Pusat Fashion Lafayette
Inilah 10 Anggota DPR yang Ditolak di Jerman
Video Protes PPI Jerman: DPR Seperti Orang Kampung
PPI Jerman Tolak Kunjungan Anggota DPR
Inilah Lokasi Kunjungan Komisi Hukum di Prancis
Eva Sundari Bantah ke Prancis buat Jalan-jalan