TEMPO.CO, Jakarta -Dewan juri Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2011 memutuskan tidak ada pemenang pada kategori Liputan Investigasi. "Dari semua naskah yang masuk belum memenuhi standar yang diinginkan," ujar Marah Sakti Siregar, salah seorang anggota dewan juri, Rabu 1 Februari 2012
Marah, yang juga merupakan pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat mengatakan bahwa belum semua media mengirimkan karya terbaiknya pada kategori tersebut.
Penghargaan Anugerah Adinegoro diberikan setiap tahun oleh PWI untuk memperingati Hari Pers Nasional. Tahun ini Anugerah Adinegoro menilai karya jurnalistik dalam enam kategori yaitu Jurnalistik Tulis Berkedalaman (depth news), Tajuk Rencana/Opini, Foto Jurnalistik, Karikatur Opini, dan Jurnalistik Televisi serta Liputan Investigasi.
Pemenang Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2011 untuk karya Jurnalistik Karikatur berjudul “Asing” karya Jitet Kustana (Kompas), Kategori Jurnalistik Foto berjudul “Razia PMKS” karya M. Agung Rajasa (LKBN Antara), Kategori Jurnalistik Televisi berjudul “Menggarami Lautan Garam” (Kompas TV) dan penghargaan khusus Hari Pers Nasional Kategori Jurnalistik Siber karya Masuki M. Astro berjudul “ Indonesia Dalam Made Rai dan Ra’i (www.antarajatim.com) dan Kategori Tajuk/ Editorial berjudul "Parpol Sumber Korupsi" dimenangkan oleh media Suara Pembaruan.
Dewan juri Penganugerahan tersebut terdiri atas Atmakusumah Astraatmadja (pengajar kode etik dan hukum pers), Tjipta Lesmana (pengamat politik), dan Parni Hadi (jurnalis senior), Tribuana Said (jurnalis senior), Artini Suparmo (dosen jurnalistik), dan Marah Sakti Siregar (pengurus PWI Pusat).
Baca Juga:
Panitia Anugerah Adinegoro 2011 menyediakan hadiah sebesar Rp 50.000.000 serta trofi bagi peraih Anugerah Adinegoro yang akan diserahkan pada puncak peringatan Hari Pers Nasional 2012, tanggal 9 Februari di Jambi. Selain itu juga akan diberikan penghargaan khusus hari pers nasional kategori siaran berita melalui media siber (cyber journalism) untuk satu pemenang dengan hadiah Rp10.000.000.
MITRA TARIGAN