TEMPO Interaktif, Jakarta - Unit Kerja Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat (UKP4B) akan meniru konsep Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BBR) yang sukses membangun kembali Aceh dan Nias pasca tsunami tahun 2004 lalu. Unit ini diharapkan mampu membangun dengan cepat infrastruktur, jalan, kantor, sekolah, dan sumber daya manusia.
"Inspirasinya dari BRR Aceh,” kata Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Djohermansyah Johan, ketika dihubungi Tempo, Selasa (15/2).
Menurut Djohermansyah, masih banyak persoalan yang dihadapi Provinsi Papua dan Papua Barat. Diantaranya pembangunan infrastruktur yang lambat, pembangunan pendidikan dan kesehatan yang masih kurang, angka kemiskinan yang masih tinggi, serta permasalahan konflik. Jika ditinjau ulang, kondisi Aceh dan Papua serta Papua Barat memang tak jauh berbeda. Mereka juga sama-sama menerapkan otonomi khusus. Sejalan dengan otonomi khusus itu, BRR mampu memberikan dukungan dalam percepatan pembangunan Aceh yang berjalan baik dengan hasil yang cukup memuaskan.
Soal mencontoh BRR di Aceh ini, lanjut dia, selain buah dari pemikiran pemerintah pusat juga merupakan usul dari dua kepala daerah baik Provinsi Papua maupun Provinsi Papua Barat. Setelah meninjau langsung, mereka sepakat untuk membangun Papua dengan meniru model yang digunakan dalam melakukan percepatan pembangunan di Aceh.
Sama halnya dengan yang telah dilakukan BRR, UKP4B ini berjalan paralel dengan otonomi khusus yang telah ada sebelumnya. "Mendukung segala kegiatannya baik dibidang pendidikan, kesehatan, gizi, infrastruktur. Ya percepatan semuanya,"kata dia.
Namun menurut dia, saat ini belum ditetapkan siapa ketua dan anggota UKP4B ini karena masih menunggu peraturan presiden (perpres). Menteri Dalam Negerai menjadi salah satu menteri yang akan bertanggungjawab atas pelaksanaanya.
Munawwaroh