TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi ditagih sertifikat tanah oleh warga dalam kunjungan kerja ke Jawa Timur. Jokowi diharapkan membereskan redistribusi tanah.
Momen itu terjadi saat Jokowi dalam acara penyerahan atau redistribusi sertifikat tanah elektronik di Kabupaten Banyuwangi pada Selasa siang, 30 April 2024. Seorang ibu yang tampak berusia paruh baya bernama Supami menyampaikan keluhannya saat mengikuti kuis bersama Presiden.
Supami mengatakan di desa Temurejo, Kecamatan Bangorejo masih ada sekitar 128 hektare tanah. 60 hektar di antaranya sudah bersertifikat, sementara 68 di antaranya belum.
“Saya mohon diselesaikan sebelum bapak turun dari jabatan, terima kasih pak,” ucap Supami.
Jokowi bergurau menanggapi permintaan Supami. “Coba ini Bu Pami ini nyuruh-nyuruh presiden, coba,” ucap dia terkekeh.
Presiden meminta ajudannya untuk mencatat soal keluhan Supami. Dia juga meminta Menteri Agraria dan Tata Ruang sekaligus Badan Pertanahan Nasional Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk mengecek ke lapangan.
Dalam sambutannya, Jokowi menyebut dia membagikan sekitar 10.300 serifikat tanah di Kabupaten Banyuwangi. Angka ini diklaim sebagai jumlah yang terbanyak selama dia membagikan sertifikat.
Eks Wali Kota Solo mengatakan selama 10 tahun dia menjabat sebagai presiden urusan konflik tanah selalu menjadi keluhan utama warga. Salah satu penyebabnya adalah karena mereka tidak memegang sertifikat. Dari 126 juta sertifikat yang harus dibagikan, Jokowi menyebut sisa yang harus dibagikan sekitar 3 hingga 6 juta yang perlu dirampungkan.
“Paling rampung tahun depan syukur-syukur bisa tahun ini semua,” ucap Jokowi.
Ketika membagikan sertifikat elektronik, Jokowi didampingi oleh Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono, Menteri PANRB Azwar Anas, dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Turut hadir Gubernur Jatim dan Bupati Banyuwangi.
DANIEL A. FAJRI
Pilihan Editor: Presiden PKS Benarkan Wali Kota Depok Idris Masuk Bursa Cagub Jabar