TEMPO.CO, Jakarta - Mantan capres nomor urut 01 Anies Baswedan menanggapi absennya Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dalam acara pembubaran Tim Pemenangan Nasional Anies-Muhaimin alias Timnas Amin pada hari ini.
"Kan datang Pak Sekjen (Hermawi Taslim), Pak Jan Darmadi (Majelis Tinggi NasDem)," kata Anies di kediamannya, Lebak Bulus, Jakarta Pusat pada Selasa, 30 April 2024. "(Surya Paloh) diwakilkan."
Anies tak membeberkan lebih lanjut perihal absennya Surya Paloh dalam acara pembubaran Timnas Amin. Sekjen NasDem Hermawi Taslim juga enggan ditanyai oleh awak media saat hendak pulang dari acara.
Dari pantauan Tempo, Surya Paloh tak tampak di kediaman Anies Baswedan hingga acara berakhir sekitar pukul 13.30. Di sisi lain, ketua umum dari partai koalisi lain menghadiri acara ini, yaitu Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu dan mantan cawapres nomor urut 01 sekaligus Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Partai NasDem telah menyatakan sikap untuk mendukung pemerintahan mendatang yang dipimpin presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Pada Kamis, 25 April lalu, Surya Paloh sempat mengunjungi kediaman Prabowo di Kertanegara, Jakarta Selatan.
Usai pertemuan, Surya Paloh sempat mengungkapkan alasan partainya mendukung penuh pemerintahan di bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran. "Sejujurnya saya berkontemplasi untuk itu. Sebuah proses perenungan saya lakukan yang cukup lama. Akhirnya, satu hal, saya berbicara dari kejujuran hati dan rasionalitas yang saya miliki," ujar dia.
Menurut Surya Paloh, keputusan bergabung dengan pemerintahan baru adalah keputusan terbaik. Dia menegaskan, keputusan itu adalah pilihan NasDem.
“Kalau memang ada opsi karena dasar, bukan saya yang meminta. Tapi kesempatan, dorongan, keinginan, spirit mengajak untuk bersama dengan pemerintahan saya pikir itu lebih baik. Inilah pilihan saya, pilihan NasDem,” kata Surya Paloh.
Surya Paloh juga menyebut keputusannya itu didasari pada usianya yang sudah memasuki hari-hari senja, di mana dirinya dan Prabowo punya keinginan yang sama agar bangsa Indonesia bisa terus maju. Dia melanjutkan, menjadi oposisi bisa dilakukan setiap saat. Tapi bekerja membantu pemerintahan, ujar Paloh, butuh semangat serta keikhlasan hati yang mengedepankan objektivitas seraya menjaga nalar dan daya kritis.
DEFARA DHANYA
Pilihan Editor: Pilres 2024 Usai, Anies: Belum Ada Rencana Buat Ormas, Apalagi Partai Politik