Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Badan Antiteror Perlu Pengawasan Ketat

image-gnews
Seorang Polisi Anti Teror berada di lokasi penggrebegan terduga teroris di sebuah rumah kos di Cungkrungan, Belangwetan, Klaten Utara, Klaten, Jateng, Rabu (23/6). Dalam penggrebegan tersebut tewas seorang terduga teroris. AP Photo
Seorang Polisi Anti Teror berada di lokasi penggrebegan terduga teroris di sebuah rumah kos di Cungkrungan, Belangwetan, Klaten Utara, Klaten, Jateng, Rabu (23/6). Dalam penggrebegan tersebut tewas seorang terduga teroris. AP Photo
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta -  Badan antiteror perlu melibatkan unsur dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, serta Dewan Perwakilan Rakyat. Menurut Sekretaris Eksekutif Imparsial Poengky Indarti kemarin, keterlibatan perlu untuk memastikan badan baru ini tetap terpantau dari aspek transparansi penggunaan anggaran dan penanganan teroris dari aspek hak asasi manusia.

Badan antiteror, seperti disampaikan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto pada Jumat lalu di DPR, sudah terbentuk. Peraturan presiden tentang pembentukan lembaga yang resminya bernama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme ini keluar dua pekan lalu. Badan yang bertanggung jawab langsung kepada presiden ini akan menghimpun beberapa kementerian dan lembaga yang berkaitan dengan penanggulangan terorisme. Tugas utamanya mencegah terorisme dan melakukan deradikalisasi.

Adanya badan antiteror ini, kata Poengky, diharapkan bisa mengefektifkan koordinasi antardivisi yang berperan dalam menangani teroris, yang selama ini sudah ada di Kepolisian RI, Kementerian Politik, Hukum, dan Keamanan, serta Komando Pasukan Khusus. "Kajian perlu dilakukan untuk menentukan bagaimana badan ini menangani teroris," ujar Poengky.

Detasemen Khusus 88 Antiteror Markas Besar Polri, kata Poengky, sebenarnya cukup bagus dalam menangani terorisme. Kekurangannya, kata dia, pada soal transparansi anggaran dan penggunaan kekerasan yang terkadang masih dilakukan.

Menurut Direktur Program Imparsial Al Araf, selama ini kepolisian cukup berhasil menindak terorisme. "Jadi badan baru itu seharusnya di luar penindakan," ujarnya. Ia menambahkan, jika badan itu berfokus menangani deradikalisasi dan pencegahan, sebaiknya tak perlu ada unsur Tentara Nasional Indonesia dan polisi. "Unsur intelijen pun seharusnya dieliminir," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketua Komisi Pertahanan DPR Kemal Azis Stamboel secara terpisah mengatakan pembentukan badan antiteror langkah yang baik. Sebagai ancaman nontradisional, sudah sepantasnya terorisme mendapat penanganan khusus. Soal anggaran, kata Kemal, memang akan besar. Tapi ini akan teratasi karena di setiap kementerian yang terlibat penanggulangan terorisme memiliki anggaran untuk pencegahan. "Asal asas transparansinya terpenuhi," ujarnya.

RENNY FITRIA SARI | SANDY INDRA PRATAMA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Sejarah Pembentukan Densus 88 yang Diminta Dibubarkan oleh Fadli Zon

7 Oktober 2021

Personel kepolisian bersenjata dan prajurit TNI berjaga saat tim Densus 88 Antiteror melakukan penggeledahan di bekas markas FPI, Petamburan, Jakarta, Selasa, 27 April 2021. ANTARA/Aprillio Akbar
Sejarah Pembentukan Densus 88 yang Diminta Dibubarkan oleh Fadli Zon

Fadli Zon meminta Densus 88 dibubarkan. Menurut dia, penanganan terorisme cukup diserahkan kepada BNPT


Soal Terorisme, Menteri Wiranto Diundang Berpidato di India

13 Maret 2017

Wiranto, Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Soal Terorisme, Menteri Wiranto Diundang Berpidato di India

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto dijadwalkan berangkat ke India untuk memberi pidato tentang penanganan terorisme.


DPR: Penguatan Unit Antiteror Kebutuhan Mendesak  

6 Maret 2017

Bambang Soesatyo. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
DPR: Penguatan Unit Antiteror Kebutuhan Mendesak  

Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo menilai penguatan unit antiteror, seperti Detasemen Khusus 88, menjadi hal mendesak dalam memerangi terorisme.


Kalla: Terorisme Tak Hanya Bom dan Korban, tapi Penyebabnya  

23 Desember 2016

TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Kalla: Terorisme Tak Hanya Bom dan Korban, tapi Penyebabnya  

Lahirnya radikalisme dan terorisme, kata Kalla, dimulai dari negara-negara gagal yang diserbu negara asing.


Diduga Jaringan Majalengka, Bahraini Agam Ditangkap Densus

26 November 2016

Ilustrasi pengamanan terorisme. TEMPO/Iqbal Lubis
Diduga Jaringan Majalengka, Bahraini Agam Ditangkap Densus

Bahraini disangka terlibat kasus terorisme jaringan

Majalengka.


Suhardi Alius: Ada Peta Jejaring Teroris, Termasuk Napi  

1 Agustus 2016

Komisaris Jenderal Suhardi Alius. TEMPO/Prima Mulia
Suhardi Alius: Ada Peta Jejaring Teroris, Termasuk Napi  

Aparat akan mengawasi dan memberikan sentuhan persuasif kepada narapidana yang masuk jejaring itu.


Suhardi Alius: Ideologi Tak Mudah Diubah  

1 Agustus 2016

TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Suhardi Alius: Ideologi Tak Mudah Diubah  

Sinergi dilakukan untuk mengoptimalkan upaya yang selama ini dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme.


Mengapa Kapolri Pilih Suhardi Alius Jadi Bos Antiteror

20 Juli 2016

Komisaris Jenderal Suhardi Alius. TEMPO/Prima Mulia
Mengapa Kapolri Pilih Suhardi Alius Jadi Bos Antiteror

Hari ini Presiden Joko Widodo bakal mengangkat Komisaris Jenderal Suhardi
Alius sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme.


Kontras Kecewa Hasil Sidang Etik Densus 88  

16 Mei 2016

Para pelayat merangsek ke arah polisi yang sempat menghambat proses penguburan jenazah Siyono di Dukuh Brengkungan, Klaten, 13 Maret 2016. Siyono ditangkap anggota Densus 88 pada Selasa lalu dan meninggal dalam proses penyidikan pada Jumat siang. TEMPO/Dinda Leo Listy
Kontras Kecewa Hasil Sidang Etik Densus 88  

Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) menyatakan kecewa terhadap hasil putusan pengadilan etik terhadap anggota Densus 88.


BNPT: Medan Teroris di Poso Sulit

21 April 2016

Sejumlah prajurit TNI menyusuri jalan setapak dalam hutan untuk memburu kelompok Santoso di Desa Sedoa, Lore Utara, Poso, Sulawesi Tengah, 24 Maret 2016. ANTARA FOTO
BNPT: Medan Teroris di Poso Sulit

Medan kekuasan pelaku teroris Poso yang dipimpin Santoso sulit.