TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyalurkan bantuan berupa Dana Siap Pakai (DSP) dengan total Rp 2,25 miliar yang diberikan melalui dua tahap untuk penanganan erupsi Gunung Ruang. "BNPB juga memberikan bantuan berupa logistik dan peralatan yang juga didistribusikan dalam dua tahap,” kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto dalam keterangan tertulis, Kamis, 2 Mei 2024.
Tahap pertama bantuan itu diberikan Rp 300 juta kepada Pemprov Sulawesi Utara, Rp 250 juta kepada Kodam XIII/MDK, Polda Sulawesi Utara Rp 250 juta, Lantamal VIII Rp 150 juta, Lanud Sam Ratulangi sebesar Rp 150 juta dan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sitaro senilai Rp 350 juta.
Pada tahap kedua meliputi Rp 200 juta kepada Korem 131/Santiago, Kodim Sitaro Rp 200 juta, Polres Sitaro Rp 150 juta, Kota Manado Rp 150 juta dan Kota Bitung Rp 150 juta.
Sedangkan bantuan logistik tahap pertama dari BNPB telah disalurkan berupa tenda pengungsi 5 unit, tenda keluarga 100 unit, light tower 4 unit, genset 4 unit, sembako 300 paket, makanan siap saji 300 paket, hygiene kit 300 paket, matras 300 lembar, selimut 300 lembar, kasur lipat 150 lembar, masker 300 dus, velbed 50 unit, toilet portabel 10 paket, survival kit pengungsi 300 paket, dan terpal sebanyak 320 lembar.
Sementara bantuan logistik dan peralatan tahap kedua meliputi seng 10 ribu lembar, tenda pengungsi 6 unit, light tower 3 unit, sembako 500 paket, hygiene kit 300 paket, masker 52 box, terpal 1.000 lembar, fire pump 23 HP 5 unit, SCBA set 15 unit, Rescue Tool Combi 4 set, alat penjernih air 10 unit, sleeping bag 500 unit, solar panel 20 set, paku seng 1.000 box, susu protein 200 dus, air mineral 500 dus, dan toolkit 30 set.
Dari seluruh bantuan yang telah diserahkan tersebut, Suharyanto meminta semua kebutuhan dasar masyarakat terdampak dapat segera dipenuhi. Dia juga meminta upaya penanganan darurat yang berhubungan dengan keselamatan masyarakat menjadi prioritas utama.
"Ini tahap dua sudah masuk semua. Mohon dicek betul ya khsusnya Kabupaten Sitaro dan Provinsi Sulawesi Utara. Segera didistribusikan di masyarakat," tutur Suharyanto. “Intinya adalah kita sepakat semua bahwa kebutuhan dasar masyarakat ini harus betul-betul terpenuhi dan tertangani dengan baik.”
Lebih lanjut, kata dia, dukungan tahap ketiga juga akan dikirimkan dalam waktu dekat. Adapun jenis dukungan itu meliputi terpal 500 lembar, tenda keluarga 100 paket, dan mie instan 300 dus.
Kepala BNPB itu juga memastikan kepada masyarakat yang tidak wajib direlokasi namun tempat tinggalnya mengalami kerusakan terdampak erupsi, akan diberikan dukungan pembangunan kembali rumah yang rusak tersebut.
"Ada dua mekanisme. Bagi masyarakat yang bukan tinggal di kaki Gunung Ruang, yang tidak direlokasi maka bisa pembangunannya juga dapat dibantu oleh BNPB. Masyarakat yang tidak direlokasi tapi rumahnya rusak, maka bisa kita bisa bantu," kata dia.
Adapun besaran bantuan bagi tingkatan kerusakan rumah dibagi menjadi tiga kategori. Pertama, untuk rumah rusak berat maka dapat menerima bantuan senilai Rp 60 juta. Kedua, rumah rusak sedang Rp 30 juta. Ketiga, rumah rusak ringan Rp 15 juta.
Suharyanto pun meminta agar pendataannya dapat segera diselesaikan dan diajukan kepada pemerintah. “Tolong diajukan. Cepat atau tidaknya tergantung pada pendataan di daerah dan segera daerah mengajukan," katanya.
Pilihan editor: Pemerintah Akan Evakuasi 9 Ribu Warga Imbas Erupsi Gunung Ruang